Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE KASUS SUBANG, Eksekutor Sembunyi di Atap Sebelum Habisi Tuti dan Amel? 2 Benda Jadi Petunjuk
Keberadaan tangga dan atap di rumah pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, kini menjadi misteri.
SURYA.CO.ID, SUBANG - Keberadaan tangga dan atap di rumah pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, kini menjadi misteri.
Hal ini terungkap setelah polisi mempertanyakan hal itu saat mendatangi saksi Yosef Hidayah pada pertengahan Januari 2022.
Saat itu polisi penyidik Polsek Jalancagak mempertanyakan tiga hal kepala suami korban Tuti Suhartini dan ayah korban Amalia Mustika Ratu.
Menurut Fajar Sidik, kuasa hukum Yosef, kliennya itu ditanya terkait kunci rumah yang berada di belakang TKP, tangga yang berada di TKP, serta langit-langit atap rumah di TKP.
"Pak Yosef ditanya tiga pertanyaan oleh anggota Polsek Jalancagak, yang pertama kunci rumah yang di belakang, kedua terkait tangga, serta atap di TKP. Tapi itu tidak masuk dalam BAP, ya, hanya keterangan tambahan saja," kata Fajar Sidik.
Baca juga: Jelang Pembunuhan Subang Terungkap, Mimin Minta Nama Baiknya Pulih, Kenapa Yoris Masih Ogah Bareng?
Apa kaitanya tangga dan atap dalam kasus ini?
Fajar tidak menjelaskan jawaban Yosef atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Asumsi yang berkembang di masyarakat adalah pelaku atau eksekutor Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini sudah bersembunyi di atap rumah tersebut sebelum mengeksekusi korbannya.
Hal ini sangat memungkinkan karena polisi mendapati kondisi pintu rumah korban yang tidak rusak sama sekali.
Bahkan Yosef dalam sejumlah keterangan mengaku tidak memegang kunci rumahnya.
Pemegang kunci satu-satunya hanya korban Tuti Suhartini, meski keterangan itu sempat dibantah Yoris yang memastikan bahwa sang ayah tahu dimana kunci rumah itu diletakkan.
Sementara seorang saksi menyebut, malam sebelum kejadian dia melihat ada lima orang berada di sekitar lokasi kejadian.
Dimungkinkan, lima orang ini adalah eksekutor yang memang sudah berada di lokasi serta dalang dari pembunuhan tersebut.
Hingga kini polisi belum memberikan kepastian soal teki-teki tangga dan atap rumah tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo hanya menyebut bahwa alat bukti dan petunjuk dalam kasus tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini memang sudah ada, tetapi belum bisa diekspos kepada publik karena masuk materi penyidikan.
Bahkan Kombes Pol Ibrahim Tompo menegaskan sejak awal pihaknya intens dan maraton untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut supaya bisa memberikan keadilan bagi korban dan pihak keluarga.
"Jadi namanya suatu kasus itu tidak akan mungkin bisa ditutupi selamanya, kita sangat optimistis dan berharap bisa diungkap segera. Intinya progres penyidikan berjalan intens, kita maraton dan betul-betul berusaha mengungkap kasus ini," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Senin (21/2/2022).
Dalam perkembangan kasus Subang tersebut pihaknya sudah memeriksa 106 saksi yang berasal dari kalangan masyarakat maupun pihak keluarga korban itu sendiri.
Jumlah saksi yang diperiksa memang terus bertambah.
Namun siapa saja saksi tersebut tak disebutkan secara pasti.
"Untuk proses penyidik sampai saat ini terus berjalan, tapi untuk materinya apa tidak kami publikasi," kata Ibrahim.
Ibrahim mengatakan, ratusan saksi yang selama ini sudah diperiksa dalam kasus pembunuhan tersebut tentunya yang ada kaitannya dengan kasus ini.
"Untuk saksi ini macam-macam, dari berbagai kalangan yang mungkin ada kaitan dengan kasus ini," ucapnya.
Lalu bagaimana tanggapa keluarga atas progres ini?
Yoris Raja Amanullah, anak Tuti Suhartini sempat memberikan respon saat ditanya netizen terkait ini di kolom komentar unggahan channel youtube-nya.
"Bagaimana tanggapannya kang Yoris, dipastikan kasus segera terungkap," tanya akun Thomas Gerung.
Yoris pun menuliskan dua kata sebagai jawabannya.
"Terungkap yakin," tegasnya.
Yoris Kenang Korban di Benda Ini

Sambil menunggu polisi mengungkap kasus ini, Yoris sudah menjalani aktivitas seperti sediakala.
Tak hanya kembali mengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yoris juga mulai berbisnis.
Diantaranya dengan membuat jaket racing yang diberi nama Surabi.
Pemilihan nama Surabi ini ternyata masih ada kaitannya dengan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hal ini diungkapkan Yoris saat menjawab pertanyaan netizen.
"Mau tanya jaket yang di launching tempo hari tu makna SURABI RACING itu apa Aja, dan harga nya berapa serbahannya apa..," tanya akun Paman Geber.
Berikut jawaban Yoris:
"Bahan Canvas sueding anget,, harga 250 yang ukuran M, ukuran L, 300, surabi makanan kesukaan mamah sama amel sama kita sekeluarga, kalau hari minggu suka jalan jalan sarapan surabi pagi harinya".
Sebelumnya, bisnis Yoris sempat dipamerkan paman Yoris sekaligus Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal di kanal Youtube-nya.
Dalam kesempatan itu, Indra Zaenal memperlihatkan jaket racing.
Ia menjelaskan jaket racing tersebut merupakan produk terbaru dari bisnisnya Yoris yang terbatas.
Produk tersebut terbatas karena didesain khusus berkaitan dengan kenangan Yoris dengan korban kasus Subang, ibunya, Tuti Suhartini dan adiknya, Amalia Mustika Ratu.
Ia sendiri mengaku dirinya menjadi model jaket produksi Yoris limited edition tersebut.
Indra menjelaskan jaket dengan warna merah, ungu dan kuning itu dipilih karena warna kesukaan Tuti dan Amalia.
Rupanya jaket tersebut dibuat untuk mengenang kedua almarhumah.
“Ayo siapa yang mau beli, edisi terbatas, dalam mengenang kedua almarhumah,”
“Karena almarhumah Amel dan Tuti suka warna kuning, merah sama ungu,” ujar Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal, Jumat (14/1/2022).
Jaket racing produk Yoris tersebut hanya dibuat hanya 12 pcs dan dibanderol harga Rp 525 ribu.
Indra Zaenal menjelaskan jaket racing tersebut bertuliskan Surabi Racing diambil dari makanan kesukaan kedua almarhumah Tuti dan Amalia.
Di cuplikan video lainnya, Indra Zaenal memperlihatkan Yoris dan Yosef yang juga hadir bersamanya.
Ia mengaku membuat video memperkenalkan produk bisnis Yoris untuk membantu.
Kades itu juga memperlihatkan Yoris dan Yosef yang kompak saling memberikan dukungan.
Yosef turut membantu mempromosikan produk jualan jaket racing Yoris tersebut.
Meski tak banyak bicara, Yosef memakai jaket buatan Yoris tersebut dengan percaya diri.
Kemudian Kades Jalan Cagak menjelaskan dirinya dan Yosef menjadi model produk Yoris tersebut.
“Ini kami berdua dengan papahnya Yoris memakai jaket ini sebagai model promosi,”
“Edisi terbatas hanya 12, dalam rangka mengenang kedua almarhumah, ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu,” ujarnya.
Lantas, sebagai paman, Indra berharap jualan Yoris tersebut laku dan banyak peminatnya.
Produk jaket racing karya Yoris tersebut tersedia di e-commerce.
Selanjutnya Indra menegaskan di samping usaha Yoris berjualan, pihaknya mengaku masih mendukung pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus Subang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kompaknya Yosef & Yoris, Keluarga Korban Kasus Subang Kini Jualan, Masih Berharap Pelaku Ditangkap