Berita Surabaya

Wali Kota Eri Cahyadi Tegaskan PTM 100 Persen untuk SD-SMP di Surabaya Tunggu PPKM Level 1

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku tak mau gegabah dalam menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Habibur Rohman
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di salah satu SMP di Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku tak mau gegabah dalam menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Ia tetap akan menggunakan status level PPKM sebagai pertimbangan. 

"PTM 100 persen bisa kalau (PPKM) level 1," kata pria yang akrab disapa Cak Eri itu saat dikonfirmasi, Jumat (18/3/2022). 

Saat ini, status PPKM di Surabaya bersama 22 daerah di Jatim berada di level 2. Status tersebut lebih baik dibanding 15 daerah lain yang saat ini berada di level 3 (14 daerah) dan level 4 (1 daerah). 

Aturan kapasitas PTM sebenarnya tak diatur secara rinci di Inmendagri yang mengatur Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa Dan Bali. 

Aturan teknis PTM telah diatur dalam Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri. Ini berisi tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Dalam SKB Empat Menteri tersebut, tercantum bahwa satuan pendidikan di wilayah PPKM level 1 dan 2 bisa melaksanakan PTM dengan jumlah peserta didik 100 persen. Syaratnya, capaian vaksinasi dosis 2 pendidik dan tenaga kependidikan paling sedikit 80 persen. 

Namun, beberapa daerah yang berstatus level lebih tinggi dari Surabaya telah menyelenggarakan PTM 100 persen. Di antaranya Kota Malang (level 3). Kemudian, menyusul PTM 100 persen pekan depan, Kota Batu (level 3). 

Menanggapi hal tersebut, Cak Eri menjelaskan, bahwa kesehatan masyarakat, terutama siswa menjadi fokus utama. Kota Surabaya yang kini berstatus level 2, disebut masih memiliki jumlah pasien positif lebih tinggi dibandingkan kota lainnya.  Termasuk, jumlah penduduk secara umum.

"Kenapa masing-masing (level PPKM) lebih tinggi, kok berani 100 persen? Jumlah penduduk lebih kecil. Jumlah yang sakit juga kecil," kata Cak Eri

Mengutip data dari Pemrov Jatim, kasus aktif di Surabaya masih mencapai 1.246 kasus (data 17 Maret) sekalipun tren kasus terus menurun. Terbanyak di antara 37 kabupaten/kota lainnya. 

Jumlah kasus baru sebanyak 143 kasus. Namun, tingkat kesembuhan mencapai 256 kasus, tertinggi pula di Jatim. 

"Kasus positif di Surabaya masih banyak. 1000 (kasus) lebih, meskipun level 2. Memang ada yang level 3, tapi kasusnya lebih kecil," jelasnya. 

Sehingga, pihaknya menegaskan tak ingin gegabah menyelenggarakan PTM 100 persen.

"Jangan sumbar, tapi hati-hati. Bagaimana ini dilakukan secara bertahap. Kalau level 1, baru bisa PTM 100 persen," ujar Cak Eri

Dinas Pendidikan Surabaya sebelumnya telah menyiapkan skenario PTM 100 persen apabila Surabaya PPKM level 1. Salah satunya, PTM 100 persen dilakukan dengan sistem gelombang. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved