Ramadan 2022
Doa Nuzulul Quran Dibaca Malam 17 Ramadhan atau 18 April 2022 serta Amalan Sesuai Ajaran Rasulullah
Malam Nuzulul Quran yang diperingati setiap 17 Ramadan, merupakan peristiwa penting bagi Umat Islam. Berikut bacaan doa yang dianjurkan dibaca.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah! demi Tuhanmu yang Maha Mulia.
Setelah itu, Nabi pulang ke rumah Khadijah binti Khuwailid lalu berkata "Selimuti aku, selimutilah aku!" Siti Khadijah menyelimutinya hingga hilang Rasa takutnya.
Kata Nabi kepada Khadijah (setelah dikabarkan semua kejadian yang dialami itu), "Sesungguhnya aku cemas atas diriku (akan binasa)".
Khadijah menjawab "Jangan takut demi Allah, Tuhan tidak akan membinasakan kamu.
Kamu selalu menyambung tali persaudaraan, membantu orang yang sengsara, mengusahakan barang keperluan yang belum ada, memuliakan tamu, menolong orang yang kesusahan karena menegakkan kebenaran".
Setelah itu Khodijah pergi bersama nabi menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza yaitu anak paman Khadijah yang telah memeluk agama Nasrani pada masa jahiliyah itu.
Ia pandai menulis buku dalam bahasa Ibrani.
Maka disalinlah kitab injil dari bahasa Ibrani seberapa dikehendaki Allah dapat disalin. Usianya telah lanjut dan matanya telah buta.
Khadijah berkata kepada Waraqah "Wahai anak pamanku! Dengarkan kabar dari anak saudara (Muhammad) ini".
Kata Warraqah kepada Nabi "Wahai saudaraku apa yang telah terjadi atas dirimu?" Nabi menceritakan kepadanya semua peristiwa yang telah dialaminya.
Berkata Waralqah "Inilah Namus (malaikat) yang pernah diutus Allah kepada Nabi Musa. Duhai semoga saya masih diberi kehidupan ketika kamu diusir kaummu,"
Nabi bertanya "Apakah mereka akan mengusirku?" jawab Waraqah "Ya betul, belum ada seorangpun yang diberi Wahyu sepertimu tidak dimusuhi orang.
Apabila saya masih mendapati hari ini niscaya saya akan menolong Anda sekuat-kuatnya,".
Tidak Berapa lama kemudian Waraqah meninggal dunia dan Wahyu pun terputus untuk sementara".
Proses penerimaan wahyu bukan perkara mudah, menurut Rasulullah.