Perburuan MIT Poso

SOSOK Pak Guru, Satu-satunya Anggota MIT Poso Tersisa Sedang Diburu Satgas Madago Raya dan Densus 88

Inilah sosol Pak Guru nama lain dari Askar yang menjadi anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Editor: Iksan Fauzi
handover
Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi (kiri) memantau langsung kesiapan personel Satgas Madago Raya, di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, beberapa waktu lalu. Sosok Pak Guru, satu-satunya anggota teroris MIT Poso yang tersisa, kini sedang diburu Satgas Madago Raya dan Densus 88. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, senjata itu ditemukan saat penggeledahan untuk pengembangan penyidikan kasus itu.

Ia merinci barang disita ialah delapan pucuk senapan jenis PCP yang lengkap dengan peredam dan penyangga.

Kemudian, satu pucuk senjata api revolver, dua buah magasin untuk senjata M16.

Ia merinci barang yang disita ialah delapan pucuk senapan jenis PCP yang lengkap dengan peredam dan penyangga.

Kemudian, satu pucuk senjata api revolver, dua buah magasin untuk senjata M16.

Kemudian 244 butir amunisi senjata api kaliber 5,56 mm, 10 butir amunisi kaliber 38mm, satu buah panah, enam buah anak panah, 22 bilah parang, empat badik, satu pisau lipat, dan 26 unit telepon genggam.

"Barang bukti yang diamankan dari hasil penggeledahan di rumah tersangka," ujar Ramadhan dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (18/5/2022).

Ramadhan juga menyebut para terduga tersangka itu juga diduga terlibat sebagai pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

MIT Poso diketahui merupakan kelompok teroris Indonesia yang beroperasi di wilayah Pegunungan Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.

Kelompok itu terakhir dipimpin Ali Kalora sepeninggal Santoso.

Saat ini tersisa dua orang dalam daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan mujahid dari kelompok tersebut.

Ali Kalora telah tewas tertembak dalam kontak senjata 18 September 2021.

“Keterlibatan 22 orang tersangka secara umum mereka beberapa kali mengikuti kegiatan idad atau pelatihan-pelatihan,” kata Ramadhan di Mabes Polri

Adapun mereka yang ditangkap di Sulawesi Tengah mengikuti baiat atau sumpah setia kepada pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang baru, Abu Hassan al-Hashemi al-Qurashi.

Mereka mengikuti baiat melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp dan tidak secara langsung atau tatap muka.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved