Berita Gresik

Sempat Vakum 2 Tahun, Tradisi Ratusan Tahun Malam Selawe di Makam Sunan Giri Gresik Digelar

Meski sempat vakum selama dua tahun karena pandemi covid-19, tidak menurunkan antusias warga mengikuti malam selawe.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
tribun jatim/willy abraham
Ziarah makam Sunan Giri di malam selawe, Selasa (26/4/2022) malam. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Tradisi malem selawe merupakan tradisi peninggalan Sunan Giri yang terus dilestarikan turun menurun oleh masyarakat Gresik.

Meski sempat vakum selama dua tahun karena pandemi covid-19, tidak menurunkan antusias warga mengikuti malam selawe.

Selama dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19, kini tradisi maleman selawe (malam 25 ramadhan) di kawasan wisata religi Sunan Giri kembali digelar.

Malam 25 ramadhan yang dimaksud ini adalah termasuk malam ganjil atau malam lailatul qodar.

Pada zamannya, Sunan Giri mengajak para muridnya untuk meningkatkan ibadah dengan itikaf.

Tauladan inilah yang terus dilestarikan masyarakat sehingga menjadi tradisi.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani berziarah ke makam Sunan Giri mengatakan, setiap tahun bertepatan dengan malem selawe ini, ribuan peziarah dari dalam maupun luar daerah Gresik berziarah ke makam Sunan Giri, Selasa (26/4/2022) malam.
Menariknya, tradisi malem selawe ini berdampak pada perputaran ekonomi di Gresik.

"Malem selawe di wisata Sunan Giri ini mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Mereka para pedagang memanfaatkan momentum malem selawe ini untuk berjualan. Dari mulai kuliner, mainan anak hingga fashion," kata Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik.

Gus Yani bersyukur, bahwa tradisi ini dapat digelar kembali sehingga memberi angin segar bagi masyarakat pedagang terutama pelaku umkm sehingga ekonominya kembali meningkat.

"Alhamdulillah masyarakat Gresik terutama pedagang dapat kembali menikmati tradisi malem selawe di wisata religi Sunan Giri. Tentu ini berdampak positif bagi pedagang terutama pelaku umkm, ekonominya berangsur pulih dan meningkat," ungkap Gus Yani.

Gus Yani berharap, tradisi tahunan ini dapat terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat.

Sebab menurutnya, dari tradisi ini, masyarakat mendapat dua manfaat sekaligus.

"Pertama adalah mengasah spiritualitas dan yang kedua adalah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," bebernya.

Camat Kebomas Jusuf Ansyori menjelaskan dengan munculnya beberapa UMKM, produknya laku terjual.

"Mengingat banyaknya pengunjung yang datang di acara malam selawe," tuturnya.

Ilham Alfin Saputra selaku Ketua pelaksana malam selawe menuturkan sangat senang dengan antusias warga.

"UMKM tersebut bisa mengerakkan ekonomi, untuk itu agar nantinya kedepannya acara malam selawe tetap selalu ada," tuturnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved