Berita Surabaya

dr Munawaroh Fitriah: Tangkal Hepatitis Akut dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

dr Munawaroh Fitriah SpPK, menjelaskan, Hepatitis Akut Misterius muncul pada 5 April 2022 di Inggris.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
IST
dr Munawaroh Fitriah SpPK dalam webinar Mengenali Hepatitis Akut dan Upaya Menghindari Penyebarannya, yang diselenggarakan oleh Relawan Pendamping Kesehatan Masyarakat bersinergi dengan relawan PPKPC-RSDL Bangkalan, Senin (23/5/2022). 

Berita Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - Masyarakat dihebohkan dengan munculnya penyakit yakni hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau misterius.

Penyakit ini diketahui telah menyerang anak anak.

Dokter Spesialis Patologi Klinis pada Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr Soetomo, dr Munawaroh Fitriah SpPK, menjelaskan, Hepatitis Akut Misterius atau disebut Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology (AHUA) muncul pada 5 April 2022 di Inggris.

Menurutnya, pertama kali melaporkan 10 kasus anak mengalami gejala hepatitis akut pada anak 11 bulan sampai 5 tahun yang tidak diketahui etiologinya.

Kemudian tanggal 12 April 2022 ada tambahan kasus baru.

"Ada 61 kasus dalam investigasi, usia 2 sampai 5 tahun. Tanggal 15 April WHO Menetapkan sebagai Kejadian Luar Bisa. Hingga tanggal 21 April terdapat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara, dan mulai dilaporkan dugaan kasus di Asia Tenggara," jelasnya dalam sebuah webinar, Senin (23/5/2022).

Hepatitis, lanjut dia, adalah keradangan pada jaringan liver.

Bila terjadi kurang dari 6 bulan masuk kategori akut dan jika lebih dari 6 bulan bisa menjadi kronis.

Penyebabnya beragam, yakni virus hepatitis, toksin dan alcohol, obat-obatan, infeksi lain, hingga autoimun atau disregulasi sistem imun.

"Virus hepatitis beragam, yakni Hepatitis Virus A, Hepatitis Virus B, v C, Hepatitis Virus D, Hepatitis Virus E. Bagaimana dengan Hepatitis Akut Misterius atau disebut Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology (AHUA). Gejalanya yakni Hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, Sindrom Jaundice akut, nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah," imbuhnya.

Dia menambahkan, sebagian besar kasus tidak ada demam.

Untuk penyebabnya belum diketahui dan perlu dilakukan pemeriksaan lanjut apakah virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E.

"Apabila anak memiliki gejala demam, diare, mual, muntah atau nyeri perut, diare, lesu hilang nafsu makan, nyeri sendi atau otot, sesak nafas, kuning, perubahan warna urin lebih gelap, atau feses lebih pucat, serta penurunan kesadaran, maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan penanganan yang tepat. Sedangkan pencegahan umum dapat dilakukan melalui cara berikut. Masyarakat tetap tenang dan berhati-hati. Rutin mencuci tangan dengan sabun, meminum air matang yang bersih, makan makanan yang bersih dan matang penuh, Membuang tinja dan atau popok pada tempatnya," lanjutnya.

Kemudian, tuntas dr Munawaroh, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Tidak menggunakan alat makan dengan orang lain.

Mengurangi mobilitas, menjaga jarak, menggunakan masker.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved