Surya Militer

Biodata Try Sutrisno yang Kunjungi Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Sangat Hormat Kepadanya

Berikut profil dan biodata Try Sutrisno yang baru-baru ini mengunjungi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Mabes TNI.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
kolase Tribunnews
Try Sutrisno yang Kunjungi Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Sangat Hormat Kepadanya. Simak profil dan biodatanya. 

SURYA.co.id - Berikut profil dan biodata Try Sutrisno yang baru-baru ini mengunjungi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Mabes TNI.

Dalam tayangan di channel youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI tampak begitu hormat dan sopan kepada Try Sutrisno.

Sikap Jenderal Andika Perkasa inipun banjir pujian. Ia dinilai sangat menghormati senior meski kini sudah mendapat jabatan tinggi.

Sosok Try Sutrisno sendiri memang salah satu tokoh yang melegenda di TNI.

Ia pernah menjabat Panglima ABRI, atau saat ini bisa disebut juga Panglima TNI.

Lantas, seperti apa profil dan biodatanya?

Try Sutrisno memulai karir militernya setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD).

Try Sutrisno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 15 November 1935.

Ayahnya, Subandi adalah seorang sopir ambulans, sedangkan ibunya, Mardiyah adalah seorang ibu rumah tangga.

Seperti dilansir dari Tribunnews Wiki dalam artikel 'Try Sutrisno'

Try Surtrisno menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di Surabaya. Setelah tamat dari SMP 2 Surabaya, ia kemudian melanjutkan ke SMA 2 Surabaya.

Pada usia 13 tahun, ketika Belanda kembali dan melakukan agresi militer, ia ingin bergabung dengan Batalyon Poncowati untuk ikut berperang.

Namun karena tidak ada yang menganggap keinginan Try serius, maka ia hanya dipekerjakan sebagai kurir.

Tugasnya adalah mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia. Hingga pada 1949, Belanda akhirnya dapat dipukul mundur.

Setelah sebelumnya harus pindah ke Mojokerto karena serangan Belanda itu, setelah mundurnya Belanda Try dan keluarganya akhirnya kembali ke Surabaya. Di sana Try melanjutkan sekolahnya dan berhasil tamat dari SMA di usianya yang ke-21.

Lulus dari SMA, Try Sutrisno kemudian melanjutkan Pendidikan ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Pendidikan militernya di Atekad selesai pada tahun 1959.

Riwayat Karier:

- Ajudan Presiden Suharto (1974)

- Kepala Staf KODAM XVI/Udayana (1978)

- Panglima KODAM IV/Sriwijaya (1979)

- Panglima KODAM V/Jaya (1982)

- Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (1985)

- Kepala Staf Angkatan Darat (1986)

- Panglima ABRI (1988)

- Wakil Presiden (1993-1998)

Pengalaman militer pertama Try Sutrisno adalah ketika ia ditugaskan dalam peperangan melawan pemberontak Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada 1957.

PRRI sendiri merupakan sebuah kelompok sparatis yang berbasis di Sumatera, dimana mereka ingin membentuk pemerintahan alternatif di luar pemerintahan Soekarno.

Ia kemudian dikirim ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada tahun 1972. Kemudian pada 1974, ia terpilih menjadi ajudan Presiden Suharto. Sejak saat itulah kariernya di militer terus meroket (1).

Pada 1978, Try diangkat sebagai Kepala Staf KODAM XVI/Udayana. Setahun beselang, Try kemudian menjadi Panglima KODAM IV/Sriwijaya.

Sebagai Pangdam, Try Sutriso aktif menekan tingkat kejahatan serta menghentikan penyelundupan timah. Ia juga aktif di kampanye lingkungan untuk mengembalikan Gajah Sumatera ke habitat asli mereka.

Pada 1982, Try kemudian dipindahkan ke Jakarta, ia diangkat menjadi Panglima KODAM V/Jaya.

Masa-masa ketika ia menjadi Pangdam V/Jaya menjadi salah satu masa kelam dalam hidupnya. Try Sutrisno bersama Panglima ABRI saat itu, Benny Moerdani adalah tokoh utama dalam tragedi Tanjung Priok 1984.

Sampai saat ini belum ada data pasti terkait jumlah korban dalam tragedi tersebut. Pemerintah mengklaim ada 28 orang yang tewas dalam kerusuhan tersebut, namun dari pihak korban tetap bersikeras bahwa jumlah korban yang tewas ada 700 orang (2).

Kendati demikian, kariernya terus berkembang. Pada 1985, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Hanya berselang setahun, pada 1986, ia diangkat sebagai KSAD.

Try menjabat sebagai KSAD selama dua tahun.

Setelah lengser, pada 1988 ia kemudian diangkat menjadi Panglima ABRI. Jabatan ini merupakan puncak kariernya di militer.

Masa jabatannya sebagai Panglima ABRI berakhir pada 1993.

Kendati demikian, bukan berarti kariernya berhenti sepenuhnya. Di tahun yang sma, pada 1993 ia justru diangkat menjadi wakil presiden mendampingi Soeharto.

Sebagai wakil presiden yang ke-6, Tri mendampingi Suharto sampai 1998 sebelum posisinya digantikan oleh B. J. Habibie menjelang reformasi.

Setelah jabatannya sebagai wakil presiden selesai, Try tidak serta merta melepaskan perhatiannya terhadap keadaan bangsa. Ia tetap aktif menyoroti kinerja pemerintahan.

Kunjungi Jenderal Andika Perkasa di Mabes TNI AD

Hendropriyono (paling kanan) saat menemani Try Sutrisno (paling kiri) Menemui Jenderal Andika Perkasa
Hendropriyono (paling kanan) saat menemani Try Sutrisno (paling kiri) Menemui Jenderal Andika Perkasa (Youtube TNI AD)

Sebelumnya, Dalam tayangan di channel youtube TNI AD, tampak sosok Try Sutrisno ditemani oleh A.M. Hendropriyono mengunjungi Mabes AD.

Jenderal Andika Perkasa dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Ibu Hetty Andika Perkasa menerima kunjungan tersebut.

Jenderal Andika Perkasa sempat mengajak Try Sutrisno untuk melihat keadaan Mabes AD yang sudah mengalami renovasi semenjak kepemimpinannya.⁣ ⁣

Mantan Panglima ABRI itu merasa kagum akan perubahan yang sangat positif tersebut.⁣

⁣ “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas pertemuan pagi hari ini, saya ucapkan penghargaan, terus menerus ada peningkatan-peningkatan.

Saya harapkan Angkatan Darat akan lebih meningkat baik fisik maupun mental khususnya kewaspadaan nasional,” ujar Try Sutrisno.⁣ ⁣

Jenderal Andika Perkasa pun merasa terhormat mendapat kunjungan tersebut.

Baginya ini adalah sebuah bentuk perhatian senior bukan hanya untuk dirinya tetapi bagi seluruh TNI AD.⁣

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved