Breaking News

Berita Nganjuk

52 Sapi Kena Penyakit Mulut dan Kuku, Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Tutup Pasar Hewan 2 Pekan

Pemkab Nganjuk melakukan penutupan sejumlah pasar hewan setelah ditemukanya 52 hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit kuku dan mulut

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: irwan sy
ahmad amru muiz/surya.co.id
Pasar Hewan Kedondong Nganjuk ditutup dalam upaya mencegah meluasnya penyakit mulut dan kuku. 

Berita Nganjuk

SURYA.co.id | NGANJUK - Pemkab Nganjuk melakukan penutupan sejumlah pasar hewan di Nganjuk.

Ini dilakukan setelah ditemukanya 52 hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK).

Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi, mengatakan pihaknya telah menanda tangani persetujuan penutupan sejumlah pasar hewan di Nganjuk setidaknya selama dua pekan.

Hal itu dilakukan dalam upaya pencegahan meluasnya PMK pada ternak khususnya sapi.

"Setelah dua pekan pasar hewan kami tutup nanti akan dilakukan evaluasi, apabila memungkinkan pasar hewan dibuka kembali ya dibuka. Akan tetapi kalau belum memungkinkan maka akan dilakukan perpanjangan penutupan pasar hewan," kata Marhaen Djumadi, Jumat (27/5/2022).

Dijelaskan Marhaen Djumadi, selain melakukan penutupan pasar hewan untuk mencegah masuknya PMK dari hewan luar daerah, Pemkab Nganjuk melalui Dinas Pertanian dan Peternakan telah mengerahkan petugas penyuluh lapangan bergerak ke Desa-desa melakukan sosialisasi PMK.

Dengan demikian diharapkan para peternak dapat memahami dan ikut melakukan antisipasi terhadap PMK yang mulai masuk ke Kabupaten Nganjuk.

"Tentunya melalui sosialisasi itu peternak juga mengetahui akan dampak yang ditimbulkan bila ternak terkena PMK," ucap Marhaen Djumadi.

Memang, diakui Marhaen Djumadi, dengan adanya PMK yang telah masuk ke Kabupaten Nganjuk tersebut telah membuat kekhawatiran berbagai pihak.

Karena dampak lanjutan dari PMK tersebut pada stok dan harga daging di pasar.

Di samping itu, tambah Marhaen Djumadi, pihaknya juga berharap ke semua pihak ikut bersama-sama melakukan upaya pencegahan agar PMK pada ternak tidak meluas.

Terlebih mendekati Idul Adha maka upaya untuk pecegahan penyebaran PMK pada ternak terutama sapi harus dilakukan secara maksimal.

"Dan harapanya dalam dua pekan ke depan PMK di Nganjuk sudah mereda, dan sebelum Hari Raya Idul Adha kondisi sudah kembali normal. Makanya diperlukan sinergitas semuanya dalam upaya mencegah penyebaran PMK pada ternak," tutur Marhaen Djumadi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved