Berita Surabaya
Bukan dengan Bansos, Cak Eri Sebut Target Entas Kemiskinan MBR Usia Produktif di Surabaya Lewat Ini
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan angka MBR, khususnya yang usia muda, bisa turun drastis tahun ini lewat program pemberdayaan.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Angka Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Surabaya cukup tinggi, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan angka MBR, khususnya yang usia muda, bisa turun drastis tahun ini lewat program pemberdayaan.
Berdasarkan data pemkot, jumlah MBR di Surabaya pada awal 2022 mencapai 979,624 jiwa. Pemkot Surabaya menargetkan jumlah ini berkurang menjadi 300 ribu jiwa pada tahun 2022.
"Insya Allah, pemkot akan terus berupaya mendukung yang mampu atau jiwanya masih kuat dengan memberi usaha. Sehingga, mereka lepas dari MBR," kata Cak Eri saat memberikan bantuan BLT minyak goreng dari Kemensos di Surabaya, Sabtu (16/4/2022).
Bagi usia muda, ada berbagai potensi yang disiapkan. Mulai bekerja sebagai kontrak di Pemkot Surabaya, mengembangkan UMKM hingga menjadi petani atau peternak.
Pemkot Surabaya lantas memberikan intervensi. Mulai dari mengangkat warga sebagai pegawai kontrak, mendukung UMKM lewat pelatihan, penyediaan modal dan pemasaran, hingga menyediakan lahan yang bisa digunakan untuk bertani oleh kelompok pertanian.
"Yang muda, kami berdayakan. Apakah dia kerja di aset pemkot yang berbentuk tambak, membuat paving atau UMKM. Ini yang kami lakukan untuk mengatasi kemiskinan dengan memberdayakan yang muda," imbuhnya.
Sedangkan pemberian bansos akan diprioritaskan kepada kelompok lanjut usia (Lansia) yang memang bukan angkatan kerja.
"Prinsipnya, tidak mungkin kalau yang masih kuat-kuat (muda) hanya sekadar meminta (bansos). Maka dari itu kami lakukan pembinaan dari Pemkot Surabaya," jelasnya.
Selama ini, MBR di Surabaya telah mendapat berbagai intervensi dari pemerintah. Dalam hal penerimaan bansos, misalnya, mereka mendapat bansos dari pemkot hingga Kementerian Sosial.
Mulai dari bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan non Tunai (BPNT), hingga Bantuan Langsung Tunai untuk minyak goreng. Kemensos RI pun telah menetapkan sasaran penerima bansos.
Bagi yang berusia 40 tahun ke atas, mendapatkan bantuan berupa PKH dan BLT minyak goreng. Sedangkan usia 40 tahun ke bawah diberikan pemberdayaan usaha.
"Sehingga, benar-benar tepat sasaran. Mereka menggunakan bantuan ini untuk membeli kebutuhan pokok apalagi saat ini menjelang hari Lebaran," tandas Cak Eri.
Saat ini, Pemkot Surabaya terus mengebut penyaluran BLT minyak goreng di Kota Pahlawan. Targetnya, dapat tuntas sebelum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah sebagaimana target Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengungkapkan, saat ini penyaluran BLT minyak goreng dan BPNT di Surabaya sudah mencapai 56,37 persen.
"Kami berkoordinasi dengan tim dari PT Pos Indonesia," kata Anna dikonfirmasi terpisah.