Kecelakaan di Tol Surabaya Mojokerto
TERBARU Benowo Berduka, Sopir Bus Maut Penyebab Kecelakaan di Tol Sumo Ditahan, Siswi SMP Meninggal
Berikut ini update terbaru Benowo berduka setelah kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto merengut belasan penumpang sepulang piknik.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | MOJOKERTO - Berikut ini update terbaru Benowo berduka setelah kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto merengut belasan penumpang sepulang piknik.
Kabar terbaru dalam kasus kecelakaan maut di Tol Sumo ini adalah polisi menetapkan status tersangka kepada sopir maut bus pariwisata yang membawa 33 penumpang warga Benowo Krajan Surabaya.
Sebelumnya, ada 14 korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Kini, korban meninggal dunia bertambah menjadi 15 orang setelah nyawa penumpang masih berstatus siswi SMP tak terselamatkan.
Kecelakaan itu terjadi di KM712.400/A, Dusun Sukodono, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Sopir bus PO Ardiansyah yang berstatus sebagai tersangka penyebab kecelakaan maut itu adalah Ade Firmansyah (29).
Hal itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan gelar perkara di kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, pada Kamis (19/5/2022) sekira pukul 13.00 WIB.
Ade Firmansyah adalah kenek yang menggantikan sopir utama, Ahmad Ari Ardiyanto (31) warga asal Gadeng Watu, Menganti, Gresik untuk mengemudikan bus nahas tersebut
Baca juga: BENOWO BERDUKA, Gelagat Aneh Kru Bus Sebelum Kecelakaan di Tol Sumo, Riski dan Anaknya Selamat
"Sudah selesai gelar perkara dan (sopir bus) penetapan tersangka," ucap Kasatlantas Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Sudjoto Budi Santoso saat dikonfirmasi Surya.co.id, Kamis (19/5).

Sebelum menetapkan sopir maut menjadi tersangka, Heru mengatakan tim penyidik Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota memeriksa sembilan saksi untuk dimintai keterangan.
"Sampai saat ini yang sudah kita periksa sembilan saksi yaitu korban (penumpang bus) dan dua pengemudi (sopir bus)," jelasnya.
Rencananya, Heru akan melibatkan sejumlah saksi ahli dalam proses penyidikan kecelakaan bus di jalan tol Surabaya-Mojokerto tersebut.
"Langkah selanjutnya kita segera melanjutkan proses penyidikan dengan menambah saksi-saksi ahli," jelasnya.
Baca juga: Sopir Bus Kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Menurut dia, proses penahanan terhadap sopir bus dilakukan sembari perawatan medis lantaran yang bersangkutan dalam penyembuhan akibat mengalami luka-luka saat terjadi kecelakaan.
"Proses penahanan yang bersangkutan pasti dilakukan dan juga pengobatan karena untuk penyembuhan," imbuhnya.
Kondisi sopir membaik
Pemeriksaan terhadap sopir bus dilakukan setelah kondisi yang bersangkutan membaik lantaran mengalami luka saat terjadi kecelakaan.
Ade Firmansyah dipindahkan oleh petugas Samapta dari Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ke kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, pada Selasa (17/5) tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Pantauan di lokasi, terlihat sopir bus Firmansyah mengenakan sarung dan baju berwarna hijau duduk dengan kaki yang ditopang kursi dalam ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres sekira pukul 10.00 WIB.
Dia tampak menjawab pertanyaan dari penyidik yang ada didepannya. Sesekali, ia menekuk kaki yang terlihat perban luka di tungkai kaki sebelah kanan.
Pemeriksaan terhadap sopir bus juga melibatkan psikolog dari Polda Jatim tersebut dilakukan secara tertutup di dalam ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota.
Siswi SMP korban kecelakaan maut
Sebelumnya, korban meninggal dalam peristiwa kecelakaan bus pariwisata PO Ardiansyah di jalan tol Surabaya-Mojokerto bertambah menjadi 15 orang.
Satu korban meninggal yakni pasien perempuan bernama Nazwa Dwi Yuniarti (13) warga Jl Benowo Krajan, Gang 2 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.
Najwa sebelumnya dalam kondisi kritis lantaran luka cedera otak berat, luka patah pada paha kiri dan tungkai kaki kiri.
Korban meninggal dalam perawatan intensif di ruangan ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Gatoel, Kota Mojokerto, pada Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.
Nur Said, paman korban mengatakan kondisi Nazwa sudah tidak sadar saat dirujuk ke Rumah Sakit Gatoel. Pasien menjalani penanganan medis operasi, pada Selasa (17/5/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
Kondisi pasien sempat membaik pasca operasi dapat merespons dengan menggerakkan tangan.
"Tadi subuh Ngedrop tidak sampai sekitar lima menit meninggal," ungkapnya di kamar jenazah RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Kamis (19/5).
Jenazah korban dari Rumah Sakit Gatoel dipindahkan ke kamar jenazah RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto dan diberangkatkan menggunakan mobil ambulans Dinas Sosial Kota Surabaya menuju rumah duka di Benowo.
"Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Benowo, Surabaya," ucap Said.
Dia mengatakan korban Nazwa merupakan penumpang bus yang ikut dalam rombongan wisata bersama ibunya Maftukah (51) dan saudara sepupu.
Saat kejadian kecelakaan Maftukah meninggal.
"Ibunya meninggal saat kejadian kalau sepupunya luka pada bagian punggung dan kaki," jelasnya.
Menurut dia, jenazah akan disemayamkan di rumah duka sebelumnya dikebumikan di pemakaman desa setempat. Ia berharap Nazwa dapat dimakamkan di samping makam ibunya.
"Harapan saya (Nazwa) bisa dimakamkan didekat makam ibunya namun saya belum tahu lokasi persis makamnya nanti," terangnya.
Sebelumnya, pasien Nazwa mendapat penanganan medis lantaran mengalami luka cedera otak berat, luka patah pada paha kiri dan tungkai kaki.
Siswi SMP kelas VII tersebut dirujuk dari Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ke Rumah Sakit Gatoel.
Wakil Direktur Pelayanan Medis RS Gatoel, Dr. Anggraina Puspitasari yang sebelumnya dikonfirmasi mengatakan kondisi korban saat itu sempat berangsur membaik dan mulai sadar merespons dengan menggerakkan tangan.
"Luka cedera kepala berat hingga tidak sadar waktu kejadian dan patah tulang paha dan kaki bawah,"pungkasnya.
Jumlah seluruh korban meninggal dalam kecelakaan bus di KM 712.400/A Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Dusun Sukodono, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto:
1. Titis Hermi, Jalan Benowo 2/II
2. Ainur Rofiq, Jalan Benowo 3 /29
3. Andik (alamat belum diketahui)
4. Nita Ning Agustin Jalan Benowo, Kota Surabaya.
5. Diany Astrelia Jalan Benowo, Kota Surabaya.
6. Andika Jalan Benowo, Kota Surabaya.
7. AN. Gibran (7)
8. Asminah
9. Fita Sari
10. Sony Suprayitno
11. Cholifah
12. Maftukah (51)
13. Steven Arthur A (10)
14. Steven Grasio (14)
15. Nazwa Dwi Yuniarti (13) warga Jl Benowo Krajan, Gang 2 Kelurahan Benowo Surabaya
Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id