KKB Papua

ISAK TANGIS Keluarga Babinsa Kurulu Dibantai KKB Papua, Kini 2 Anak Prajurit TNI Ini Yatim Piatu

Isak tangis keluarga Prajurit TNI AD yang menjadi Babinsa Kurulu, Sertu Eka Andrianto Hasugian tak terelakkan ketika dua jasad tiba di rumah duka.

Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Febrianto Ramadani
Suasana pemakaman jenazah Prajurit TNI Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) korban pembunuhan Orang Tidak Dikenal di rumah duka, Dusun Sawo, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (1/4/2022) sekitar pukul 19.30 WIB. 

Sertu Eka merupakan Babinsa Komando Rayon Militer (Koramil) 17/2-07/Kurulu, sedangkan istrinya bertugas di Puskesmas Elelim.

Sertu Eka dan istri, Sri dikenal sebagai pribadi yang baik dan kerap menolong sesama di tempat tugasnya.

"Korban yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu. Terlebih lagi saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo," kata Candra dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis (31/3/2022) siang.

"Almarhum terjun langsung membantu para pengungsi," sambungnya. 

Dia menambahkan, sosok Sertu Eka, yang merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1702-07/Kurulu, juga dikenal sering menolong warga.

"Demikian pula suaminya Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya," jelasnya.

Di bagian lain, meninggalnya Sri meninggalkan duka  mendalam bagi rekan-rekannya sesama tenaga kesehatan di Yalimo. 

Ketua Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Papua Dionesia Pri Utami mengatakan, Sri merupakan pahlawan kemanusiaan karena membantu kesehatan masyarakat di daerah terpencil.

Sri telah mengabdikan diri sebagai bidan di Puskesmas Elelim selama lima tahun.

Dia menuturkan, kejadian ini membuatnya prihatin sekaligus sedih dan marah.

“Ini sudah kejadian yang keberapa kali. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, bagaimana teman-teman ini melakukan pengabdian di dearah terpencil. Kami siap selalu membantu terhadap masyarakat yang membutuhkan, tetapi dengan kondisi seperti ini kami bersedih dan marah,” ujarnya, Jumat, dikutip dari Antara. 

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan, pasutri tersebut sudah bertugas cukup lama di Elelim. Mereka juga dilaporkan bergaul baik dengan warga setempat.

Izak menjelaskan, insiden terjadi saat Sertu Eka bersama keluarganya tinggal di kios yang menjadi tempat usaha mereka.

Saat ini, peristiwa pembunuhan anggota TNI dan istrinya tersebut sedang diselidiki oleh Kepolisian Resor (Polres) Yalimo.

"Memang benar anggota Polres Yalimo sedang menyelidiki meninggalnya pasutri yang ditembak dan dianiaya hingga meninggal, Kamis pagi (31/3). Belum dipastikan siapa pelaku penyerangan yang juga menyebabkan anak kedua korban terluka jarinya," papar Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, Kamis petang, dikutip dari Antara.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved