AWAS Ada Aplikasi Azan dan Konten Keagamaan di HP yang Bisa Curi Data Pengguna, Ini Imbauan Kemenag!
Masyarakat diimbau waspada adanya banyak aplikasi di Playstore yang bisa mencuri data pribadi penggunanya.
Terkait hal ini, Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Bimas Islam Kemenag, M. Fuad Nasar mendukung imbauan Polda Metro Jaya agar masyarakat mewaspadai pencurian data pribadi dari aplikasi di playstore, termasuk aplikasi yang menyalahgunakan konten azan, jadwal salat dan mengaji.
Menurutnya, masyarakat perlu mewaspadai kejahatan dengan modus tersebut.
“Modus kejahatan cyber bisa dilakukan melalui aplikasi dengan konten apa saja, tidak terkecuali konten keagamaan yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga perlu kehati-hatian dan kewaspadaan para pengguna," ujar Fuad yang dikutip dari laman Kemenag, Sabtu (23/4/2022).
Fuad meminta kepolisian untuk mengusut dan menangkap para pelakunya agar masyarakat terhindar dari kejahatan siber.
"Aplikasi di play store yang diduga mencuri data pribadi harus diusut dan ditindak sesuai hukum yang berlaku." imbuhnya.
Selain itu, Fuad mengajak masyarakat untuk mengunduh aplikasi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi.
Masyarakat, kata Fuad, dapat mengunduh aplikasi resmi dari Kemenag serta ormas Islam.
"Masyarakat dapat mengunduh aplikasi azan dan jadwal salat yang dikeluarkan Kemenag, ormas Islam, dan penyedia fitur dakwah digital lainnya yang kredibel dan terpercaya,” ujar Fuad.
Temuan Kaspersky
Sebelumnya, perusahaan keamanan siber Kaspersky juga merilis informasi tentang beberapa aplikasi dari Google Play Store yang mengandung malware berbahaya.
Beberapa aplikasi berbahaya tersebut masuk kedalam kategori aplikasi editing foto dan video.
Diantaranya Magic Photo Lab - Photo Editor, aplikasi yang menawarkan berbagai efek megical.
Kemudian ada Blender Photo Editor - Easy Photo Background Editor aplikasi satu ini diklaim dapat memberikan efek blending pada foto, dan terakhir Pix Photo Motion Edit 2021 yang dapat membuat foto berubah bentuk menjadi motion dengan efek gerak pada background.
Kaspersky menyatakan ketiga aplikasi ini mencuri informasi kredensial milik penggunannya secara diam – diam melalui log in Facebbok.
Kemudian setelah mendapatkan informasi tersebut, ketiga aplikasi ini akan langsung mengakses rekening bank yang dimiliki korbannya.