Survei LSI Pilpres 2024, Prabowo Berpeluang Menang Jika Gandeng Khofifah

Prabowo berpotensi menyalip Ganjar Pranowo dan meraih hasil signifikan. Diantaranya kuncinya, jika menggandeng nama Khofifah.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Rudy Hartono
net
kolase Prabowo Subianto dan Khofifah Indar Parawansa. 

SURYA.co.id|SURABAYA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) memotret peta politik di Jawa Timur terbaru untuk bursa Pilpres 2024 pada periode Maret 2022. Hasilnya, diurutan papan atas menunjukkan persaingan ketat antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Dalam simulasi semi terbuka dalam penelitian tersebut, elektabilitas Ganjar berada di angka 22,5 persen. Prabowo menempel ketat dengan angka 20,2 persen. Selisih keduanya tak terpaut jauh.

Sementara yang mengejutkan adalah masuknya nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu berada di urutan ketiga dengan angka 10,6 persen.

Survei tersebut dilakukan pada 1200 responden dengan proporsional dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Dengan margin of error ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, hasil ini setidaknya menunjukkan potret persaingan yang cukup ketat. Prabowo berpotensi menyalip dan meraih hasil signifikan. Diantaranya kuncinya, jika menggandeng nama Khofifah.

Ini sejalan dengan simulasi yang dilakukan oleh LSI. "Jadi, kalau Pak Prabowo ingin memenangkan Jawa Timur maka salah satu pilihan terbaiknya adalah memilih Khofifah sebagai calon wakil presiden," kata Djayadi Hanan dalam konferensi pers di Surabaya, Rabu (30/3/2022).

Menurut Djayadi hal itu cukup masuk akal. Sebab, dalam pertarungan politik Pilpres, Jawa Timur menempati posisi strategis. Setidaknya dari dua kali kontestasi Pilpres terakhir, Jawa Timur menjadi penentu kemenangan Pilpres.

Dengan menggandeng tokoh berpengaruh di Jawa Timur, bisa menjadi potensi pemenangan. Apalagi, Khofifah juga dinilai merupakan figur kaya pengalaman. Kelasnya sudah tokoh nasional.

Sebab sebelum menjadi kepala daerah, Khofifah yang Ketua Umum Muslimat itu sudah punya track record sebagai menteri di kabinet kerja. Belum lagi kepuasan masyarakat pada kinerja Khofifah saat ini cukup signifikan.

"Faktor-faktor itu membuat Khofifah menjadi calon terutama wakil presiden yang diperhitungkan," jelasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved