BIODATA Suharso Monoarfa Menteri Jokowi yang Gugat Cerai Istri, Pernikahan Sebelumnya Kandas di 2012
Inilah profil dan biodata Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas yang menggugat cerai istrinya, Nurhayati.
SURYA.CO.ID - Inilah profil dan biodata Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas yang menggugat cerai istrinya, Nurhayati Effendi ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Gugatan cerai Suharso Monoarfa dilayangkan pada 31 Januari 2022 dan sudah masuk persidangan ke-3.
Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Taslimah menjelaskan, hingga kini ajukan gugatan cerai tersebut terdaftar dalam nomor perkara 568/PDt G/PA.JS di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
"Sidang perdananya 9 Februari 2022, di mana saat itu pemohon atau kuasa hukumnya hadir sedangkan termohon tidak hadir," ujar Taslimah Rabu 23 Maret 2022.
Baca juga: BEDA Angelina Sondakh dan Reza Artamevia Soal Pasangan Hidup, Kriteria Suami Angie Dibuat Orang ini
Taslimah mengatakan, PA Jakarta Selatan telah melayangkan surat panggilan kepada keduanya untuk hadir di persidangan.
"Agenda kedua 23 Februari 2022 untuk memanggil pihak termohon dan pemohon dari kuasanya diperintahkan hadir dan selanjutnya diperintahkan untuk mediasi. Hari ini 23 Maret, agenda mediasi lanjutan," ujarnya.
Taslimah mengatakan dalam sidang mediasi yang berlangsung hari ini, Nurhayati turut hadir langsung.
Sementara Suharso diwakili oleh kuasa hukumnnya, Alex Chandra dan Willing Learnard.
"Kebetulan termohon Nurhayati, hadir, di dampingi kuasa hukumnya, sementara pihak pemohon, Suharso diwakilkan oleh kuasa hukumnya." ujarnya.
Di bagian lain, Nurhayati justru membantah adanya gugatan cerai tersebut.
“Rumah tangga kami baik-baik saja. Sedikit ada masalah tapi baik-baik saja,” kata Nurhayati kepada JAKARTA (XNews.id), Rabu (23/3).
“Tidak benar (digugat cerai),” tegas anggota Komisi XI DPR RI ini.
Suharso menikah dengan Nurhayati Effendi tak lama setelah bercerai dengan istri pertamanya, Carolina Kalukku.
Suharso Monoarfa menikah dengan Carolina Kaluku pada 12 September 2011.
Carolina Kaluku lalu menggugat cerai Suharso Monoarfa dan resmi bercerai pada 2 Januari 2012.
Tak lama kemudian ia menikah lagi dengan Nurhayati Effendi, ia memiliki dua orang anak, Andhika Monoarfa dan Raushanfikri Monoarfa.
Namun kini, pernikahannya dengan Nurhayati sudah di ujung tanduk.
Siapa sebenarnya Suharso Monoarfa?

Pria bernama lengkap Dr (HC) Ir H Suharso Monoarfa lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 31 Oktober 1954.
Suharso yang kini berusia 67 tahun saat ini menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf.
Dia juga seorang pengusaha dan politikus berdarah Gorontalo.
Suharso merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 19 Januari 2015 hingga 22 Oktober 2019.
Suharso juga terpilih sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP pada 20 Maret 2019 menggantikan Romahurmuziy (Romy) yang tersangkut kasus korupsi.
Awal Karir
Setelah lulus SMA, Suharso Monoarfa pergi ke Bandung untuk belajar di Akademi Geologi dan Pertambangan dan dilanjutkan ke Fakultas Planologi ITB, Bandung.
Berbekal ilmu yang dimilikinya, Suharso Monoarfa mulai bekerja di Bandung. Berbagai perusahaan dia sambangi dan mendapatkan berbagai posisi jabatan.
Suharso Monoarfa sukses di dunia usaha selama 20 tahun. Sukses di dunia usaha, Suharso Monoarfa mencoba masuk dunia politik.
Pada pemilu 2004, ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.
Pada tahun 2009, Suharso Monoarfa dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Belum sampai empat tahun menjabat, tepatnya tahun 2011, Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri.
Karena alasan pribadi dan melanjutkan bisnisnya lagi di bidang manufaktur dan kimia.
Meski tidak lagi di pusaran pemerintah, Suharso Monoarfa tetap aktif di partai. Bahkan dia menjadi lebih aktif saat terjadinya konflik PPP antara PPP kubu Suryadharma Ali dan Romahurmuziy.
Suharso Monoarfa yang tadinya orang kepercayaan Suryadharma Ali pilih bergabung dengan PPP Romahurmuziy ketimbang PPP kubu Suryadharma Ali yang kini dipimpin oleh Djan Faried.
Pasca Pilpres 2014, Suharso Monoarfa dan PPP kubu Romahurmuziy memilih bergabung dengan capres terpilih Joko Widodo.
Ketimbang menjadi penyimbang di luar kepemerintahan seperti yang dilakukan PPP kubu Suryadharma Ali.
Alhasil, Presiden Joko Widodo meminta Suharso Monoarfa untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019.
Suharso juga pernah menjadi anggota DPR pada periode 2004-2009 dan terpilih kembali untuk periode 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan.
Pada 19 Januari 2015, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Dalam perjalanan karier politiknya, Suharso Monoarfa kemudian terpilih menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan pada 16 Maret 2019.
Keputusan ini diambil setelah digelarnya Rapat Pengurus Harian yang dihadiri berbagai unsur majelis-majelis partai PPP (majelis syariah, majelis pertimbangan, majelis pakar dan mahkamah partai).
Suharso menggantikan Romahurmuziy yang mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pada 19 Desember 2020, PPP menggelar Muktamar IX di Makassar yang digelar secara fisik dan virtual mengukuhkan Suharso Monoarfa menjadi Ketua Umum PPP definitif.
Riwayat Pendidikan
SDN Tretes II, Malang (1966)
SMPN 3 Malang (1969)
SMAN 1 Malang (1972)
Akademi Geologi dan Pertambangan, Bandung (1973)
Planologi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat (1974-1978)
EDP University of Michigan (1994)
Perjalanan Karier
Pekerjaan :
- Peneliti/Project Leader Master Plan Pengembangan Bandung Raya, Penelitian dengan Lembaga Bantuan ITB ( 1976 )
- Peneliti/Project Leader Survey Tingkat Kemiskinan dan Disparitas Pendapatan beberapa Kota Besar di Pulau Jawa, BRM Bandung ( 1978 - 1980 )
- Direktur Penerbitan IQRA Bandung ( 1979 - 1981 )
- General Manager PT First Nabel Supply (Gobel Group) ( 1981 - 1982 )
- Peneliti/Project Leader Studi Kelayakan Pabrik Gula di Sulawesi Utara, Tando Consultant (1981)
- Peneliti/Project Leader Pengembangan Listrik Masuk Desa melalui Kelayakan Pembangunan Mini Hydro Plant BAPPENAS, NTB ( 1982 )
- Direktur Pengembangan Sumber Daya Anggota KOPINDO ( 1983 - 1986 )
- Peneliti/Project Leader Pengembangan Ulat Sutra di Sulsel Nusa Consultant ( 1986 )
- Peneliti/Project Leader Peningkatan Usaha KUD melalui Pendekatan Single Commodity Departemen Koperasi ( 1987 )
- Direktur Nusa Consultant ( 1988 - 1991 )
- Pemimpin Usaha Harian Majalah Mobil Motor ( 1991 - 2000 )
- Asisten Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama ( 1992 - 1994 )
- Corporate Secretary PT Bukaka Teknik Utama ( 1994 - 1996 )
- Direktur PT Bukaka Sembawang Systems ( 1995 - 1998 )
- Komisaris PT Batavindo Kridanusa ( 1996 - 2000 )
- Peneliti/Project Leader Produk Unggulan dan Kebijakan Industri Nasional, KADIN ( 1996 )
- Direktur PT Bukaka Telekomindo International ( 1997 - 2000 )
- Komisaris Utama PT Agro Utama Global ( 1999 - 2002 )
Menteri :
- Menteri Negara Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II ( 2009 - 2011 )
Kegiatan lain :
- Wakil Ketua Bidang Seni dan Sastra Mesjid Salman ITB ( 1975 )
- Ketua Departemen Kegiatan Masyarakat DM ITB ( 1976 - 1977 )
- Menulis di beberapa jurnal ilmiah, antara lain "Proceeding ITB" ( 1981 )
- Anggota Panel bidang Ekonomi Kirtranas Wanhankamnas ( 1982 - 1998 )
- Pemateri Corporate Strategic Management & General Management, Jakarta ( 1992 - 1996 )
- Workshop on Democracy in Indonesia during 1950's and New Order, Monash University, Australia ( 1992 )
- Pendiri dan Pengurus SUMO2301 ( 1993 )
- Pengajar Tamu Suskapim Pertamina ( 1995 - 1999 )
- Seminar on ASEAN Companies towards AFTA & Globalization, Asian Institute of Management, Manila ( 1995 )
- Anggota Tim Bappenas, dalam rangka pengembangan Hukum Ekonomi, AS ( 1995 )
- Conference on Asian Corporate Recovery; Corporate Governance & Goverment, Worl Bank, Bangkok (1999 - 1999).
Sumber: Tribun Timur, Tribunnews, Wikipedia, Sumber Lain.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Sosok Nurhayati Effendi, Politisi PPP yang Digugat Cerai oleh Menteri Suharso Monoarfa