KKB Papua
KKB PAPUA MAKIN EKSIS, Kini Viral Video Pasukan OPM Menari dan Bernyanyi Sambil Bawa Senjata
KKB Papua kini semakin eksis, banyak foto dan video yang merekam kegiatan mereka viral di media sosial.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - KKB Papua kini semakin eksis, banyak foto dan video yang merekam kegiatan mereka viral di media sosial.
Terbaru beredar video berjudul "TPNPB/OPM KODAP VIII INTAN JAYA Slalu ada dibawah kaki gunung Emas blok wabu".
Di video tersebut tampak sejumlah anggota KKB Papua menari dan bernyanyi sambil membawa senjata.
Mereka berada di dataran tinggi hingga pemandangan yang terlihat hanyalah gumpalan awan putih.
Para anggota KKB Papua itu bak sedang berada di atas awan.
Seperti dilansir dari Tribun Palu dalam artikel 'Kemunculan KKB Papua ‘di Atas Awan’ Bikin Heboh, Siap Berperang Hanya Modal Panah dan Tombak'.
Mereka nampak berkumpul sambil menari dan menyanyikan sebuah lagu.
Para anggota KKB Papua juga terlihat memegang beberapa jenis senjata.
Tak hanya senjata api, mereka membawa senjata-senjata tradisional.
Seperti tombak, panah, hingga kapak.
Selain itu, para anggota KKB Papua juga mengibarkan bendera bintang kejora tepat di puncak gunung.
Dalam keterangan unggahan, dituliskan video itu direkam pada 1 Desember 2021.
Adapun lokasinya disebutkan berada di Wilayah Intan Jaya, Papua.
Sebelumnya, sebuah video viral yang merekam detik-detik KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen pamer pasukan bersenjata beredar di media sosial.
Video tersebut diunggah akun YouTube TPNPBNEWS yang memperlihatkan penampakan sejumlah anggota KKB Papua.
terlihat beberapa anggota KKB Papua berkumpul di atas puncak sebuah gunung.
Beberapa anggota KKB Papua duduk di atas tanah, sementara yang lain tetap berdiri.
Hampir semua anggota KKB Papua tersebut memegang senjata api laras panjang.
Seperti dilansir dari Tribun Palu dalam artikel 'Penampakan KKB Papua Nongkrong di Puncak Gunung, Hampir Semua Anggota Bawa Senjata Laras Panjang!'.
Mereka pun membidik senjata api tersebut ke segala arah.
Kelompok tersebut dipimpin salah satu pentolan KKB Papua, Lekagak Telenggen.
Terlihat Lekagak Telenggen berdiri di hadapan anggotanya sambil menyampaikan sesuatu.
Sementara salah satu anggota KKB Papua terlihat mengibarkan bendera bintang kejora.
Tidak diketahui pasti kapan dan di mana video itu direkam.
Juga tak disebutkan apakah video tersebut dibuat sebelum penyerangan, atau cuma sebagai bahan teror saja.
KKB Papua Balas Dendam
Sementara itu, anggota KKB Papua rupanya melakukan balas dendam dengan cara membakar 16 rumah di Distrik Ilaga, Kabupaten puncak.
Aksi teror ini dilakukan setelah salah satu anggotanya, Ali Teu Kogoya tewas.
Terkait kematian Ali Kogoya oleh Satgas Cartenz, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri pun mengingatkan anak buanya.
Peringatan yang disampaikan Irjen Mathius terkait aksi balas dendam yang dilakukan KKB Papua.
Aksi balas dendam tersebut selalu dilakukan KKb Papua ketika ada anggotanya ditangkap atau dotembak mati.
Salah satu bukti di depan mata adalah setelah tewasnya Ali Teu Kogoya di tangan Satgas Cartenz, anggota KKB lainnya langsung membakar rumah warga sipiol di Kampung Kago.
Peristiwa pembakaran terjadi selama dua hari, yakni mulai Selasa (5/4/2022) hingga Rabu (6/4/2022).
Tak cukup di situ, mereka juga berupaya menghalangi petugas yang akan memadamkan rumah warga.
"Kami sudah ingatkan ke personel untuk siaga dan saya minta untuk tidak mudah terpancing karena pasti ada aksi balasan," terang Fakiri di Jayapura, Kamis (7/4/2022) malam.
"Biasanya kalau ada kelompok mereka yang kena tembak atau ditangkap petugas, selalu ada balasan," sambungnya.
Selain membakar 16 rumah warga, KKB juga menyerang aparat keamanan hingga bakutembak pecah selama dua jam.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakiri menyakini, aksi tersebut merupakan serangan balasan.
Aparat yang hendak memadamkan api justru diadang dan diserang ketika menuju ke lokasi pembakaran.
"Jadi saat personel mau ke lokasi mereka diadang KKB dan akhirnya kontak senjata selama dua jam. Jadi untuk rumah-rumah yang terbakar terlambat penanganan," kata Fakiri.
Akibatnya, warga ketakutan dan mengungsi ke Polres Puncak serta di bangunan-bangunan milik Pemkab Puncak. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Sebelumnya, Ali Teu Kogoya tewas ditembak personal Satgas Damai Cartenz pada Minggu (3/4/2022).
Ali Kogoya yang saat kejadian membawa sebuah pistol, diketahui merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen yang biasa beraksi di sekitar Distrik Ilaga.
Beberapa hari berselang dari kematian Ali Kogoya, KKB membakar rumah-rumah warga dan terlibat kontak senjata dengan aparat.
Sebelumnya, Ali Teu Kogoya (35) atau Ali Kogoya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ditembak mati Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).
Ali Kogoya ditembak saat sedang mengamati pos keamanan saat dikejar aparat keamanan.
Menurut Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, tempat penembakan tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek Ilaga.
"Kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja, Kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu, juga di daerah situ," ujar Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/4/2022).
"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati."
Menurut Faizal, keberhasilan aparat keamanan mendeteksi keberadaan Ali Kogoya merupakan perintah Kapolda Papua kepada Polres di daerah rawan untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.
"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi untuk menyerang masyarakat umum ataupun TNI-Polri," kata dia.
"Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak."
Di bagian lain, Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri membenarkan adanya penembakan tersebut.
Menurutnya, anggota KKB itu ditembak petugas karena berusaha melawan dan menembak petugas saat hendak ditangkap.
Dikutip dari Tribun Papua, Ali Kogoya diketahui anggota KKB Kuyawage
Ali Kogoya bergabung dengan KKB pimpinan Lekagak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, saat ditembak itu Ali Kogoya membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazin.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima, senjata api yang dibawa Kogoya berasal dari Undius Kogoya.
Undius Kogoya sendiri dikenal sering melancarkan teror di Puncak, Puncak Jaya hingga Intan Jaya.
Fakhiri mengatakan, jenazah Ali Kogoya kemudian dibawa ke Puskesmas Ilaga, sementara petugas mengamankan barang bukti berupa senjata api jenis FN 46 di Polres Puncak.(*)