Ramadan 2022
Doa Sambut Bulan Ramadan Menurut Sunnah Rasul, Tulisan Latin dan Terjemahan
Berikut sejumlah doa sambut Bulan Ramadan menurut sunnah Rasul yang bisa diamalkan.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Sebagai informasi, Bulan Sya'ban 1443 H/2022 M telah memasuki hari ke-29 yang bertepatan pada 1 April 2022.
Itu artinya Bulan Ramadan yang telah dinanti-nanti, sebentar lagi akan tiba.
Lantas apa amalan sunnah Rasul menyambut bulan suci penuh berkah?
Berikut sejumlah doa sambut Bulan Ramadan menurut sunnah Rasul yang bisa diamalkan.
Bacaan doa-doa tersebut, sebagai bentuk ucapan syukur atas nikmat hidup, umur, serta kesempatan memperbanyak ibadah di Bulan Ramadan.
Baca juga: Tata Cara Mandi Taubat Menjelang Puasa Ramadan, Beserta Niat Tulisan Arab dan Latin

Dikutip dari berbagai sumber, berikut doa menyambut Ramadan selengkapnya:
1.
Diriwayatkan Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami, Rasulullah SAW membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
2.
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW berdoa di awal bulan Ramadan:
هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ مرتين، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ ثَلاث مرات، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا
Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.
Artinya, “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini,” (HR Abu Dawud).
3.
Diriwayatkan Imam Tirmidzi, Thalhah bin Ubaidillah, Rasulullah SAW membaca doa ketika melihat hilal Ramadan:
Allahumma ahillahu ‘alaynaa bilyumni wal iimaani wassalaamati wal islaami, robbii wa robbukallahu
Artinya:
"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah."
Muhammadiyah: Awal Ramadan Jatuh 2 April 2022

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada tanggal 2 April 2022.
Penetapan tersebut adalah hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Wujudul hilal merupakan metode yang menganggap hilal di atas cakrawala. Patokan ini berarti berapapun ketinggian hilal, meski nol koma sekian derajat, asal sudah di atas cakrawala, berarti malam itu sudah masuk bulan baru dalam kalender Hijriah.
Keputusan PP Muhammadiyah mengenai awal puasa itu tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2022.
"1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 Masehi," tertuang dalam maklumat tersebut.
Selain menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada 2 April 2022, Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 2022 pada Senin, 2 Mei 2022.
Sidang Isbat Kemenag
Pemerintah dalam hal ini Kemenag, menggunakan metode rukyatul hilal penentuan awal Ramadan.
Pemerintah bakal mengumumkan 1 Ramadhan 1443 H setelah menggelar Sidang Isbat yang akan digelar pada Jumat, 1 April 2022.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat awal Ramadhan 1443 H akan kembali digelar secara luring dan daring.
"Sidang akan kembali digelar secara hybrid, dalam arti gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Kamaruddin dikutip dari kemenag.go.id.
Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adi menerangkan, sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).
Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.
"Sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming," ujar Adib.
Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1443 H.
Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.
Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.
"Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag," tambahnya.