Surya Militer

Jenderal Dudung Abdurachman Kagum, ini Kecanggihan Radar Baru TNI AD Mampu Deteksi Artileri Musuh

KASAD Jenderal Dudung Abdurachman kagum dengan kecanggihan radar terbaru milik TNI AD yakni Weapon Locating Radar 88 (WLR - 88).

Dispenad
Jenderal Dudung Abdurachman Saat Melihat Kecanggihan Radar Baru TNI AD yang Mampu Deteksi Artileri Musuh. 

SURYA.co.id - KASAD Jenderal Dudung Abdurachman dibuat kagum dengan kecanggihan radar terbaru milik TNI AD yakni Weapon Locating Radar 88 (WLR - 88).

Radar tersebut digadang-gadang mampu mendeteksi lokasi artileri medan milik musuh.

WLR - 88 merupakan program penelitian dan pengembangan pertahanan (Litbanghan) Pusar kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) Kodiklatad dan PT. Elektronika Utama Institut Teknologi Bandung ( PT. EU ITB).

Melansir dari rilis Dispenad, Saat kunjungannya ke Pusdik Armed, Selasa (22/3/2022), Kasad yang didampingi Danpussenarmed, Aslog Kasad, Wadankodiklatad, para Komandan Pusat Kesenjataan Angkatan Darat, serta Danpusdikarmed Kodiklatad melihat dari dekat produk hasil Litbanghan Pussenarmed TA. 2021 Prototipe WRL 88.

WRL-88 ini berfungsi untuk mencari koordinat Artileri Medan musuh dan juga mengetahui lokasi jatuhnya amunisi melalui deteksi lintasan munisi/proyektil.

WRL - 88 ini merupakan lompatan teknologi radar yang nantinya dapat digunakan sebagai alat peninjauan oleh Satuan Armed dengan jarak capai 20 Km.

Dan perlu diketahui bahwa selama ini untuk pendeteksian tersebut masih bersifat visual/manual, sehingga memakan waktu lebih lama.

Kasad menyampaikan bahwa teknologi ini penting untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka menunjang kemajuan teknologi Alutsista dan juga sekaligus sebagai upaya kecepatan dan ketepatan pendeteksian.

"Tentunya dengan harapan Radar ini nantinya bisa lulus uji sertifikasi dan kelaikan serta dapat dikembangkan dengan jarak yang lebih jauh lagi, "ujar Kasad.

Kepada seluruh prajurit Artileri Medan (Armed), Kasad menekankan agar bisa peka terhadap situasi apapun dan mampu melakukan langkah-langkah strategis.

Penekanan tersebut ditulis Kasad pada pesan dan kesan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dalam meningkatkan profesionalitas Prajurit Artileri Medan TNI Angkatan Darat.

TNI AD akan Dilengkapi Alat Komunikasi Canggih

Sementara itu, TNI AD akan dilengkapi dengan alat komunikasi canggih yakni SatCom On The Move (SOTM), MANPACK, Mobile dan Transportable Jammer.

Alat-alat tersebut dicek langsung oleh KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Melansir dari rilis Dispenad, TNI AD mendapat penambahan baru alat perhubungan canggih berupa SatCom On The Move (SOTM), MANPACK, Mobile dan Transportable Jammer untuk mendukung tugas pokok TNI AD.

Penambahan baru alat perhubungan ini merupakan program pengadaan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Tahun Anggaran 2021 yang baru bisa direalisasikan oleh Pusat Perhubungan Angkatan Darat (Pushubad) pada 2022 karena adanya refocusing anggaran.

Ini terungkap saat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menerima paparan dan melihat langsung alat perhubungan hasil pengadaan dari PT. Multi Panca Prima selaku penyedia di Lapangan Mabesad, Selasa (15/2/2022).

Pengadaan alat perhubungan tersebut untuk memperkuat sistem komunikasi TNI AD dengan sistem komunikasi satelit berjangkauan luas, mudah dibawa dan diinstalasikan, serta mampu menjangkau daerah terluar, terdepan dan terpencil.

Diketahui sistem ini dapat diintegrasikan dengan peralatan komunikasi yang sudah tergelar dan dimiliki oleh TNI AD.

Nantinya alat perhubungan berupa perangkat SOTM sebanyak 23 unit dan MANPACK sebanyak 42 unit akan didistribusikan ke seluruh Perhubungan Kodam, Perhubungan Kopassus, Perhubungan Kostrad, Pusdikhub dan Yonhub Pushubad.

Sedangkan khusus Mobile dan Transportable Jammer diperuntukkan bagi Yonhub Pushubad yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan VVIP/VIP, operasi tempur, pelaksanaan kegiatan pengamanan objek vital di daerah-daerah yang dianggap rawan dan sering dikunjungi pejabat VVIP/VIP.

Tactical Integrated Satkom TNI AD

KSAD sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa, pernah berkesempatan menjajal sistem komunikasi berbasis satelit, yakni Tactical Integrated Satkom TNI AD.

Sistem komunikasi ini cukup canggih hingga dapat terhubung ke prajurit TNI AD di Papua.

Tactical Integrated Satkom TNI AD memang tengah dikembangkan untuk memudahkan komunikasi dengan seluruh wilayah di Indonesia.    

Dijelaskan oleh Komandan Batalyon Perhubungan, Pusat Perhubungan Angkatan Darat, Letkol Chb Bambang Agung Prasetyo, manfaat utama dari Tactical Integrated Satkom TNI AD adalah HAP (High-Altitude Platform) Station, Satelit Control Center.   

“Tentunya dengan keterjaminan network security, yang menggunakan standar AES 256, kemudian didukung dengan interkoneksi backbone hi-speed dedicated, ring local loop network topology sehingga menjamin ketersediaan layanan secara berkesinambungan,” jelas Danyon Hub Pushubad, melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD.

Manfaat yang kedua adanya Command Center Pushubad dan Puskodalad.

Command Center Pushubad dan Puskodalad merupakan suatu bentuk ruang komunikasi interaktif atau tempat komunikasi interaktif yang berupa Smart Command Center, yang dilengkapi dengan perangkat multimedia yang terkini dan tentunya terhubung dengan SCC Yonhub Pushubad ini.   

Selain itu jaringan komunikasi TNI AD juga diperkuat dengan VSAT Manpack atau Very Small Aperture Terminal, yakni perangkat satelit dengan jangkauan tidak terbatas yang dapat dibawa dan mudah diinstalasi.

Sehingga dapat menjangkau daerah terluar, terdepan, bahkan tertinggal di wilayah Indonesia.

Perangkat ini juga dilengkapi auto track system sehingga dapat mendeteksi satelit secara otomatis.   

“VSAT Manpack ini mampu memberikan akses untuk dapat mengintegrasikan alat komunikasi yang saat ini existing di Angkatan Darat.

Saya beri contoh kita menggunakan radio HT yang berbasis IP Base, kita bisa menggunakan itu dengan mengintegrasikan dengan sumber akses yang disediakan oleh V-sat Manpack tersebut,” lanjut Danyon Hub Pushubad.   

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa hadir ke Batalyon Perhubungan Pusat Perhubungan Angkatan Darat, Depok, Jawa Barat untuk melihat kesiapan penggunaan VSAT Manpack oleh para prajurit Angkatan Darat.   

Kasad mendapat laporan bahwa telah dilaksanakan pelatihan VSAT Manpack kepada 30 personel.

Pelatihan meliputi keseluruhan sistem untuk melakukan instalasi VSAT Manpack. VSAT Manpack terdiri dari outdoor unit dan indoor unit.

Pada outdoor unit terdapat antenna, BUC (Block Up Converter) yang mengantarkan sinyal informasi ke satelit, dan LNB (Low Noise Block) yang menerima sinyal informasi dari satelit.

Sedangkan untuk indoor unit terdapat modem dan IFL (Inter Facility Link), dan dilengkapi dengan laptop.

Untuk penunjang daya dapat menggunakan genset, baterai, atau solar cell atau panel surya. 

Kasad pun mencoba berkomunikasi menggunakan VSAT Manpack dengan daerah yang sebelumnya sulit dijangkau dengan komunikasi, salah satunya Distrik Eragayam, Papua.

Fasilitas VSAT Manpack yang instalasinya dengan waktu kurang dari lima menit sehingga mudah dioperasionalkan, membuat komunikasi dapat terjalin dengan lancar di seluruh daerah.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved