Berita Nganjuk
Teken MoU dengan Kemenkominfo, Pemerintahan dan Pelayanan di Nganjuk Bakal Sepenuhnya Digital
dalam rangka mendorong kemudahan layanan publik dan mendukung pembangunan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, NGANJUK - Impian H Marhaen Djumadi menciptakan efisiensi pelayanan masyarakat dengan pemanfaatan teknologi di Kabupaten Nganjuk dalam skema Kota Cerdas (Smart City), benar-benar serius. Itu dilakukan lewat penandatanganan nota kesepakatan antara Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Kesepakatan itu terkait implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) di Nganjuk. Tujuan dari kesepakatan tersebut adalah menerapkan Smart City secara terpadu dalam rangka mendorong kemudahan layanan publik dan mendukung pembangunan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kabupaten Nganjuk.
Kang Marhaen yang juga Plt Bupati Nganjuk mengatakan, gerakan smart city merupakan salah satu tujuan dari visi misi Pemkab Nganjuk. Seperti yang sudah diterapkan selama ini, yakni melalui aplikasi Nganjuk Smart City dalam peningkatan pelayanan pada masyarakat serta mengefisienkan pekerjaan dengan pemanfaatan teknologi.
"Alhamdulillah hari ini kita melaksanalan penandatanganan Mou dengan Kemenkominfo yang isinya adalah Gerakan Menuju Smart city,“ kata Marhaen usai mengikuti penandatanganan MoU secara virtual, Kamis (21/4/2022).
Dikatakan Marhaen, dalam penerapan Smart City ini pihaknya bakal mendapat pendampingan dalam penyusunan master plan dari kementerian. Untuk itu, pihaknya berharap kepada semuanya untuk bersiap, terutama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mengoptimalkan SPBE dalam pelayanan kepada masyarakat.
Sementara dalam arahannya, Menteri Kominfo, Johny G Plate menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan titik tolak penting bagi perluasan inisiasi Kota Cerdas (Smart City) dan juga untuk pengembangan sektor pemerintahan digital Indonesia.
"Tahun ini, kami melanjutkan inisiasi Gerakan Menuju Smart City tersebut dengan memperluas pendampingan pengembangan Kota Cerdas di 50 kabupaten/kota se-Indonesia. Artinya sampai 2022 total ada 191 kabupaten/kota yang tergabung dalam Gerakan Menuju Smart City Indonesia," kata Johny.
Dikatakan Johny, program tersebut menekankan pada enam pilar utama Smart City. Yakni Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.
Karena itu, seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat maka digitalisasi menjadi solusi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, mulai bekerja, belajar, hingga mengakses layanan publik.
Pemerintah, menurut Johny, telah mencanangkan program Akselerasi Transformasi Digital yang menyasar empat sektor utama. Yakni infrastruktur digital, ekonomi digital, pemerintahan digital, dan juga masyarakat digital.
Ditambahkan, gerakan menuju Smart City hadir untuk memberikan panduan bagi pemda dalam mengoptimalisasikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
Digitalisasi akan mempercepat proses, mengefisiensikan pekerjaan, dan memaksimalkan layanan, yang berujung pada meningkatnya kepuasan masyarakat akan pelayanan pemerintah.
"Kesuksesan Gerakan Menuju Smart City ini sangat bergantung pada kolaborasi dan sinergitas yang dilakukan antar institusi pemerintah yang ada di dalamnya. Baik itu instansi pemerintah di pusat maupun di daerah," tutur Johni. ****