Berita Blitar

Manfaatkan Momen Lebaran, Pria di Blitar Ini Inovasi Buat Bisnis Parsel Mebeler

Parsel milik Andreas bisa dibilang unik, ia membuat inovasi parsel yang dikemas menggunakan mebeler perabotan rumah tangga.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Samsul Hadi
Andreas mengecek parsel yang baru dikemas para pekerja di rumahnya Sanankulon, Blitar, Selasa (12/4/2022). 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Andreas Prasetyo (34), memanfaatkan momen Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran untuk membuat peluang usaha tambahan, yaitu, bisnis parsel.

Pengusaha suvenir pernikahan asal Desa/Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, itu selalu kebanjiran pesanan parsel tiap menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Rata-rata ada 1.000 pesanan tiap menjelang Lebaran. Sekarang ini, di minggu kedua puasa sudah lebih 200 pesanan yang masuk," kata Andreas di rumahnya, Selasa (12/4/2022).

Andreas menggunakan rumahnya sebagai tempat produksi. Beberapa pekerja terlihat sedang mengemas parsel.

Parsel milik Andreas bisa dibilang unik. Kali ini, pria berkacamata itu membuat inovasi parsel yang dikemas menggunakan mebeler perabotan rumah tangga seperti meja serba guna dan rak.

Sejumlah barang yang dijadikan parsel seperti roti dan minuman ringan dimasukkan dalam mebeler perabotan rumah tangga seperti meja dan rak.

Ia juga menambahkan hiasan dinding dan suvenir keramik dalam satu kemasan parsel.

"Tahun ini, masyarakat boleh mudik. Untuk itu, kami upayakan bagaimana cara bisa memberikan bingkisan yang spesial. Akhirnya, kami membuat inovasi parcel yang berwujud mebeler," ujar Andreas.

Dengan inovasi parsel mebeler itu, Andreas ingin para pemudik yang pulang ke rumah bisa memberikan kenang-kenangan kepada keluarga.

"Jadi, selain isinya bisa dimakan, barang yang digunakan mengemas parsel bisa dipajang sebagai kenang-kenangan di rumah," katanya.

Andreas mematok harga parsel mebeler mulai Rp 400.000 sampai tidak terhingga. Harga parsel mebeler tergantung jenis barang mebeler yang digunakan dan isi parsel.

"Kami juga melayani pengemasan. Misalnya, barangnya bawa sendiri lalu minta dikemas saja," ujarnya.

Menurut Andreas, sampai sekarang bisnis parsel miliknya tetap stabil. Tiap momen Lebaran, ia rata-rata bisa mendapat pesanan 1.000 parsel.

"Ketika pandemi dua tahun lalu, banyak orang order parsel di awal-awal puasa. Karena mereka sudah tahu tidak bisa mudik. Kalau tahun ini, perkiraan ramainya mendekati Lebaran," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved