Berita Lamongan

H+3 Lebaran 2022, Pemilik Stan dan Warung di Makam Sunan Drajat Lamongan Pilih Tutup, Ini Sebabnya

Komplek wisata religi Makam Sunan Drajat di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, hingga H+3 Lebaran Idul Fitri 1443 H masih sepi peziarah.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: irwan sy
hanif manshuri/surya.co.id
Puluhan stan dan warung di komplek Makam Sunan Drajat Lamongan pilih tutup toko dan dagangannya. 

Berita Lamongan

SURYA.co.id l LAMONGAN - Komplek wisata religi Makam Sunan Drajat di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, hingga H+3 Lebaran Idul Fitri 1443 H masih sepi peziarah.

Hal itu membuat puluhan stan tempat menjual beragam oleh-oleh di area parkir makam memilih untuk tutup dagangan.

Hanya ada beberapa yang buka, itu pun terlihat tak ada pembeli yang mendekat.

Salah satu pemilik stan, Luqman yang menjual souvenir di kawasan ini mengatakan, jika ia baru akan membuka kembali tokonya pada H+7 lebaran.

"Masih sepi pengunjung, saya buka nanti H+7 lebaran," katanya, Kamis (5/5/2022).

Biasanya, kata Luqman, pada hari itu yakni H+7 pengunjung akan ada banyak peziarah yang datang ke makam salah satu wali sembilan ini atau bertepatan juga dengan Lebaran Ketupat.

"Sepekan dari Idul Fitri, biasanya banyak peziarah yang datang," harapnya.

Ia berharap, seiring  melandainya Pandemi Covid-19 saat ini, antusias masyarakat untuk mengunjungi wisata religius Sunan Drajat semakin meningkat. 

Sekretaris Desa Drajat, Hilmi Adib membenarkan, jika komplek wisata makam Sunan Drajat hingga H+3 ini masih sepi. 

Menurutnya, kondisi ini akan normal dan kembali dipadati oleh para peziarah atau pengunjung pada sekitar H+7 Lebaran.

"Sekarang ini sepi. Hanya ada beberapa kendaraan pribadi saja yang parkir. Itu pun pengunjung yang berasal dari peziarah lokal," ujar Hilmi kepada wartawan, Kamis (5/5/2022).

Puluhan stand yang ada di kawasan komplek makam Sunan Drajat untuk sementara juga masih banyak yang  tutup. 

"Kalaupun nekat buka juga tidak ada pengunjung," katanya.

Sementara warung makan yang ada di deretan bahu jalan timur makam juga belum buka.

Aktivitas sejumlah pemilik warung mengakuinya, jika memaksakan buka, sementara kondisi sepi, maka akan merugi.

"Bisa-bisa masakan basi karena tak laku akibat tidak ada pengunjung atau peziarah," kata seorang pemilik warung.

Para pemilik rumah makan selama ini menggantungkan konsumen dari para peziarah.

Sebab kalau mengandalkan warga setempat atau mereka yang melintas di jalan itu, tidak sebanding dengan biaya menu makanan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved