Berita Gresik

Pengusaha Tempe di Gresik Minta Harga Kedelai Stabil

Harga kedelai yang menyentuh angka Rp 12 ribu per kilogram membuat pengusaha tempe di Gresik pasrah.

Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
willy abraham/surya.co.id
Aisyah, pengusaha tempe rumahan di Desa Klangonan, Kebomas, Gresik, Senin (21/2/2022). 

Berita Gresik

SURYA.co.id | GRESIK - Harga kedelai yang menyentuh angka Rp 12 ribu per kilogram membuat pengusaha tempe pasrah.

Mereka ingin pemerintah menstabilkan harga kedelai.

Dewi Aminah (47) pemilik usaha tempe Manalagi asal Desa Klangonan, Kebomas, Gresik tidak bisa berbuat banyak.

Dia memilih masih produksi ketimbang mogok seperti produsen tempe lainnya.

"Kalau mogok mau makan apa ? Ini buat sambung hidup," ucap Dewi yang meneruskan usaha orang tuanya yang sudah turun temurun itu, Senin (21/2/2022).

Wanita berkerudung kuning ini mengaku kenaikan kedelai kali ini paling parah.

Dibanding sebelumnya, kenaikan harga mulai dari Rp 500 kemudian merangkak naik.

Beda dengan kali ini, dari Rp 6 ribu naik ke Rp 8 ribu kemudian sampai Rp 11 ribu hampir Rp 12 ribu.

Naiknya sangat signifikan.

Tidak ada pilihan lain, dia mengurangi produksi tempe untuk menekan biaya.

Tingginya harga kedelai saat ini, membuat Dewi hanya mampu membeli dan memproduksi 35 sampai 40 kg kedelai saja.

Padahal biasanya, Dewi membeli 80 kg kedelai untuk sekali produksi.

Pagi ini saja, tempenya ludes terjual.

Harganya masih sama.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved