WhatsApp

WhatsApp Bisnis Kini Makin Canggih dengan WhatsApp Cloud API, Bisa Diutak-atik Sesuai Kebutuhan

WhatsApp Bisnis kini semakin canggih dengan hadirnya WhatsApp Cloud API, yang bisa diutak-atik oleh pengguna.

play.google.com
Ilustrasi WhatsApp Business. WhatsApp Bisnis kini semakin canggih dengan hadirnya WhatsApp Cloud API, yang bisa diutak-atik oleh pengguna. 

SURYA.co.id - WhatsApp Bisnis kini semakin canggih dengan hadirnya WhatsApp Cloud API, yang bisa diutak-atik oleh pengguna.

Fitur ini diumumkan CEO Meta, Mark Zuckerberg dalam konferensi bertajuk Conversations 2022.

WhatsApp Cloud API merupakan versi cloud dari WhatsApp Business API.

API (Application Program Interface) sendiri adalah program yang ditujukan untuk membangun software.

Dalam kasus ini, software yang dibangun adalah WhatsApp.

WhatsApp Business API sendiri merupakan platform premium untuk bisnis skala menengah dan besar yang mengharuskan pelanggan membayar biaya langganan.

Adapun WhatsApp Cloud API dapat digunakan untuk semua skala bisnis dan tersedia secara gratis.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'WhatsApp Cloud API Resmi Meluncur, Tunjang Bisnis UMKM hingga Skala Besar'.

Berdasarkan keterangan perusahaan, WhatsApp Cloud API merupakan tool berbasis cloud untuk pengembang, namun tetap di-host oleh Meta.

Jadi pelaku bisnis atau pengembang bisa menggunakan WhatsApp Cloud API untuk menyediakan layanan WhatsApp Business dengan fitur dan antarmuka yang dapat dikustom.

WhatsApp Cloud API diklaim akan membantu pelaku bisnis dan pengembang untuk mengoperasikan WhatsApp secara lebih ringkas.

"Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kami membuka WhatsApp untuk bisnis apapun, dengan ukuran berapapun di seluruh dunia dengan WhatsApp Cloud API," kata Zuckerberg dalam sambutannya di Conversations 2022.

"Hanya dalam beberapa menit, setiap pelaku bisnis atau pengembang bisa dengan mudah mengakses layanan kami, membangun langsung WhatsApp yang dapat disesuaikan, sehingga mempercepat waktu respons mereka ke pelanggan, dengan menggunakan WhatsApp Cloud API," imbuhnya.

Selain membantu pelaku bisnis dan pengembang menyiapkan layanan pesan instan yang lebih cepat, Cloud API dinilai Meta dapat membantu mitra memangkas biaya server yang mahal.

Fasilitas ini juga menjadi solusi agar pelaku bisnis mendapat akses cepat ke fitur baru WhatsApp Business.

"Untuk mitra kami, layanan baru ini akan menghilangkan biaya server yang mahal dan memberi mereka akses instan ke fitur-fitur baru," ujar Zuck.

Sejauh ini, belum banyak rincian fitur dari WhatsApp Cloud API yang dipaparkan perusahaan.

Namun menurut WABetaInfo, situs yang kerap membocorkan bakal fitur baru WhatsApp, ke depannya Meta akan menghadirkan tool canggih dan opsional, seperti dukungan tautan pendek yang khusus dan privat untuk memudahkan pelanggan memulai chat.

Selain itu, WhatsApp Cloud API juga akan dilengkapi kemampuan menautkan hingga 10 perangkat sehingga pengguna WhatsApp Business bisa mengelola obrolan dengan pelanggan secara lebih baik.

Namun kedua fitur itu kabarnya ditujukan untuk pengguna WhatsApp Premium karena mengharuskan pengguna membayar biaya langganan.

Adapun WhatsApp Business akan tetap tersedia meskipun Meta menyediakan WhatsApp Cloud API.

Sebab, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu menilai bahwa sebagian besar pelaku bisnis kemungkinan akan terus menggunakan aplikasi, alih-alih memanfaatkan API untuk mengkustom WhatsApp Business.

Segera hadir WhatsApp Premium

Sementara itu, Kabar baik bagi para pengguna WhatsApp

Dalam beberapa waktu ke depan akan hadir WhatsApp Premium yang merupakan layanan berbayar.

Sebagai aplikasi berkirim pesan dan panggilan yang populer, WhatsApp terus melalukan pembaruan.

Salah satu update-nya diperuntukkan pengguna WhatsApp Bisnis.

Pengguna WA Bisnis dikabarkan akan dimanjakan dengan WhatsApp Premium yang memiliki fitur lebih canggih dibandingkan WA Bisnis biasanya.

Selengkapnya, simak penjelasan berikut ini.

Melansir Nextren dalam artikel yang berjudul 'Perkenalkan WhatsApp Premium, Layanan Berlangganan Bagi Pengguna WhatsApp Bisnis', sebagaimana diketahui, sejak pertama kali dirilis di tahun 2009 WhatsApp tidak pernah menarik biaya dari penggunanya.

WhatsApp memang sedari awal telah diluncurkan secara gratis bagi semua orang di dunia.

Namun baru-baru ini, muncul sebuah kabar yang menyebutkan bahwa WhatsApp akan menarik biaya kepada penggunanya lewat layanan langganan.

Layanan berlangganan WhatsApp sendiri disebut sebagai WhatsApp Premium.

WhatsApp Premium tidak akan tersedia bagi semua pengguna WhatsApp, melainkan hanya untuk pengguna akun WhatsApp bisnis.

Nantinya, layanan WhatsApp Premium tidak akan bersifat wajib, melainkan opsional.

Oleh karenanya, pengguna akun bisnis bisa memilih untuk mengaktifkannya atau tidak.

Sampai sekarang, masih belum diketahui berapa besar biaya yang harus dibayarkan jika pengguna WhatsApp bisnis ingin mengaktifkan WhatsApp Premium.

Namun yang pasti, WhatsApp Premium akan menghadirkan sejumlah keuntungan bagi pengguna yang mengaktifkannya, salah satunya yaitu lebih banyak fitur.

Fitur yang sudah hampir pasti akan tersedia di opsi berlangganan WhatsApp yaitu Linked Devices (menautkan perangkat) hingga ke 10 jenis perangkat.

Selain itu, ada juga fitur untuk memodifikasi link sesuai dengan keinginan pengguna.

Dengan fitur itu, klien akan lebih mudah mengingat link akun WhatsApp pengguna, yang mana berdampak pada komunikasi makin lancar.

Sementara itu, WhatsApp Premium dilaporkan bakal dirilis bagi semua pengguna akun WhatsApp bisnis di platform iOS, Android, dan Desktop.

Sedangkan untuk jadwal rilisnya, masih belum diketahui sampai sekarang.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved