KKB Papua

Derita Jadi Anggota KKB Papua, Makan dan Tidur Susah hingga Selalu Sembunyi, ini Kata Eks Anggotanya

Terungkap derita jadi anggota KKB Papua, makan dan tidur susah hingga selalu sembunyi dari kejaran aparat TNI-Polri.

Facebook TPNPB
Ilustrasi KKB Papua. Terungkap penderitaan anggota KKB Papua, makan dan tidur susah hingga selalu sembunyi dari kejaran aparat TNI-Polri. 

Ternyata mereka cuma korban propaganda KKB Papua.

Hal ini diungkapkan oleh Pengamat terorisme dan intelijen Stanislaus Riyanta baru-baru ini.

Ia menanggapi tentang kabar dua anggota KKB Papua menyerah dan kembali ke NKRI karena merasa ditelantarkan kelompoknya.

Stanislaus Riyanta menjelaskan, kehadiran negara sangat penting untuk mencegah munculnya kelompok-kelompok seperatis.

"Masyarakat banyak yang menjadi korban dari propaganda kelompok OPM/KKB.

Ini harusnya menjadi catatan bagi pemerintah bahwa ada ruang yang dimanfaatkan oleh OPM/KKB untuk melakukan propaganda itu," katanya, melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Anggota TPNPB-OPM di Papua Barat Menyerahkan Diri, Ahli: Mereka Korban Propaganda'.

Kehadiran negara itu, kata Stanislaus, tidak harus dalam bentuk operasi militer.

Namun pendekatan yang lebih memberdayakan warga untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka.

"Ketika negara hadir dengan berbagai pembangunan, termasuk program infrastruktur, peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya dan aparat keamanan ada untuk menjaga masyarakat maka ruang bagi OPM/KKB akan lebih sempit," katanya, Selasa (5/4/2022).

Ujung tombak dalam langkah itu, katanya, adalah pemerintah daerah, terutama dalam pengelolaan dana otonomi khususnya.

"Jika ini tidak maksimal maka TNI/Polri hanya akan jadi tumpuan dari segala permasalahan karena akan berujung pada masalah pertahanan dan keamanan," pungkasnya.

Diketahu sebelumnya, ada cerita dramatis di balik penyerahan diri dua anggota KKB Papua Natalis Watora (25) dan Engel Feneteruma (31) ke Makoramil 1804-07/Kambrauw, Kampung Sunua, Distrik Kambrauw, Kaimana, Papua Barat.

Kedua anggota TPNPB-OPM atau yang biasa disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ini sempat ketakutan dan lemas karena tidak makan. 

Hal itu diungkapkan Dandim 1804/Kaimana Letkol Inf. Chairi Suhanda kepada Kompas.com (grup surya.co.id), Senin (4/4/2022). 

"Mereka sudah takut, lemas, karena tidak makan. Dari situ mereka dibawa ke Kodim untuk diambil keterangan," ujar Chairi. 

Saat pemeriksaan di Kodim, Chairi menuturkan, kedua anggota TPNPB-OPM itu menyampaikan ingin kembali ke kampungnya. 

Mereka beralasan tidak tahu apa yang diperbuat selama mengikuti kegiatan bersama anggota TPNPB-OPM lainnya. 

Chairi mengungkapkan, pihak Kodim kemudian memberi makanan dan pakaian yang layak kepada keduanya. 

"Sempat kita tanyakan apa kelanjutan mereka. Kedua simpatisan mengaku ingin kembali ke kampung bersama keluarganya. Setelah itu kita buat surat pernyataan untuk dikembalikan ke kepala distrik untuk ditindaklanjuti," katanya.

Chairi menyebutkan, dari hasil pemeriksaan terhadap keduanya terungkap mereka lah yang diduga mengajak masyarakat untuk bergabung dengan kelompok yang dibentuk Batalyon Somb Winan. 

Ia menyebutkan, dari hasil identifikasi di foto terdapat sekitar 80 orang yang ikut dalam keanggotaan tersebut. 

"Kami berharap mereka bisa kembali ke kampung halaman masing-masing. Kita akan melaksanakan  kegiatan pembinaan teritorial seperti kegiatan komunikasi sosial kemasyarakatan," tegasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved