Berita Gresik

Satu Anak Jadi Korban Banjir Rob, Sudah Ribuan Hektare Tambak di Gresik Kebanjiran

Laporan mengenai adanya seorang anak yang digigit ular itu diketahui Kamis (26/5/2022). Tetapi korban cepat ditangani setelah dibawa ke rumah sakit.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochamad sugiyono
Suasana banjir rob yang melanda wilayah pesisir Gresik, Kamis (26/5/2022). 

SURYA.CO.ID, GRESIK- Luapan rob atau banjir akibat pasang air laut di wilayah Gresik memakan korban. Seorang anak dilaporkan digigit ular saat bermain air, sedangkan ribuan hektare tambak kebanjiran akibat luapan banjir rob yang terjadi beberapa hari terakhir itu.

Laporan mengenai adanya seorang anak yang digigit ular itu diketahui Kamis (26/5/2022). Tetapi korban cepat ditangani setelah dibawa ke rumah sakit.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Tarso mengatakan, banjir rob telah melanda empat kecamatan, yaitu wilayah pantai Kecamatan Ujungpangkah, Kecamatan Bungah, Kecamatan Manyar dan Kecamatan Gresik.

Banjir rob yang terjadi sejak 18 Mei 2022 hingga 23 Mei 2022 itu, menggenangi rumah warga, jalan desa, fasilitas pendidikan, tempat ibadah, fasilitas kesehatan dan lahan pertanian serta tambak.

Dampaknya, ada sekitar 150 rumah kebanjiran di Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah dengan ketinggian genangan 30 centimeter sampai 40 sentimeter. Selain itu, fasilitas umum berupa nushola, masjid, TK, TPI dan Balai Nelayan tergenang hingga 40 centimeter.

Belum termasuk lahan tambak yang tergenang ada sekitar 1.260 hektare. "Ada korban luka, yaitu seorang anak berusia 6 tahun, bernama Aina Talita Azzahra. Saat terjadi banjir rob, anak itu bermain air bersama teman-temannya di depan rumah. Tiba-tiba korban menangis, dan ternyata kakinya digigit ular. Korban segera dibawa ke RS Sekapuk dan sudah boleh pulang," kata Tarso.

Selain itu, banjir rob di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, mengakibatkan 15 rumah tergenang, membanjiri 300 meter jalan desa dan 1.500 hektare lahan tambak. Mushola, TPI, TK dan Balai Nelayan juga tak luput dari genangan.

Kemudian untuk Kecamatan Bungah, ada 45 rumah, masjid, gedung MI dan TPI, serta jalan lingkungan dan 517 hektare lahan tambak kebanjiran di Desa Tanjung Widoro. Selain itu, di Desa Kramat, ada 400 hektare lahan tambak tergenang dan di Desa Watuagung ada 464 hektare tambak tergenang.

Tak ketinggalan di Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, ada 107 rumah kebanjiran, termasuk jalan desa tergenang sepanjang 2 KM, dua tempat Ibadah, dua sekolahan dan Poskesdes.

Sementara untuk banjir rob di Kecamatan Gresik, daerah yang terdampak adalah Kelurahan Lumpur, Kelurahan Kroman, Kelurahan Pekelingan dan Kelurahan Kemuteran. Puluhan rumah tergenang dengan rata-rata ketinggian air 40 centimeter.

Menurut Tarso, BPBD Gresik sudah berkoordinasi dengan Muspika, Pemerintah Desa/Kelurahan yang terdampak banjir rob. "Kita melakukan pendataan dan monitoring dampak banjir rob, sehingga tidak sampai ada korban jiwa," kata Tarso.

Selain itu, Tarso menambahkan, agar masyarakat untuk mengawasi anggota keluarganya terutama anak-anak agar tidak bermain air. Sehingga tidak sampai ada korban jiwa. "Anak-anak harus diawasi, jangan sampai ada yang terpeleset dan jadi korban," katanya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved