Perburuan MIT Poso

SOSOK Pak Guru, Satu-satunya Anggota MIT Poso Tersisa Sedang Diburu Satgas Madago Raya dan Densus 88

Inilah sosol Pak Guru nama lain dari Askar yang menjadi anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Editor: Iksan Fauzi
handover
Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi (kiri) memantau langsung kesiapan personel Satgas Madago Raya, di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, beberapa waktu lalu. Sosok Pak Guru, satu-satunya anggota teroris MIT Poso yang tersisa, kini sedang diburu Satgas Madago Raya dan Densus 88. 

SURYA.co.id | POSO - Inilah sosol Pak Guru nama lain dari Askar yang menjadi anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Pak Guru merupakan anak buah Ali Kalora yang telah tewas sebelumnya.

Ali Kalora sebelumnya menggantikan pimpinan MIT Santoso.

Pak Guru disinyalir sebagai satu-satunya anggota MIT Poso yang masih hidup.

Saat ini, pergerakan Pak Guru menjadi terbatas.

Pasalnya, Satgas Madago Raya dengan Densus 88 sedang mengejarnya.

Sebelumnya, satu anggota MIT Poso lainnya bernama Suhardin alias Hasan Pranata tewas tertembak, 27 April 2022.

Namun, pihak Satgas masih belum menemukan jenazah dan lokasi penembakan.

Dengan tersisa Pak Guru, Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, Daftar Pencarian Orang (DPO) MIT Poso tersisa satu orang.

"Dari sisa-sisa di lapangan DPO itu tinggal satu, yakni Askar alias Pak Guru. Menurut keterangan saksi baik itu penduduk, petani dan beberapa temannya dari luar, memang tinggal satu itu," ujar Irjen Pol Rudy kepada wartawan, Rabu (18/5/20022).

Meski demikian, Polda Sulteng terus menggali informasi guna memastikan jumlah Teroris Poso yang masih buron.

"Kami masih terus mencari kalau memang Naim pernah tertembak waktu lalu, kita masih sedang mencari di mana jenazahnya dimakamkan, karena semua yang kita tanya tidak ada. Yang jelas kami tetap mencari," ujar Rudy.

22 terduga teroris ditangkap

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri bergerak cepat memberantas jaringan MIT Poso, Sulawesi Tengah.

Tak hanya menyiduk 22 warga di Sulteng, tapi juga menyita senjata rakitan dan senapan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, senjata itu ditemukan saat penggeledahan untuk pengembangan penyidikan kasus itu.

Ia merinci barang disita ialah delapan pucuk senapan jenis PCP yang lengkap dengan peredam dan penyangga.

Kemudian, satu pucuk senjata api revolver, dua buah magasin untuk senjata M16.

Ia merinci barang yang disita ialah delapan pucuk senapan jenis PCP yang lengkap dengan peredam dan penyangga.

Kemudian, satu pucuk senjata api revolver, dua buah magasin untuk senjata M16.

Kemudian 244 butir amunisi senjata api kaliber 5,56 mm, 10 butir amunisi kaliber 38mm, satu buah panah, enam buah anak panah, 22 bilah parang, empat badik, satu pisau lipat, dan 26 unit telepon genggam.

"Barang bukti yang diamankan dari hasil penggeledahan di rumah tersangka," ujar Ramadhan dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (18/5/2022).

Ramadhan juga menyebut para terduga tersangka itu juga diduga terlibat sebagai pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

MIT Poso diketahui merupakan kelompok teroris Indonesia yang beroperasi di wilayah Pegunungan Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.

Kelompok itu terakhir dipimpin Ali Kalora sepeninggal Santoso.

Saat ini tersisa dua orang dalam daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan mujahid dari kelompok tersebut.

Ali Kalora telah tewas tertembak dalam kontak senjata 18 September 2021.

“Keterlibatan 22 orang tersangka secara umum mereka beberapa kali mengikuti kegiatan idad atau pelatihan-pelatihan,” kata Ramadhan di Mabes Polri

Adapun mereka yang ditangkap di Sulawesi Tengah mengikuti baiat atau sumpah setia kepada pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang baru, Abu Hassan al-Hashemi al-Qurashi.

Mereka mengikuti baiat melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp dan tidak secara langsung atau tatap muka.

Sementara, tersangka H mengkoordinir beberapa orang yang memutuskan untuk melakukan baiat.

Diketahui, Tim Densus 88 menyiduk 21 warga Kabupaten Poso dan satu warga Kabupaten Tojo Una-una.

Mereka adalah IR, RA, BS, FM, SH, AW, HR, LY, IS, RK, TR, IS, MB, MR, RK, EA, SM, AM, DM, DR, TL, FS.

Berdasarkan keterangan polisi diperoleh TribunPalu.com, Rabu (18/5/2022), mereka menyimpan dan memiliki senjata api rakitan jenis revolver.

Mengikuti baiat kepada organisasi terlarang ISIS.

Beberapa kali mengikuti kegiatan IDAD.

Memberi dukungan logistik dan dana untuk kelompok MIT.

Memiliki niat dan kesiapan untuk bergabung kelompok MIT

Mengunggah konten provokasi dan ajakan bergabung aksi jihad di media sosial.

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul 22 Warga Sulteng Diduga Berafiliasi Teroris MIT Poso dan ISIS, Berikut Daftar Bukti dan Kesalahannya

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Kapolda Sulteng Sebut DPO Teroris Poso Tersisa Askar Alias Pak Guru, Satu Diduga Tewas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved