Berita Malang Raya
Pertamina Lakukan Penelitian Kebumian di Malang dan Jawa Timur, Terjunkan 10 Truk Vibroseis
Truk bernama vibroseis itu milik Pertamina, yang sedang melakukan penelitian kebumian di sejumlah daerah di Pulau Jawa.
SURYA.CO.ID, MALANG - Beberapa hari terakhir, banyak ditemui truk berukuran raksasa di sejumlah jalan yang ada di Kota Malang dan di Kabupaten Malang.
Truk bernama vibroseis itu milik Pertamina, yang sedang melakukan penelitian kebumian di sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Pertamina Hulu Energi ditunjuk Kementerian ESDM untuk melaksanakan kegiatan penelitian kebumian 2D Sub Vulkanik Jawa ini.
Prabowo Cahyo, Teknikal support Pertamina Hulu Energi mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan penelitian pencitraan lapisan dan struktur bawah permukaan.
Untuk di Malang Raya, Pertamina menerjunkan 10 truk vibroseis, yang bertugas di dua wilayah, yakni di Kota Malang dan di Kabupaten Malang.
"Jadi kami hanya melakukan penelitian untuk melihat kandungan bebatuan yang ada di perut bumi. Hasilnya seperti apa, nanti kami serahkan kepada Kementerian ESDM," ucapnya kepada SURYA.CO.ID, Senin (23/5/2022).
Secara teknis, tujuan utama dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan, terutama pada area di bawah lapisan batuan vulkanik di sepanjang wilayah pulau Jawa.
Kegiatan ini berlangsung mulai akhir Januari hingga akhir Juli 2022 yang dimulai dari Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Madiun, Ponorogo, Nganjuk, Jombang, Kediri Tulungagung, Pasuruan hingga Malang Raya.
Truk vibroseis bekerja untuk mendeteksi gambaran bawah permukaan bumi hingga kedalaman 2-3 Kilometer.
Kemudian diterima melalui alat receiver sebagai penerima gelombang yang memiliki daya jangkau hingga 300 meter.
Getaran yang dihasilkan kurang dari 2 skala Richter, dan Pertamina memastikan, getaran yang dihasilkan ini tidak akan mengganggu atau merusak bangunan.
"Sebenarnya survei ini tidak jauh berbeda dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) yang merupakan salah satu metode paling akurat untuk memeriksa kenampakan kondisi bayi pada ibu hamil. Seperti halnya USG, survei kebumian ini juga merupakan metode untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan bumi dengan menggunakan vibroseis dan receiver," terangnya.
Dari hasil penelitian ini yang nantinya akan diserahkan langsung ke Kementerian ESDM dan diawasi ketat oleh Kementerian Pertahanan.
"Kami hanya nol, mencari data, yang kemudian kami kembalikan lagi ke pemerintah untuk mau dijadikan apa. Yang kami lakukan di sini tentu ada potensi. Tetapi balik lagi Kementerian ESDM yang memutuskan," tandasnya. (Rifky Edgar)
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA