Ramadan 2022
Noor Shodiq Askandar: Ramadan Itu Momentum Terbaik Menjadi Wirausaha Muslim yang Kaffah
Dalam Islam transaksi itu harus didasarkan pada keihlasan kedua belah pihak dan tidak mengandung unsur spekulasi yang ekstrim.
Ketiga, tata cara dalam bertransaksi harus sesuai dengan aturan dalam Islam. Dalam Islam transaksi itu harus didasarkan pada keihlasan kedua belah pihak dan tidak mengandung unsur spekulasi yang ekstrim.
Islam melarang penjualan buah ketika masih berbunga saja, karena ada dua kemungkinan yang bisa menimbulkan penyesalan salah satu pihak yang bertransaksi. Misal semua bunga menjadi buah, bisa jadi menimbulkan kekecewaan pada penjualnya.
Begitu juga jika yang terjadi sebaliknya, maka pembeli akan merasa dirugikan. Islam juga melarang proses transaksi dengan dua harga yang berbeda dalam satu proses penawaran.
Misalnya kalau tunai sepuluh juta, akan tetapi jika dibayar dalam kurun waktu tertentu harga menjadi lima belas juta. Berbeda jika disampaikan dalam dua proses yang berbeda. Proses pertama dibatalkan terlebih dahulu, baru memulai pembicaraan model yang kedua.
Keempat, usaha juga harus memperhatikan aspek sosial dari usaha dan kekayaan. Dari aspek sosial, usaha yang dijalankan tidak boleh mengakibatkan kerugian atas usaha yang sudah dijalankan pihak lain yang telah eksis terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan masalah. Atas usaha, juga harus diperhatikan fungsi sosial atas aset yang dijalankan.
Islam telah menegaskan kewajiban ini dalam instrumen keuangan sosial yaitu zakat, infak dan sedekah. Bahkan perintah menunaikan kewajiban zakat ini sering dibarengkan dengan perintah salat (Wa aqimussolata, wa atuzzakat).
Begitu pula, Alquran banyak menegaskan tentang pentingnya infak dan sedekah atas harta, karena Allah SWT telah menegaskan bahwa setiap kekayaan yang kita miliki itu ada hak orang lain (Az-Zariyat 19).
Insya Allah jika wirausaha muslim memperhatikan ini semua, usaha bisa menjadi jalan menuju surganya Allah SWT, karena telah memberikan kemanfaatan bagi orang lain.
Hadis Rasulullah SAW: sebaik-baik umat manusia, adalah mereka yang memberikan kemanfaatan bagi manusia lainnya.
Bagaimana dengan Anda? Wallahualam Bissawab. (*)