SOSOK Arif Pardiani yang Diduga Provokasi Massa untuk Keroyok Ade Armando, Ucapkan Kata-kata ini

Inilah sosok Arif Pardiani yang diduga memprovokasi massa untuk mengeroyok pegiat media sosial Ade Armando.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Twitter.com/@irakaminsky
Sosok Arif Pardiani yang Diduga Provokasi Massa untuk Keroyok Ade Armando. 

SURYA.co.id - Inilah sosok Arif Pardiani yang diduga memprovokasi massa untuk mengeroyok pegiat media sosial Ade Armando saat demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada Senin (11/4/2022). 

Arif sudah ditangkap di Jakarta dan ditetapkan sebagai tersangka meski tak terlibat langsung pengeroyokan.

Bukti sementara yang menunjukkan Arif Pardiani sebagai provokator adalah videonya yang viral di medsos.

Ia melontarkan kata-kata yang mengajak massa untuk turun mengeroyok Ade Armando.

"Atas nama Arif Pardiani ditangkap di Jakarta," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Rabu (13/4/2022).

Dikutip dari Tribunnews.com dalam artikel 'Arif Pardiani Jadi Tersangka, Diduga Dalang Provokasi Massa Hajar Ade Armando, Videonya Sempat Viral'.

Arif menjadi tersangka di luar enam tersangka yang terlibat pengeroyokan.

Zulpan membenarkan, Arif diduga menjadi orang pertama yang memprovokasi massa untuk mengeroyok Ade Armando hingga babak belur.

"Dia satu pelaku lain di luar enam ini. Dia merekam video provokasi dengan kata-kata 'turun semua, turun semua' sehingga terjadi pengeroyokan," kata Zulpan.

"Ini kalau dilihat di video yang beredar di medsos, yang bersangkutan melakukan provokasi, di antaranya mengeluarkan kata-kata 'Ade Armando sudah mati'," tambahnya.

Saat ini, lanjut Zulpan, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap Arif Pardiani.

Adapun dalam video yang beredar, Arif tampak memakai baju berwarna hitam, membawa tas kecil berwarna hijau tua, dan mengenakan kacamata kotak.

Dalam narasinya, Arif menyebut Ade Armando telah meninggal dunia setelah dikeroyok oleh massa.

Ia bahkan mengklaim massa yang berada di sekitarnya ditembaki oleh polisi.

"Ade Armando udah mati, dikeroyok sama massa.

Sekarang kita ditembakin sama polisi.

Turun semua, turun semua, yang di Jakarta turun semua!," ujar Arif dalam video tersebut.

Video Arif pun sempat menjadi viral di media sosial.

Banyak warganet yang menyerukan untuk menangkap sosoknya karena telah menyebarkan provokasi.

Kondisi Ade Armando Terbaru

Diketahui, Ade Armando dikeroyok sekelompok orang saat aksi demonstrasi BEM SI di kawasan Gedung DPR RI, pada Senin (11/4/2022).

Hingga saat ini, Ade Armando sekaligus pegiat media sosial dan dosen Universitas Indonesia (UI) itu masih dirawat di RS Siloam, Jakarta setelah mengalami pendarahan di kepala bagian belakang.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya telah berhasil menangkap Dhia Ul Haq selaku sosok pemukul pertama terhadap Ade Armando.

Sehingga, dari 6 tersangka penganiayaan terhadap Ade Armando, polisi telah menangkap 3 tersangka, sisanya masih menjadi buron dan diminta menyerahkan diri.

Kabar Ade Armanda sudah bisa tertawa disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada.

Menurut Nong, Ade Armando saat ini dalam kesadaran yang baik, bisa berkomunikasi dan berinteraksi serta merespons pembicaraan dengan tertawa.

"Kalau komunikasi alhamdulilah bang Ade baik ngobrol, ketawa, mungkin kita berdoa semoga bang ade cepat membaik," kata Nong saat jumpa pers di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Rabu (13/4/2022).

Sementara itu, Direktur RS Siloam Semanggi Adityawati Ganggaiswari belum bisa menyampaikan update menyeluruh terkait kondisi Ade Armando.

Dirinya hanya dapat memastikan kalau hingga kini, Ade masih berada di ruang intensif High Care Unit dengan penanganan ahli.

"Kami dari Rumah Sakit menjaga konfidensial pasien sehingga tidak bisa beri keterangan banyak karena rahasia pasien dan tidak bisa diumumkan," imbuh Adityawati.

Biodata Dhia Ul Haq yang telah ditangkap

Dhia Ul Haq, tersangka pengeroyok Ade Armando yang ditangkap, Rabu (13/4/2022).
Dhia Ul Haq, tersangka pengeroyok Ade Armando yang ditangkap, Rabu (13/4/2022). (istimewa)

Polisi berhasil menangkap Dhia Ul Haq. 

Dia adalah warga Jalan Kampung Tanah 80, RT 07/RW 09 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur ditangkap 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat membenarkan kabar penangkapan tersebut. 

"Iya sudah, sudah kita amankan," ujar Tubagus pada Rabu (13/4/2022).

Dhia Ul Haq ditangkap di sebuah pondok pesantren di Serpong, Tangerang Selatan, pada Rabu (13/4) dini hari tadi.

"Ditangkap di Tangsel, kawasan Serpong," imbuh Tubagus. 

Tubagus menyebut saat ini Dhia Ul Haq masih diperiksa penyidik di Polda Metro Jaya.

Dhia Ul Haq merupakan pengeroyok Ade Armando saat demo di DPR bukan mahasiswa.

Kabar terbaru menyebut, Dhia Ul Haq hanya pernah tinggal di Jalan Kampung Tanah 80, RT 07/RW 09 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur saat kecil dan akhirnya pindah sejak puluhan tahun lalu.

Ketua RT 07/RW 09 Kelurahan Klender, Supono mengatakan Dhia secara kependudukan tercatat sebagai warganya karena saat membuat KTP mengikuti domisili sesuai ayah Dhia.

"KTP-nya bapaknya alamatnya sini. Dari bapaknya bujang alamat sini. Setelah rumah ini dijual, dia (Dhia) pindah," kata Supono di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (12/4/2022).

Lantaran sejak lama sudah pindah ke kawasan As-Syafi'iyah, Jatiwaringin, Bekasi, Supono maupun warga RT 07/RW 09 lainnya mengaku tidak mengetahui sifat Dhia

Hanya berdasar kabar yang diterima pihaknya, Dhia kini disebut bekerja sebagai guru ngaji di wilayah Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat dan belum berkeluarga.

"Guru ngaji di daerah Palmerah sana. Tapi pastinya saya enggak tahu," ujarnya.

Supono menuturkan pertama mengetahui bahwa wajah Dhia berikut alamat lengkap di Jalan Kampung Tanah 80, RT 07/RW 09 Kelurahan Klender viral dari pesan WhatsApp anaknya.

 Pada Senin malam usai video pemukulan Dhia viral pun sejumlah jajaran Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Duren Sawit menemui Supono untuk menanyakan keberadaan Dhia.

"Semalam dari Polres Jakarta Timur sama Polsek Duren Sawit sampai jam 01.00 WIB dini hari," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved