Surya Militer

Biodata Marsda TNI Minggit Tribowo yang Ikut Pantau Area Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi

Berikut profil dan biodata Marsda TNI Minggit Tribowo yang ikut meninjau wilayah tenggelamnya KM Ladang Pertiwi.

Wikipedia
Marsda TNI Minggit Tribowo yang Ikut Pantau Area Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi. Simak profil dan biodatanya. 

Pada tahun 2013, Minggit pernah memimpin 5 pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi untuk mengikuti latihan tempur bersama Royal Australian Air Force dengan sandi Elang Ausindo di Darwin, Australia.

Namun, kelima pesawat tempur F-16 Fighting Falcon tersebut ditarik pulang sesuai dengan instruksi Panglima TNI sehingga latihan tersebut hanya berlangsung selama beberapa hari saja akibat dari dugaan kasus penyadapan Australia terhadap Indonesia.

Minggit mendapatkan promosi jabatan perwira tinggi (pati) pada kepangkatan Marsekal Pertama TNI sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) TNI AU Supadio yang berkedudukan di Kalimantan Barat pada tanggal 18 Oktober 2016.

Pada 26 Mei 2020, ia mendapatkan promosi kepangkatan Marsekal Muda TNI dengan menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) II yang kemudian berganti nama menjadi Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) II hingga sekarang.

Riwayat Pendidikan:

  • Akademi Angkatan Udara (AAU) (1991)
  • Sekolah Penerbang (Sekbang) (1994)
  • Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) (2000)
  • Sekolah Instruktur Penerbang (2002)
  • Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) (2005)
  • Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) (2014)
  • Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) (2019)

Tinjau wilayah tenggelamnya KM Ladang Pertiwi

Diketahui, Dengan menggunakan pesawat milik TNI AU Heli Super Puma H-321 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, melaksanakan peninjauan wilayah yang merupakan tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 yang diperkirakan tenggelam di wilayah Perairan Pulau Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep, Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Minggu (29/05/2022).

Setiba di gedung Galatika Lanud Sultan Hasanuddin (HND), Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Andi Sudirman Sulaiman langsung dimintai keterangan oleh awak media terkait hasil pemantauan lewat udara menggunakan pesawat Heli Super Puma milik TNI Angkatan Udara.

Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan hasil setelah melakukan peninjauan, bahwa pencarian terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah tenggelamnya kapal KM Ladang Pertiwi, dengan jumlah korban jiwa sekitar 42, 17 orang telah ditemukan dan 10 orang berada di Makassar mendarat (Sabtu, 28/05/2022) dirawat di Pangkep, sementara 7 orang korban lainnya ditemukan di Banjarmasin, kesemuanya telah mendapatkan perawatan sebagai upaya merecovery kondisi para koban.

Lebih lanjut Gubernur mengatakan, dengan menggunakan pesawat Heli Super Puma milik TNI Angkatan Udara, telah dilakukan pemantauan area yang diperkirakan menjadi spot-spot, pencarian dibantu juga para nelayan serta kapal-kapal yang ikut serta dalam pencarian.

"Selaku Gubernur saya telah berkoordinasi dengan teman-teman Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Angkatan Udara tentunya, Angkatan Laut, Kodam, Kapolri melalui Kapolda sudah menkonfirmasi akan menurunkan bantuan personel dan saat ini sudah bergerak dalam pencarian korban." ujar Andi.

"Pencarian akan terus dilakukan, kami mohon doanya, mudah-mudahan ada titik-titik yang masih bisa ter recovery karena masih di waktu ‘golden time’.

Tidak jauh di wilayah kita ada beberapa pulau juga, semoga pencarian membuahkan hasil maksimal" harapnya.

Dalam meninjau serta mencari titik-titik melalui udara, kondisi cuaca alhamdulillah baik sekali, sangat cerah dan hal tersebut membantu men support proses pencarian, tambah Gubernur.

Terkait dengan 7 orang di Banjarmasin, sudah dilaksanakan koordinasi dengan pemerintah setempat, saya sudah menyampaikan kepada Bupati untuk bergerak dan berangkat dari Banjarmasin, untuk membawa pulang dan mengembalikan para korban untuk dirawat dan bertemu dengan keluarganya ke Sulawesi Selatan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved