Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB
Fakta-fakta Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang: Ekspresi Pelaku saat Takziah, Motif Terungkap
Berikut sederet fakta terbaru kasus mahasiswa kedokteran UB, Bagus Prasetya Lazuardi, yang ditemukan tewas mengenaskan di Pasuruan.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut sederet fakta terbaru kasus mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya), Bagus Prasetya Lazuardi, yang ditemukan tewas mengenaskan di Pasuruan.
Satu di antaranya soal ekspresi pelaku saat berziarah ke makam Bagus dan motif pembunuhan akhirnya terungkap.
Diketahui, pelaku pembunuhan Bagus merupakan IZ, ayah tiri kekasih Bagus. Kini ia telah ditangkap anggota Polda Jatim pada Jumat Jumat (15/4/2022) pagi.
Penangkapan tersebut telah dikonfirmasi oleh pihak Polres Pasuruan yang wilayah hukumnya kedapatan jasad Bagus ditutupi semak-semak.
Begitu juga pihak Polres Malang Kota juga membenarkan penangkapan tersebut.
Tak lama setelah berita penangkapan terduga pembunuh itu, foto ayah korban, dr Tutit Lazuardi foto bersama keluarga sang pacar korban.
Berikut fakta selengkapnya.
Ekspresi Wajah Pelaku
Dalam foto yang beredar, tampak ekspresi senyum dari raut wajah terduga pembunuh mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya), Bagus Prasetya Lazuardi (25) saat takziah ke rumah duka di Jalan Letjen Suprapto Tulungagung.
Beredarnya foto tersebut dikuatkan oleh sumber SURYA.co.id, yakni salah satu tenaga kesehatan. Foto itu diambil saat ZI takziah bersama TS dan ibunya TS.
Mereka sempat berpose bersama dr Tutit dan istrinya. Dalam foto itu dr Tutit berdiri paling kanan, disusul ZI, TS di tengah, istri dr Tutit dan ibunya TS.
"Mereka datang bertiga, TS, ayah tirinya sama ibunya," ucap seorang mantan staf di RSUD dr Iskak.
Menurut informasi dari sumber itu, foto yang beredar tersebut diambil oleh keluarga dr Tutit. Foto diambil saat mereka hendak pulang.
Namun sumber ini tidak tahu pasti hari kedatangan ZI, TS dan istrinya. "Yang pasti saat itu sudah sepi pentakziah. Waktunya malam," ucapnya.
Motif Pembunuhan