Surya Militer

Pasukan TNI Berhasil Taklukkan 7 Pemberontak Kongo Bersenjata AK-47, Menyerah Secara Damai

Pasukan TNI yang sedang bertugas di Kongo lagi-lagi berhasil menaklukkan sejumlah pemberontak Kongo tanpa tembakan senjata.

Puspen TNI
Pasukan TNI Berhasil Taklukkan 7 Pemberontak Kongo Bersenjata AK-47, Menyerah Secara Damai. 

SURYA.co.id - Pasukan TNI yang sedang bertugas di Kongo lagi-lagi berhasil menaklukkan sejumlah pemberontak Kongo tanpa tembakan senjata.

Baru-baru ini ada tujuh pemberontak Kongo yang menyerah secara damai.

Melansir dari Puspen TNI, Satuan tugas Batalyon Gerak Cepat (Satgas BGC) Konga TNI XXXIX-D/Monusco kembali memfasilitasi penyerahan diri kelompok milisi Mai-Mai RUMA pimpinan Mr. Mukungilwa Katiba kepada Disarmament Demobilization Repatriation (DDR) di desa Khasika yang berjarak 68 Km dari Combat Operation Base (COB) Walungu, Kongo, Afrika, Sabtu (14/5/2022).

Penyerahan diri milisi dari kelompok Mai Mai RUMA tersebut merupakan upaya yg terencana dari kegiatan Satgas yang di laksanakan secara bertahap dan terintegrasi.

Sehingga berdampak positif bagi warga dan masyarakat sekitar, sehingga menimbulkan kepercayaan warga desa Khasika terhadap Satgas BGC Konga TNI XXXIX-D/Monusco.

Kelompok milisi yang menyerahkan diri tersebut terdiri dari tujuh orang dengan persenjataan tiga pucuk tombak, satu pucuk senjata AK-47, tiga pucuk senjata Garand, dua buah senjata tajam, dua set jaket loreng milisi, lima butir amunisi, dan perlengkapan pribadi serta jimat tradisional. 

Proses penyerahan diri kelompok Mai-Mai RUMA berawal dari informasi staf DDR pada tanggal 11 Mei 2022.

Kemudian pada tanggal 13 Mei terbentuk tim Long Range Patrol (LRP) dipimpin Dankiban Mayor Czi Muhammad Rofki menuju ke desa Khasika untuk mendalami dan observasi tentang informasi yang diperoleh. 

Setibanya di desa tersebut tim melakukan komunikasi dengan otoritas setempat dibantu dengan DDR dan Language Asistant (LA), selanjutnya tim LRP berusaha meyakinkan kepada milisi melalui LA 

Memastikan dan meyakinkan milisi tersebut. Memerlukan waktu untuk dapat meyakinkan milisi hingga akhirnya keesokan harinya para milisi dapat diyakinkan dan sepakat akan menyerahkan diri dan melucuti senjatanya agar dapat kembali hidup bersama masyarakat.

Kelompok milisi melaksanakan proses DDR secara simbolik di halaman kantor administrasi desa Khasika.

Dengan adanya penyerahan senjata tersebut diharapkan akan menekan angka kriminalitas bersenjata dan ancaman tindak kekerasan terhadap warga sipil di wilayah Area of Responsibility (AoR) Walungu.

 

Sebelumnya, sembilan pemberontak Kongo juga menyerah tanpa tembakan berkat kerja keras pasukan Batalyon Gerak Cepat TNI yang bertugas di sana.

Melansir dari instagram Puspen TNI, Satgas Batalyon Gerak Cepat (BGC) Konga TNI XXXIX-D/Monusco memfasilitasi penyerahan diri kelompok milisi RM Mabala pimpinan Mr Justin Mabala kepada Disarmament Demobilization Repatriation (DDR) di Desa Nyalubemba yang berjarak sekitar 77 Km dari Combat Operation Base (COB) Walungu, Kongo Afrika, Selasa (10/5/2022). 

Milisi RM Mabala yang menyerahkan diri ini terdiri dari sembilan pria,  mereka juga menyerahkan 12 pucuk senjata api jenis AK-47, satu pucuk jenis PKM, 15 magazen AK-47, 607 butir amunisi Cal 7,62 mm dan satu buah senjata tajam. 

Menyerahnya kelompok milisi RM Mabala merupakan hasil kerja keras dibarengi usaha dari seluruh personel Satgas BGC dengan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan secara bertahap dan selalu diintegrasikan dengan UN Staff. 

Proses penyerahan diri milisi RM Mabala ini berawal dari penjemputan oleh 31 personel COB Walungu yang dipimpin Danki A, Mayor Inf Kukuh Prakosa, SAP, didampingi Kasi Cimic, Mayor Arh Rahmad Situmorang ke Desa Nyalubemba. 

Begitu tiba di Desa Nyalubemba (DDR Check Point), tim penjemput lebih dulu melakukan pengintaian udara oleh tim drone.

Hal ini dilakukan guna meyakinkan kondisi dan situasi keamanan di sekitar desa tersebut.

Selanjutnya Danki A dan Kasi Cimic melakukan koordinasi dengan Tim DDR dan CLA untuk menjemput kelompok milisi di tempat persembunyiannya. 

Tim penjemput yang terdiri dari 10 personel di bawah pimpinan Kapten Inf Dicky akhirnya berhasil membawa keluar sembilan pria dari kelompok milisi RM Mabala. 

Setelah dilaksanakan pemeriksaan dan pengecekan di DDR Check Point, seluruh personel dan milisi yang menyerahkan diri berangkat menuju COB Walungu untuk melaksanakan proses DDR.

Setibanya di COB Walungu, Komandan Satgas BGC Konga TNI XXXIX-D/Monusco Kolonel Inf Muhammad Faisal Nasution, S.I.P., menerima seluruh milisi dan senjata yang diserahkan. 

"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas penyerahan diri (milisi) beserta senjata, selanjutnya proses akan diteruskan kepada DDR serta berharap kepada milisi yang menyerahkan diri nantinya agar dapat memberikan informas

Dapat Apresiasi dari Komandan MONUSCO

Prajurit TNI yang bertugas dalam pasukan perdamaian PBB di Kongo, lagi-lagi menorehkan prestasi yang membanggakan.

Mereka berhasil lagi membuat sejumlah pemberontak Kongo menyerah secara damai.

Bahkan, prajurit TNI yang bertugas mendapat apresiasi langsung dari Force Commander MONUSCO.

Melansir dari laman tni.mil.id, Satgas Garuda Batalyon Gerak Cepat (BGC) XXXIX-C MONUSCO membantu memfasilitasi penyerahan diri milisi kelompok Perci Moto Moto, bertempat di Desa Lugogo 1, Republik Demokratik Kongo, Afrika, Jumat (22/10).

Berawal dari beberapa personil COB Bendera pimpinan Kapten Inf Andri Putra Situmorang mendapat informasi perihal milisi yang akan menyerahkan diri kepada Satgas BGC TNI XXXIX-C MONUSCO.

Kemudian Kapten Inf Andri Putra Situmorang beserta rombongan berangkat menuju Desa Lugogo I dan bertemu dengan Tim FARDC pimpinan Letnan Opivo, Kepala Desa, Sekretaris Desa serta masyarakat lokal untuk melaksanakan koordinasi penjemputan milisi dengan ditemani dua orang penunjuk jalan.

Sesampainya di lokasi, didapati bahwa kelompok Perci Moto Moto pimpinan Ngoy Noke masih satu kelompok dengan Filiphe Kahenge yang terlebih dahulu menyerahkan diri kepada Satgas BGC TNI XXXIX-C (9/8) yang lalu.

Menurut salah satu milisi, alasan mereka menyerahkan diri karena ingin hidup damai di kampung dan takut hidup di hutan karena tentara FARDC terus memburu mereka.

Kelompok milisi ini berjumlah 51 orang terdiri dari enam pria dewasa, empat orang remaja, 11 wanita dan 30 anak-anak.

Serta diamankan pula beberapa senjata berupa lima panah, sembilan anak panah dan satu kapak untuk selanjutnya diserahkan kepada DDRRR Disarmament Demobilization Reintegration (DDR).

Hasil upaya Satgas membantu penyerahan milisi ini langsung mendapat apresiasi dari Force Commander MONUSCO, Leutenant General Marcos De Sà Affonso Da Costa, melalui akun resmi twitter MONUSCO.

Karena Satgas BGC TNI dianggap telah berhasil mendamaikan beberapa milisi dan suku yang bertikai selama bertugas mengemban misi perdamaian di Kongo.

Sebelumnya, menyerahnya Milisi MM Perci Moto-Moto pimpinan Salumu Andje Kibio beserta anggota merupakan wujud kepercayaan masyarakat kepada Satgas Garuda Batalyon Gerak Cepat (BGC) XXXIX-C/MONUSCO.

Penyerahan milisi ini terjadi di daerah Kp. Lugogo 1 sekitar 74 KM arah Selatan dari COB Bendera, Rabu (25/8).

Dalam patroli yang dipimpin oleh Mayor Inf Harry Purnomo menemui Milisi MM Perci Moto-Moto pimpinan Salumu Andje Kibio beserta 10 Pria.

Mereka memiliki senjata perang berupa senjata AK 47 1 Pucuk, Magazen 1 Buah, Panah 4 Buah dan Kampak 1 Buah.

Setelah melakukan koordinasi dan pendataan yang mendalam dengan para milisi yang dihadiri pula oleh Angkatan Bersenjata DRC (FARDC), Language Asistant (LA), Lokal Otoritas, serta Disarmament, Demobilization, Repatriation, Réintégration and Resettelment (DDR/RR) kemudian para milisi bersedia menyerahkan diri.

Keberhasilan itu tak lepas dari dilaksanakannya kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC), komunikasi masyarakat terpadu, rutinnya pembagian air bersih menggunakan tangki air ke desa-desa.

Kegiatan CIMIC terbukti menjadi cara yang paling ampuh untuk mendekatkan pasukan perdamaian dengan masyarakat di misi perdamaian.

Keberhasilan pendekatan CIMIC Kontingen Garuda bahkan dijadikan Role Model bagi pasukan negara lain dalam menjalankan mandat PBB di Republik Demokrasi Kongo.

Selanjutnya para milisi dan senjata yang telah diserahkan kepada personel Satgas Garuda BGC XXXIX-C/MONUSCO, diserahkan kembali kepada staf MONUSCO dalam hal ini DDR/RR Unit.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved