Berita Trenggalek Hari Ini

Tertimpa Longsor, Musala di Trenggalek Rusak, Kegiatan Mengaji Pindah ke Rumah Warga

Sebagian genting musala rusak hingga ambruk. Sementara salah satu sisi dinding retak cukup parah.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: rahadian bagus priambodo
surya.co.id/fla
Kondisi musala di Desa Pucanganak yang rusak akibat tanah longsor, Minggu (13/2/2022). 

SURYA.CO.ID|TRENGGALEK - Sebuah musala di Dusun Sumbermadu, Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, Trenggalek rusak akibat tertimpa material tanah longsor.

Sebagian genting musala rusak hingga ambruk. Sementara salah satu sisi dinding retak cukup parah.

Akibatnya, musala tak bisa dipakai. Padahal musala itu selama ini aktif digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak di Desa Pucanganak dan sekitarnya.

Nur Rohmat, pengurus musala, mengatakan, musala yang rusak selama ini dipakai untuk tempat pendidikan alquran.

Akibat kerusakan, kegiatan belajar kitab suci di sana akan dipindahkan.

"Pindah ke tempat warga," kata Nur, Minggu (13/2/2022).

Musala Al Ikhlas itu berada di pinggir tembok penahan tebing. Jaraknya hanya beberapa meter saja.

Nur mengatakan, tembok penahan tebing setinggi lima meter di dekat musala longsor setelah wilayah tersebut diterpa hujan deras sekitar empat jam pada Sabtu (13/2/2022) petang.

Material dari tembok penahan tebing itulah yang menimpa bagian sisi belakang musala.

Nur mengatakan, selama ini ada sekitar 40 anak yang belajar mengaji di musala itu. Mereka tak hanya berasal dari Pucanganak, tapi juga tetangga desa yang masuk wilagah Ponorogo.

"Kebetulan lokasinya berdekatan. Sehingga banyak anak dari desa di Ponorogo yang juga mengaji di sini," tuturnya.

Nur berharap, pemerintah setempat bisa membantu perbaikan musala. Apalagi, musala tersebut baru saja dibangun, yakni sekitar setahun lalu.

Terpisah, Sekretaris BPBD Kabupaten Trenggalek Tri Puspitasari mengatakan, kondisi musala cukup berbahaya apabila dipakai untuk ibadah maupun belajar mengaji.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan warga setempat untuk penanganan lebih lanjut dampak bencana.

"Masih perlu dibahas untuk proses penanganannya," kata Puspitasari. (fla)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved