Berita Sidoarjo

Jelang Peresmian, Anggota Komisi D Sebut RSUD Sibar Masih Banyak Kekurangan

Saat sidak, Komisi D DPRD Sidoarjo ungkap kekurangan RSUD Sibar. Rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo itu dijadwalkan launching awal Juli mendatang.

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
Anggot Komisi D DPRD Sidoarjo saat sidak di RSUD Sibar, Jumat (13/5/2022). 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - RSUD Sidoarjo Barat (Sibar) dijadwalkan launching awal Juli mendatang. Namun, sampai sekarang pelayanan di rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo itu masih banyak kekurangan. 

Hal itu terungkap dari inspeksi mendadak (Sidak) yang digelar Komisi D DPRD Sidoarjo di rumah sakit yang berada di Tambak Kemerakan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jumat (13/5/2022). 

“Sejumlah fasilitas sudah terpasang. Rumah sakit juga sudah buka layanan rawat jalan sejak soft launching beberapa waktu lalu. Namun ada beberapa hal yang perlu dilengkapi sebelum launching,” kata Bangun Winarso, anggota Komisi D di sela sidak. 

Di bagian depan, pas pintu masuk dirasa perlu ada rambu atau sistem keamanan. Karena pintu masuk langsung dari jalan raya yang volumenya padat sepanjang waktu. 

Di bagian dalam, ketika launching, artinya pelayanan rawat inap juga harus mulai dibuka.

“Tapi layanan radiologi belum ready,” ujarnya. 

Peralatan sudah ada, tapi ruang pelayanan masih proses perbaikan. Selain itu dokter radiologinya juga belum ada. CT Scan di sana juga belum ada, sehingga direkomendasikan segera dipenuhi. 

“Selain itu, beberapa fasilitas layanan juga perlu dilengkapi. Seperti kamar jenazah yang masih kurang dan beberapa fasilitas lainnya,” imbuh Bangun Winarso

Kebutuhan perawat juga terhitung kurang 105 orang. Dari 196 yang dibutuhkan, baru ada sekitar 91 orang perawat. Kemudian dokter dan beberapa kebutuhan SDM lainnya. 

Dalam sidaknya, dewan juga keliling ke sejumlah fasilitas dan kamar-kamar perawatan. Mereka melihat ruang rawat inap yang cukup bagus, meski rumah sakit tipe C kapasitasnya seperti tipe B. 

Kemudian fasilitas di UGD dan beberapa fasilitas lain, semua dilihat satu persatu oleh Komisi D.

“Untuk ruang rawat inap, kami rasa cukup bagus. Beberapa fasilitas lain juga sudah mumpuni,” kata Aditya Nindyatman, anggota Komisi D yang juga ikut dalam sidak. 

Terkait sejumlah kekurangan itu, diharapkan bisa segera terselesaikan sebelum rumah sakit diresmikan.

Jika ditotal, kebutuhan anggarannya masih kurang sekitar Rp 32 miliar untuk alat kesehatan. Termasuk untuk sarana dan prasarana Rp 7 miliar dan ATK Rp 300 juta.

Sementara, dewan setuju pengalokasian anggaran BTT sebanyak Rp 8,1 miliar untuk menutupi kekurangan itu. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved