Berita Situbondo
Sidak Minyak Goreng, Bupati Situbondo Temukan Distributor Jual di Atas HET; Juga Dilepas per 900 ML
Salah seorang distributor, Budi berdalih, bahwa minyak goreng di gudangnya merupakan stok lama dan dijual rugi kepada masyarakat
Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Tingginya kebutuhan minyak goreng bersamaan penentuan satu harga dari pemerintah, membuat stok di pasar mendadak hilang. Saat monitoring untuk memastikan stok dan harga minyak goreng, Kamis (3/2/2022), Bupati Situbondo, Karna Suswandi masih menemukan banyak pasokan di seumlah distributor meski dengan harga tak sesuai ketentuan.
Didampingi Kapolres Situbondo, AKBP Andi Sinjaya dan Dandim 0823 Situbondo, Letkol Inf Negy Kuntagina, Bupati Karna menemukan distributor yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.
Salah seorang distributor, Budi berdalih, bahwa minyak goreng di gudangnya merupakan stok lama dan dijual rugi kepada masyarakat. "Kalau satu dosnya saya jual Rp 100.000, jadi satu botolnya saya jual Rp 14.000 sekian," ujar Budi yang juga pemilik PT Lautan Mas kepada bupati.
Menurut Budi, sejak sepekan ini stok minyak goreng curah sudah habis. "Kalau pembelinya normal saja kok, kenaikan jumlah pembeli tidak terlalu tinggi," ungkap Budi kepada wartawan.
Sementara seorang distributor lainnya, Hendra, menyiasati agar tidak menelan kerugian terlalu besar dengan menjual minyak goreng Rp 13.500 per 900 mililiter (ML). Jadi belum sampai 1 liter. "Kalau dulu saya ambilnya ke pabrik di mana per liter dijual Rp 18.000 lebih," ujar Hendra.
Meski mengambil di atas harga yang dijual kepada pelanggannya, Hendra mengaku terpaksa menjual rugi untuk mengikuti anjuran pemerintah. "Tetapi sekarang ini saya sudah tidak ada barang atau stok minyak goreng," tambahnya.
Sementara Bupati Karna menegaskan, berdasarkan hasil monitoring pihaknya menemukan masih ada distributor yang menjual miyak goreng di atas HET. "Jika ini dijual di tingkat toko, maka harganya akan mahal lagi," kata Bung Karna.
Karena itu, pihaknya berharap agar distributor bisa menjual kepada masyarakat sesuai HET, yaitu Rp 14.000 per liter. "Yang tadi kita temukan, harganya sebesa Rp 14.000 per 900 mililiter, makanya tadi saya minta agar distributor menjual di bawah HET sesuai Permendag Nomor 06 Tahun 2022," terang Bung Karna.
Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya tidak pernah menerima keluhan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran, meski harga masih tinggi. "Sementara kita beri pembinaan, kalau tidak diindahkan maka kapolres bersama dinas terkait akan menindak distributor itu," pungkasnya. *****