KKB PAPUA Kian Brutal Tembak Mati Warga Sipil, Jenderal Andika Perkasa Serukan Tak Boleh Terpancing
Terbaru, KKB Papua menembak mati sopir truk bernama Nober Palintin (31) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu (11/5/222).
SURYA.CO.ID - Aksi kelompok kriminal bersenjata Papua (KKB Papua) kian brutal menyasar penduduk sipil.
Terbaru, KKB Papua menembak mati sopir truk bernama Nober Palintin (31) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu (11/5/222).
Pelaku diduga merupakan kelompok Buaya (B) di bawah komando KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Pada 12 April 2022, KKB Papua juga menembak Anwar Sauki, warga sipil asal Sulawesi Selatan yang tinggal di Kabupaten Puncak.
Saat itu, kondisi Anwar Sauki hingga koma di rumah sakit.
Baca juga: KKB Papua Semakin Mengganas, Pengamat Minta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Lakukan Ini
Dan, sebelumnya, Samsul Satto, seorang tukang ojek ditembak saat sedang minum kopi di depan rumah, Kampung Kibologome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada Senin (25/4/2022) siang.
Saat Samsul Sattu dan empat rekannya tengah duduk-duduk di depan rumah, tiba-tiba dua orang tak dikenal lewat di depan rumah langsung melepas tembakan ke arah dada korban.
Korban tersungkur dan meninggal dunia di depan rumah sebelum dilarikan ke Puskesmas Ilaga.
Menyikapi aksi KKB Papua yang kian brutal, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan tegas mengatakan, TNI dapat menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Penegasan tersebut dikatakan Jenderal Andika saat ditemui di Markas Korem/142 Tatag Mamuju, Kamis (12/5/2022) siang.
"Saat ini tak ada pasukan tambahan yang diterjunkan, karena kami yakin yang ada di lapangan sudah bisa menangani persoalan tersebut," kata Jenderal Andika Perkasa.
Menurutnya, pasukan teritorial saat ini cukup dalam menangani teror yang dilakukan KKB tersebut, sehingga tak perlu ada tambahan pasukan.
Justru upaya ditempuh saat ini, langkah jangka panjang dalam meredam kelompok bersenjata itu. Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi hambatan dalam penangananya.
"Kami terus berupaya menangani kasus tersebut, dengan cara-cara kami yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan," ungkap dia.
"Walaupun dari kelompok bersenjata tidak menunjukkkan nilai kemanusiaan, tapi kita tidak boleh terpancing," lanjutnya.
Dikatakan langkah yang saat ini ditempuh ialah terus menangani kasus itu secara hukum dan prosedural.
Tentunya tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan atau hak asasi manusia yang dijunjung tinggi.
Pengamat Desak Panglima TNI Segera Bertindak
Di bagian lain, pengamat kebijakan publik Jerry Massie meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa segera bertindak.
Hal ini mengingat aksi KKB Papua yang semakin masif menyerang pos TNI-Polri hingga warga sipil.
Sepanjang Januari - Maret 2022, tercatat KKB Papua setidaknya telah melakukan 7 tindak pidana dengan 13 orang korbannya tewas.
"Saya kira harus ada keseriusan dari Panglima TNI Andika Perkasa.
Ingat, Papua juga bagian penting dari Indonesia dan mereka juga penyumbang penerimaan domestik bruto (PDB) untuk negara kita," kata Jerry dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (11/5/2022), melansir dari ANTARA.
Dia mengatakan perlu ada pendekatan dan lobi agar situasi dan kondisi di Papua stabil, aman, dan kondusif.
Apalagi, tambahnya, saat dilantik menjadi Panglima TNI, Andika berjanji akan memperbaiki penanganan konflik di Papua.
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu, pendekatan melalui aspek budaya bisa dilakukan dan dianggap sangat ampuh.
Masyarakat Papua, katanya, pada dasarnya adalah orang baik, sehingga upaya pendekatan itu dapat dilakukan lewat para kepala suku dan tokoh agama untuk membantu sosialisasi.
"Pentingnya masuk lewat budaya persuasif, sebetulnya jangan ada ancaman dan tindakan sporadis.
Ingat, anak Papua bagian NKRI dan perlu dijaga," katanya.
Komunikasi dan diplomasi budaya juga harus terus dikedepankan, katanya.
Pemerintah harus mengetahui dan memahami kenapa terjadi gejolak dan pergolakan di Papua.
Setidaknya, Pemerintah pusat harus mengetahui akar masalah karena tidak ada asal kalau tidak ada api.
Pada dasarnya, banyak dari orang Papua hanya mempertahankan hak dan tanah mereka, tambahnya.
Selama Januari-Maret 2022, KKB tercatat telah melakukan tujuh aksi kekerasan hingga mengakibatkan 13 orang korban tewas.
Terakhir, Rabu (17/4), prajurit TNI di Pos TK Quari Atas Yonif R 431/SSP Distrik Kenyam berhasil menggagalkan upaya aksi kekerasan dari KKB di Kabupaten Nduga, Papua.
Sementara itu, saat dilantik menjadi Panglima TNI, Andika berjanji akan memperbaiki penanganan konflik di Papua, serta mengevaluasi dan mengubah strategi dalam menjaga keamanan NKRI.
"Papua pasti kami akan perbaiki karena saya ingin menggunakan peraturan perundangan, sehingga jangan sampai kita ini melakukan tindakan atau mengambil hak orang lain," kata Andika saat pelantikan pada 17 November 2021.
Dia ingin prajurit TNI melaksanakan tugas di Papua sama seperti daerah lain.
Andika juga mengaku telah memiliki konsep baru dalam menangani konflik di Papua.
"Detailnya setelah saya lakukan evaluasi. Saya sudah ada konsep sehingga itu yang akan saya lakukan," ujarnya.
Didalangi Lekagak Telenggen

Sejumlah kasus penembakan terhadap warga sipil dan TNI didalangi pentolan KKB, Lekagak Telenggen.
Seperti penrembaKan sopir truk Nober Palintin (31) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu (11/5/222).
Pelaku diduga merupakan kelompok Buaya (B) di bawah komando KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menyebut Buaya sebagai sosok yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Sangat mungkin pelaku penembakannya NM, atas perintah B," ujar Faizal di Jayapura, Kamis (11/5/2022).
Faizal mengungkapkan, lokasi kejadian di Distrik Gome diyakini sebagai wilayah kelompok tersebut.
Sebab, kelompok lain yang sebelumnya kerap beraksi di Distrik Ilaga telah mundur ke kabupaten terdekat.
"Kali ini bukan kelompok Numbuk Telenggen karena dia sudah mundur sampai Kuyawage (Lani Jaya)," kata Faizal.
Buaya, terang Faizal, merupakan kelompok kecil di bawah komando kelompok besar pimpinan Lekagak Telenggen yang selama ini menjadi dalang dari banyak kejadian penembakan di wilayah Kabupaten Puncak.
Menurut dia, di bawah pimpinan Lekagak Telenggen banyak kelompok kecil yang tersebar di beberapa distrik/kecamatan yang ada di Kabupaten Puncak.
Diberitakan sebelumnya, penembakan terjadi di Kali Ilame, Kampung Wako, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (11/5/2022) siang.
Korbannya adalah Nober Palintin, sopir truk yang saat itu tengah mengambil material pasir di Kali Ilame.
Aksi penembakan diketahui setelah aparat keamanan mendengar beberapa kali suara tembakan.
Usai sempat hilang, jasad Nober Palintin akhirnya ditemukan oleh masyarakat di pinggiran Kali Wilipur, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, pada Kamis (12/5/2022). (tribun papua/kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Sopir Truk Tewas Ditembak KKB, Pelaku Diduga Kelompok Buaya di Bawah Komando Lekagak Telenggen
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id