Berita Surabaya
Daya Tampung SMA/SMK Negeri Terbatas, Kadindik Jatim : Kualitas Sekolah Negeri dan Swasta Sama
Daya tampung SMA dan SMK negeri hanya bisa menerima 38,22 persen dari 579.704 lulusan SMP se-derajat tahun ini.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Timur akan dimulai pada Senin (23/5/2022).
Namun, daya tampung SMA dan SMK negeri hanya bisa menerima 38,22 persen dari 579.704 lulusan SMP se-derajat tahun ini.
Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi mengungkapkan karena daya tampung sekolah negeri terbatas, maka kebijakan apapun yang diambil menurutnya akan ada pihak yang tidak terpuaskan ketika tidak tertampung di sekolah negeri.
"Masih ada SMK dan SMA swasta yang bisa menampung 36 persen. Ada juga Madrasah Aliyah yang bisa menampung 22 persen. Sehingga total SMA SMK MA negeri dan swasta itu memiliki daya tampung 96 persen dari lulusan SMP.
Empat persen ke mana? Seandainya itu melanjutkan semua tidak cukup sekolahnya. Nah itu ada yang mondok atau sekolah di luar provinsi," urainya di sela Sosialisasi Teknis PPDB Provinsi Jatim 2022 Wilayah 2, Kamis (20/5/2022) malam.
Menurut Wahid, kualitas SMA SMK swasta di Jatim tidak kalah dengan kualitas sekolah negeri di Jatim.
Oleh karena itu, sekolah swasta bisa menjadi pilihan apabila tidak tertampung di sekolah negeri.
"Yang perlu disosialisasikan SMA SMK swasta di Jatim kualitasnya sama. Saya contohkan seperti di Ponorogo, SMK PGRI 2 tahun 2022 93 siswanya begitu lulus diterima di perusahaan Korea dan Jepang dan banyak lagi contoh sekolah yang hebat. Kami berharap orang tua menjadikan sekolah swasta sebagai pilihan," ujarnya.
Selain itu, aplikasi PPDB yang disiapkan Dindik Jatim juga memuat informasi sekolah swasta yang dekat dengan rumah siswa.
Ditambahkan Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdi jalur zonasi tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya.
Namun, ada perbaikan dalam sistem penentuan titik jarak rumah ke sekolah.
Melalui sistem open street maps dengan kalibrasi dengan akurasi paling jauh 5 meter.
"Jadi sekolah sebagai titik tengah ditarik garis lurus sampai menuju lokasi siswa, akurasi zoom in ditingkatkan 100 persen. Sehingga tingkat kesalahan rendah dan memasksimalkan tingkat akurasi sampai 5 meter," urainya.
Pada jalur zonasi, Alfian menjelaskan siswa bisa mendaftar didalam zona atapun luar zona yang berbatasan.
Misalnya siswa yang berada di Waru Sidoarjo, bisa mendaftar di SMA terdekat, SMAN 15 Surabaya.
Atau siswa yang berada di perbatasan Ngawi-Jawa Tengah bisa mengikuti PPDB Jatim selama kuota atau pagu tersedia.