BIODATA Owen Jenkins Dubes Inggris yang Dipanggil Kemenlu karena Kibarkan Bendera LBGT, Karir Moncer

Inilah sosok Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia yang dipanggil Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) setelha insiden pengibaran b

Editor: Musahadah
Kolase Instagram
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins yang dipanggil kemenlu karena kibarkan bendera LGBT. Berikut ini sosoknya! 

SURYA.CO.ID - Inilah profil dan biodata Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia yang dipanggil Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) setelha insiden pengibaran bendera LBGT di Kedubes Inggis. 

Polemik pengibaran bendera LGBT mencuat setelah Kedubes Inggris mengunggah fotonya di akun instagram resmi @ukinindonesia pada Kamis (19/5/2022). 

Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah menyayangkan tindakan Kedubes Inggris, karena menciptakan polemik di tengah masyarakat Indonesia dan menciptakan isu sensitif.

Sikap Kedubes Inggris dinilai tidak sensitif dengan isu dalam negeri Indonesia, apalagi tindakan itu diunggah ke sosial media.

“Tindakan tersebut (pengibaran bendera LGBT), disertai mempublikasikannya melalui akun resmi sosial media Kedubes Inggris (Instagram @ukinindonesia), sangatlah tidak sensitif dan menciptakan polemik di tengah masyarakat Indonesia,” kata Faizasyah, Minggu (22/5/2022).

Baca juga: SOSOK Harun Al Rasyid yang Siap Tangkap Harun Masiku tapi Ada Syarat ke KPK, Raja OTT Tersingkir

Tidak hanya Kedutaan Inggris, Kemlu RI juga memperingatkan seluruh perwakilan asing di Indonesia untuk menjaga, menghormati sensitifitas di tanah Indonesia.

“Kementerian Luar Negeri mengingatkan perwakilan asing untuk dapat menjaga dan menghormati sensitivitas nilai budaya, agama dan kepercayaan yang berlaku di Indonesia,” lanjutnya.

Duta Besar Faizasyah mengatakan bahwa isu ini juga telah sampai pada Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi.

Jubir mengatakan, dalam hal ini, Menlu RI telah meminta pejabat terkait memanggil Dubes Inggris Owen Jenkins untuk meminta klarifikasi.

“Kementerian Luar Negeri akan meminta klarifikasi kepada Duta Besar Inggris di Jakarta atas kejadian ini,” ujarnya.

Teuku Faizasyah memastikan Dubes Inggris akan dipanggil pada hari ini (23/5/2022) oleh pejabat Amerika dan Eropa Kemlu RI.

“Hari ini (akan dipanggil) dan informasinya pejabat terkait yang menangani Amerop. Tidak Ibu Menlu (yang memanggil),” ujar Jubir Kemlu RI, Senin (23/5/2022).

Biodata Owen Jenkins

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Mr Owen Jenkins menemui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi dalam lawatannya ke Kota Surabaya, Rabu (1/12/2021) malam.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Mr Owen Jenkins menemui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi dalam lawatannya ke Kota Surabaya, Rabu (1/12/2021) malam. (Humas Pemprov Jatim)

Owen John Jenkins CMG lahir 21 Agustus 1969.

Selain menjadi Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins juga merangkap sebagai Dubes untuk Timor Leste.

Jenkins adalah putra Sir Christopher Jenkins. 

Dikutip dari wikipedia, Owen Jenkins menyelesaikan pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi di Sheffield. 

Ia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Inggris pada tahun 1991 dan telah bertugas di Ankara dari tahun 1994–1997. 

Dilanjutkan di Buenos Aires 2002-2006, Brussels 2006-2009 dan New Delhi 2009-2012.

Kemudian dia diangkat sebagai Perwakilan Khusus Inggris untuk Afghanistan dan Pakistan dari tahun 2015-2017.

Ia kemudian diperbantukan pada 2018 ke Aberdeen Standard Life.

Jenkins diketahui sudah menikah dan memiliki dua putra dan putri.

Pada April 2020, Jenkins mendesak Climate Action selama pandemi COVID-19 di Indonesia.

Sebagai duta besar, ia menyampaikan belasungkawa setelah hilangnya KRI Nanggala (402).

Pendidikan

- Sekolah Menengah Highgate (1982-1987);

- Sarjana Seni di The University of Sheffield (1988-1991).

Pekerjaan

- Staf untuk Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran di Bosnia dan Serbia (September 1992-Juli 1993);

- Sekretaris Kedua Bidang Politik Kedubes Inggris untuk Turki (September 1994-Desember 1997);

- Kepala Kontrol Senjata Konvensional (Januari 1998-Desember 1999);

- Kepala tim Urusan Rusia (Januari 2000-Desember 2001);

- Kepala Bidang Politik, Ekonomi, dan Pers Kedubes Inggris untuk Argentina (Mei 2002-Juni 2006);

- Sekretaris Pertama untuk Timur Tengah, Perwakilan Inggris untuk Uni Eropa (Juni 2006-Desember 2008);

- Konselor Energi dan Perubahan Iklim di Komisi Tinggi Inggris - DfID New Delhi (Januari 2009-Desember 2011);

- Perwakilan Khusus PM untuk Afghanistan dan Pakistan & Direktur FCO, Asia Selatan dan Afghanistan (Oktober 2014-November 2017);

- Direktur Balkan (Maret 2012-Oktober 2014);

- Diplomat Inggris dalam penempatan (Januari 2018-Juni 2018);

- Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste (Juni 2019-sekarang).

Alasan Kibarkan Bendera LGBT

Lewat unggahan Instagram-nya @ukinindonesia, Kedubes Inggris menjelaskan alasan mengibarkan bendera LGBT.

Seperti yang terlihat dalam unggahan tersebut, bendera LGBT disandingkan sejajar dengan bendera Inggris.

Dalam caption yang ditulis, Inggris berpendapat hak-hak LGBT adalah hak manusia yang fundamental.

Inggris mendukung konsep kebebasan mengekspresikan diri pada kelompok LGBT.

Berikut pernyataan lengkap Kedubes Inggris terkait pengibaran bendera LGBT:

"Terkadang penting mengambil sikap untuk apa yang menurut Anda benar, bahkan jika ketidaksepakatan di antara teman bisa membuat tidak nyaman.

Inggris berpendapat bahwa hak-hak LGBT+ adalah hak asasi manusia yang fundamental. Cinta itu berharga. Setiap orang, di mana pun, harus bebas untuk mencintai orang yang mereka cintai dan mengekspresikan diri tanpa takut akan kekerasan atau diskriminasi. Mereka seharusnya tidak harus menderita rasa malu atau bersalah hanya karena menjadi diri mereka sendiri.

Masyarakat terkuat, teraman ,& paling sejahtera memberi setiap orang ruang untuk hidup bebas sebagaimana adanya, tanpa rasa takut akan kekerasan atau diskriminasi. Jadi semua warga negara diperlakukan secara adil dan dapat berperan penuh dalam masyarakat.

Inggris akan memperjuangkan hak-hak LGBT+ dan mendukung mereka yang membela mereka. Kami ingin hidup di dunia yang bebas dari segala jenis diskriminasi. Di Inggris Raya, diskriminasi atas dasar usia, etnis atau asal negara, agama atau kepercayaan, jenis kelamin, disabilitas, status perkawinan, kehamilan dan persalinan, dan ya - orientasi seksual dan perubahan jenis kelamin - adalah ilegal menurut hukum.

Sejarah LGBT+ sepanjang sejarah manusia. Seksualitas adalah bagian dari kemanusiaan kita. Namun, kriminalisasi masih terjadi; di 71 negara untuk tindakan sesama jenis; di 15 negara untuk ekspresi dan/atau identitas gender melalui ‘cross-dressing’; dan di 26 negara untuk semua transgender. Pelecehan dan kekerasan adalah bagian rutin dari kehidupan LGBT+, di mana saja.

Ini harus berubah. Kita harus bekerja untuk membuat kemajuan. Kami menyatukan masyarakat dan pemerintah. Kami ingin mendengar beragam suara. Kami ingin memahami konteks lokal.

Masih banyak yang harus dilakukan, di setiap bagian dunia, termasuk Inggris Raya, untuk membantu memastikan orang-orang LGBT+ merasa aman & diperlakukan sama.

Kami mendesak masyarakat internasional untuk menghapus diskriminasi, termasuk berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender, dan untuk mempromosikan keragaman dan toleransi. Kami mendesak negara-negara untuk mendekriminalisasi hubungan seks sejenis yang suka sama suka, dan untuk memperkenalkan undang-undang yang melindungi orang-orang LGBT+ dari segala bentuk diskriminasi.

Kemarin, di Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia (IDAHOBIT) – kami mengibarkan bendera LGBT+ dan mengadakan acara, karena kami semua adalah bagian dari satu keluarga manusia."

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Owen Jenkins, Dubes Inggris yang akan Dipanggil Menlu Buntut Pengibaran Bendera LGBT

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved