Berita Lamongan

IKA FKH Unair Ikut Perangi Wabah pada Sapi di Lamongan, Khofifah : Seperti Penanganan Kasus Covid-19

Pendekatannya agak mirip dengan pengendalian Covid-19, sehingga yang ditemukan positif PMK maka harus diisolasi

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau peternakan sapi milik H Supar di Desa Soko Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Minggu (8/5/2022). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Tingginya penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di empat kabupaten di Jatim, direspons secara cepat oleh Pemprov Jatim. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pun memastikan bahwa Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Hewan (IKA FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan terjun membantu percepatan penanganan kasus PMK yang salah satunya terjadi di Kabupaten Lamongan.

Seperti diketahui, kasus PMK diketahui terjadi di empat kabupaten yaitu Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo. Khofifah sudah mengimbau agar pasar-pasar hewan di empat daerah itu ditutup sementara untuk mengisolir wabah PMK.

Dan untuk mempermudah kerja IKA FKH Unair, Khofifah meminta Dinas Peternakan untuk mendata dan menentukan titik titik mana saja yang ditangani. Instruksi itu disampaikan khofifah saat meninjau salah satu peternakan sapi bersama Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Minggu (8/5/2022).

"Pak bupati biar ada percepatan, menentukan di titik mana saja yang ditangani. Biar selesainya lebih cepat. Setelah yang satu selesai menyusul ke yang lainnya," beber Khofifah saat meninjau peternakan sapi milik H Supar di Desa Soko, Kecamatan Tikung.

Selain itu Dinas Peternakan juga perlu menambah tenaga untuk membantu tim IKA FKH Unair melakukan penyuntikan agar penanganannya bisa lebih cepat dan masif.

Mantan Menteri Sosial ini bahkan mengambil contoh seperti penanganan Covid-19. Jadi dalam sehari penanganan bisa sekaligus dilaksanakan di beberapa titik. Sehingga selesai yang satu bisa segera dilanjutkan yang lainnya.

Diungkapkan Khofifah, pemerintah provinsi dan daerah yang terjangkit telah melakukan koordinasi bersama Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), dan (Balai Besar Veteriner (BBVET) juga melakukan tindakan pada hewan yang terkonfirmasi PMK dengan memberikan suntikan obat-obatan berupa analgesik, antibiotik, serta vitamin.

"Pendekatannya agak mirip dengan pengendalian Covid-19, sehingga yang ditemukan positif PMK maka harus diisolasi. Ternak dari daerah yang terkonfirmasi PMK jangan keluar, dan yang di luar jangan masuk, sambil proses pengobatan berlangsung," jelas Khofifah.

Ditambahkan Khofifah, proses penyebaran PMK melalui udara alias airborne, sehingga radius angin memungkinkan penyebarannya bisa cepat. Selain itu ada kaitannya dengan lendir, sehingga berpotensi satu kandang tertular.

Karena itu, ia mengimbau agar pasar hewan di Mojokerto, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan untuk sementara harus ditutup.

Dari proses kemarin dan hari ini terlihat setelah dua kali suntik relatif sudah mulai ada proses pemulihan, maka ia berharap nanti 3 hari lagi akan ada proses penyuntikan kembali baik analgesik, antibiotik, maupun vitamin, "Mudah-mudahan setelah itu sudah langsung membaik," tambahnya.

Sejatinya Indonesia pada tahun 1986 telah dinyatakan bebas dari PMK yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, kerbau, domba, dan babi. Kasus ini kembali ditemukan di Jawa Timur berdasarkan hasil laboratorium pada 5 Mei, yakni di Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Lamongan.

"Diperkirakan asal usul virus PMK ini kembali masuk ke Indonesia adalah akibat dari impor ilegal kambing/domba dari negara yang belum bebas PMK," ungkapnya.

Terkait vaksin virus yang pernah digunakan pada 1986, pemprov telah melakukan pengajuan penetapan status outbreak (wabah) pada empat kabupaten itu, agar dapat mengajukan permintaan vaksin melalui OIE.

Di Lamongan sendiri, diungkapkan Bupati Yuhronur, kasus ini berawal dari deteksi sapi di Dusun Pilanganom, Desa Balungwangi, Kecamatan Tikung. Gejala tersebut muncul pada sapi yang baru dibeli yang nampak hipersalivasi, nafsu makan turun, panting, dan suhu tubuh agak demam.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved