UPDATE KASUS SUBANG, Digoyang Isu Saksi Bayaran, Kades Jalancagak Beber Alasan Beri Rp 50 Ribu/Orang

Janji Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana yang akan mengungkap tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, hingga kini belum terwujud. 

Editor: Musahadah
youtube Indra Zainal Chanel
Yosef saat menitipkan Yoris ke Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim. Terbaru, Kades Jalancagak digoyang isu saksi bayaran. Berikut penjelasannya! 

SURYA.CO.ID - Janji Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana akan mengungkap tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, hingga kini belum terwujud. 

Justru kini muncul banyak asumsi liar terkait kasus terbunuhnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang terjadi pada 18 Agustus 2021 silam. 

Satu diantaranya muncul tudingan adanya saksi bayaran. 

Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim dan adik Yosef atau adik ipar korban Tuti, Mulyana sebagai tertuduhnya.

Benarkah Indra Zainal dan Mulyana membayar saksi? 

Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG, Saksi Pertama Lihat Kaki Korban di Alphard Bersuara, Bantah Kecurigaan ke Danu?

Tudingan itu langsung dibantah Indra seperti dikutip dari wawancara yang tayang di channel youtube Heri Susanto pada 31 Maret 2022.   

Indra mengakui memang dia memberikan sejumlah uang untuk para saksi tapi bukan untuk menyuap.

Dijelaskan Indra, dia rela memberikan uang untuk saksi karena warganya itu sulit ketika diminta bersaksi di kepolisian karena alasan kerja. 

Pasalnya, sebagian saksi ini adalah buruh harian lepas, dimana ketika mereka tidak bekerja maka tidak mendapatkan uang. 

Alasan kedua, itu sebagai bukti simpati terhadap korban yang mana mereka adalah keluarga Indra.

"Saya tidak mau ketika ada orang yang berbicara. Ini kan keluarganya, kok kades diam bae gak pernah tunjukkan simpatis sebagai keluarga," katanya. 

Indra menegaskan uang itu hanya bagian simpati dia,  pertama dia sebagai kepala desa, kedua sebagai keluarga korban.

"Artinya saya bukan bagi-bagi uang. wajarlah kalau saya kasih uang untuk ongkos dan saya sediakan mobil dari desa. itu untuk membantu pihak penyidik dalam meminta keterangan," ungkap Indra. 

Disinggung tentang besaran uang yang diberikan ke saksi, Indra memastikan nilainya sangat kecil, hanya Rp 50 ribu per orang.  

"TIdak besar, hanya bekal untuk makan. 

Kalau menurut bahasa orang tua, mereka berangkat membawa perut dan membawa perut. Yang ditinggalkan perut anak istrinya," ujarnya.  

Kenapa Mulyana dilibatkan?

Indra beralasan adik Yosef ini pernah mengatakan padanya untuk mau menyumpang para saksi jika dibutuhkan demi bisa mengungkap kasus ini segera.

"Pak Mul kasih ke saya, ada Rp 300 ribu ada Rp 400r ibu. 

Satu saksi 50 ribu per orang untuk ongkos, karena kita tidak bisa mendampingi," akunya.  

Indra tak mau ambil pusing dengan netizen yang terus menggoreng isu tersebut.  

"Sebab sulit kalau ada netizen yang pikirannya sudah kotor pada saya sendiri dan Pak Mul," katanya.  

Indra mengaku sampai saat ini polisi tidak pernah memanggil dia terkait hal ini. 

Dan dia memastikan tidak ada penggiringan saksi.  

"Tidak ada saksi9 yang ketakuran. 

Malah pemerintah desa membantu ketika polisi butuh pak ini orang kok susah banget, saya turun ke lapangan mendekati dari hati ke hati. 

Tolonglah ini keluarga saya dibantu," tukas Indra. 

Lihat video selengkapnya

Korban Tak Punya Musuh

Kades Jalan Cagak, Subang, Indra Zainal Alim menyerahkan surat ahli waris korban pembunuhan ibu dan anak di Subang. Terpisah, Yosef, Mimin, Yoris, Danu dan istri Yoris kembali diperiksa.
Kades Jalan Cagak, Subang, Indra Zainal Alim menyerahkan surat ahli waris korban pembunuhan ibu dan anak di Subang. Terpisah, Yosef, Mimin, Yoris, Danu dan istri Yoris kembali diperiksa. (kolase kompas TV/tribun jabar)

Di bagian lain, Indra Zainal mengungkap kondisi kedua korban sebelum menjadi korban perampasan nyawa keji tersebut.

Dikutip dari tayangan Misteri Mbak Suci, Indra Zaenal menegaskan korban Tuti tidak memiliki musuh.

“Kalau Bu Tuti itu gak punya musuh, karena orangnya tertutup,” ungkap Kades Jalan Cagak, Indra Zaenal, Rabu (6/4/2022).

Paman Yoris itu mengatakan korban Tuti Suhartini dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Ia pun menyebut apapun yang terjadi Tuti jarang menceritakan masalahnya kepada orang-orang lain.

Namun, paling tidak kata Indra Bu Tuti hanya mengungkapkan perasaan atau curhatannya kepada sang kakak, Lilis Sulastri.

“Teman curhatnya itu Wa Lilis, kalau ada kejadian apa-apa ke Wa Lilis itu bicaranya,”

“Gak pernah misalnya kalau pulang ngaji, langsung pulang, itu kata ibu-ibu di sana,” ujarnya.

Namun, Kades Jalan Cagak itu tak menyinggung soal Amalia, apakah adanya musuh atau tidak.

Lebih lanjut, ia mengungkap harapannya agar kasus Subang segera terungkap.

Tak dipungkiri, ia pun mengaku penasaran siapa sosok dalang dan pelaku dalam perampasan nyawa di wilayahnya tersebut.

Ia pun menyinggung dengan terungkapnya kasus Subang tersebut maka kecurigaan yang juga terjadi di internal keluarga hilang sendirinya.

“Harapan saya, kasus ini cepat terungkap agar tahu siapa sebenarnya dalang dan pelaku di balik semua ini,”

“Karena ketika ini bisa terungkap, kecurigaan, suuzan, prasangka di antara pihak keluarga itu akan hilang, ini yang menjadikan polemik bagi keluarga kami,” paparnya.

Amankan 200 Barang Bukti

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo. Foto kanan : TKP kasus Subang rumah Yosef yang ditempati dua korban, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo. Foto kanan : TKP kasus Subang rumah Yosef yang ditempati dua korban, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. (Tribun Jabar / Nazmi Abdulrahman)

Desakan supaya polisi segera mengungkap pelaku datang juga dari adik kandung saksi Yosef bernama Mulyana.

Menjelang penetapan tersangka ini, saksi Danu pun sempat sakit di bulan lalu. Bahkan, tudingan terhadap Danu bermunculan setelah mengeluarkan pernyataan mengenai sosok bantuan polisi (banpol).

Selain itu, DNA Danu cukup banyak di tempat kejadian perkara (TKP) terbunuhnya Tuti dan Amalia, baik di kamar mandi maupun di dalam Alphard.

Dari pihak kepolisian sendiri, telah memeriksa 121 saksi lama dan baru. 

Tak cukup di situ, penyidik Polda Jabar juga menemukan tempat kejadian perkara (TKP) baru yang masih dalam rangkaian pembunuhan.

"Selain 121 saksi kita periksa. Ada 10 TKP yang sudah kita periksa untuk mengungkapnya," tutur Kabid Humas Polda Jabar Kombespol Ibrahim Tompo kepada Tribunjabar.id, di Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/3/2022).

Ratusan alat bukti juga telah diamankan. Jumlahnya fantastis, yakni sekitar 200 barang bukti yang dinilai berkaitan erat dengan pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Ada 200 lebih alat bukti yang telah kita amankan dan periksa, sehingga kasus ini bisa terang benderang terungkap," pungkasnya.

Sejak pertama terjadinya kasus ini, hingga saat ini terhitung mencapai 226 hari, tentunya menjadi harapan kasusnya cepat terungkap.

"Mudah-mudahan upaya-upaya yang dilakukan oleh penyidik untuk mengungkap kasus ini bisa memberikan harapan sama-sama terungkap, sehingga masyarakat terlayani dan terayomi," pungkas Ibrahim.

Adik Yosef Ungkap Rencana Keluarga Jelang Penetapan Tersangka

Pihak keluarga korban penasaran apa yang membuat kasus Subang diselidiki kepolisian begitu lama.

Hal ini seperti yang diungkap oleh adik Yosef, Mulyana baru-baru ini.

Lewat kanal Youtube Misteri Mbak Suci, kabar baru kasus Subang, adik Yosef buka suara terkait kasus Subang.

Mulyana yang juga menjadi bagian dari saksi kasus Subang itu mempertanyakan penyelidikan kepolisian.

Mulyana juga mengungkap ada rencana keluarga ke depan menjelang penetapan tersangka.

Ia mengaku pihaknya mempercayakan semuanya kepada pihak penyidik agar kasus Subang segera terungkap.

“Kami tetap mempercayakan sepenuhnya kepada pihak penyidik agar secepatnya segera terungkap, dan cepat ditetapkan.”

“Biar kami tidak kesal, kan nunggu-nunggu, kapan ini selesainya,” ungkap Mulyana, adik Yosef, Sabtu (26/3/2022).

Kemudian Mulayana menyinggung bahwa selama kasus Subang belum terungkap kerap tersebar opini liar dari publik.

Hal tersebut yang membuat keluarga korban menurutnya terganggu bahkan kesal.

Namun, ia meyakini dengan kinerja kepolisian yang profesional kasus Subang pada akhirnya akan terungkap.

Meski penyelidikan berjalan lama, Mulyana mengaku pihak keluarga tidak menekan kepolisian.

Namun, dirinya mengaku sebagai keluarga korban pihaknya ada rencana untuk mempertanyakan alasan kasus Subang lama dikuak.

“Kalau untuk menekan tidak ada, kalau untuk mempertanyakan ada nanti,”

“Itu udah direncanakan dari pihak keluarga akan mempertanyakan sampai di mana, sampai mana proses kasus Jalan Cagak ini,” ujarnya. (tribun jabar/berbagai sumber)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved