BLT BPJS Ketenagakerjaan
KABAR TERBARU BLT: Perbedaan dari Tahun 2020-2021 Menurut Menaker dan Syarat Dapat BSU Rp 1 Juta
Berikut kabar terbaru BLT BPJS Ketenagakerjaan, mulai perbedaan dengan Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang cair pada 2020-2021 hingga cara mendapatkannya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Berikut ini kabar terbaru BLT BPJS Ketenagakerjaan, mulai perbedaan dengan Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang cair pada 2020-2021 hingga cara mendapatkannya.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, terdapat perbedaan dalam kriteria penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan tahun ini.
Seperti dilansir dari unggahan terbaru Instagram @Kemnaker, Rabu (6/4/2022), berikut penjelasannya.
Perbedaan dari tahun 2020-2021
Pada BSU 2020 difokuskan pada pekerja/buruh yang memiliki upah di bawah Rp5 juta.
Berbeda pada tahun 2021, BLT BPJS Ketenagakerjaan menyasar pekerja/buruh yang terdampak kebijakan PPKM level 3 dan 4, serta memiliki upah di bawah Rp3,5 juta, atau jika daerah tersebut upah minimum nya lebih dari Rp3,5 juta maka menggunakan batasan upah minimum yang berlaku.
Syarat penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan tahun 2022
Sementara di tahun 2022 ini, jelas Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, kriteria penerima BSU sementara didesain untuk pekerja/buruh yang memiliki upah di bawah Rp3,5 juta.
Basis data penerima BSU juga masih menggunakan data pekerja/buruh peserta BPJS Kenagakerjaan.
"Pemerintah mengalokasikan anggaran BSU 2022 sebesar Rp8,8 triliun dengan alokasi bantuan per penerima sebesar Rp1 juta. Adapun rincian terhadap kriteria dan mekanisme BSU 2022 ini sedang digodok oleh Kementerian Ketenagakerjaan," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan syarat pekerja mendapat BLT BPJS Ketenagakerjaan, yakni bergaji Rp 3 juta per bulan.
Ketua Umum Partai Golkar itu menyampaikannya dalam konferensi pers Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) secara virtual, Senin (4/4/2022).
“Ada arahan dari Bapak Presiden terkait dengan program bantuan subsidi upah (BSU) di mana ini akan terus dimatangkan untuk 8,8 juta tenaga kerja,” jelasnya.
Masih Tahap Pembahasan
Airlangga memastikan bahwa proses pembahasan BSU sudah dilakukan dan tinggal menunggu diumumkan.