SOSOK Luh Hesti Ranitasari Petinggi DPRD yang Dinikahi Letkol Teguh Dwi, Anak Penjual Es Campur
Inilah sosok Luh Hesti Ranitasari, petinggi DPRD yang resmi dinikahi anak penjual es campur, Letkol Teguh Dwi Raharja.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, DENPASAR - Inilah sosok Luh Hesti Ranitasari, petinggi DPRD yang resmi dinikahi anak penjual es campur, Letkol Teguh Dwi Raharja.
Letkol Teguh Dwi Raharja merupakan seorang anak penjual es campur yang kini sukses menjadi komandan Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama.
Letkol Teguh dan Luh Hesti Ranitasari resmi menikah di Mako Yonif Raider 900/Satya Bhakti Wirottama, Buleleng, Bali, Sabtu (22/1/2022).
Melansir dari Tribunnews dalam artikel 'Putra Pedagang Es Nikahi Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Kepincut Gara-gara Sering Bantu', sosok Luh Hesti Ranitasari mungkin sudah tak asing lagi khususnya di kalangan masyarakat Buleleng, Bali.
Ia merupakan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buleleng.
Rani, sapaan akrab Luh Hesti Ranitasari, adalah seorang janda beranak dua.
Rani sebelumnya sudah pernah menikah selama 4 tahun dan menjanda selama 15 tahun.
Melansir dari data elhkpn.kpk.go.id, Luh Hesti Ranitasari memiliki total kekayaan hingga Rp 2 miliar lebih.
Berikut daftar kekayaannya.
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. ----
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 638.500.000
1. MOBIL, HONDA JAZZ 1.5 RS CVT (CKD) Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000
2. MOBIL, TOYOTA HARRIER 2.4 L 2WD A/T Tahun 2008, LAINNYA Rp. 330.000.000
3. MOTOR, HONDA NC 110 DCW AT (VARIO) Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 8.500.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 980.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 408.001.855
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 2.026.501.855
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 2.026.501.855
Dinikahi anak penjual es campur

Diketahui, Letkol Teguh Dwi Raharja, anak penjual es campur yang sukses jadi komandan batalyon kini menikahi seorang petinggi DPRD.
Komandan Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama itu resmi menikahi Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buleleng, Luh Hesti Ranitasari, Sabtu (22/1/2022).
Pernikahan dilaksanakan di Mako Yonif Raider 900/Satya Bhakti Wirottama, Buleleng, Bali.
Akad nikah berlangsung di Masjid An-Nur Yonif Raider 900/SBW Jalan Sudirman no 14 pada pukul 08.00 Wita.
Kemudian dilanjutkan resepsi pernikahan di Kutus-Kutus Sunari Beach Resort Jalan Raya Lovina, pukul 11.00 Wita - 15.00 Wita.
Tanggal cantik 22/01/2022 ini pun dipilih menjadi momen hari bahagia putra dari Agustoni dan Bibit Lestari serta putri dari almarhum Wayan Budasari dan Siswati Christian itu.
Teguh yang merupakan putra asli daerah Bali asal Gilimanuk adalah seorang Komandan Batalyon Infanteri Raider 900/SBW, dan baru kali ini putra daerah Bali menjadi Danyonif Raider 900.
Bapaknya merupakan seorang penjual es campur.
"Saya berasal dari orang biasa, putra dari Bapak Agus seorang pedagang es campur di samping Pasar Gilimanuk.
Saya sangat bersyukur masuk Akademi Militer dan sekarang menjadi Komandan Batalyon," tutur Letkol Inf Teguh.
Menjabat Danyonif Raider 900/SBW mengantarkan dirinya bertemu sang pujaan hati, Luh Rani.
Dalam beberapa pertemuan pihak Yonif Raider dengan Komisi IV DPRD membuat Teguh yang berstatus duda anak satu dan Rani janda dua anak lebih intens menjalani pendekatan dan memantapkan hati untuk bersatu dalam bahtera rumah tangga.
"Saya pertama kali bertemu Rani di rumah makan Padang depan Pasar Banyuasri Buleleng, pada saat makan siang.
Tapi sebelumnya teman Forkopimda Buleleng, guyon banyak yang menjodohakan cocok katanya dengan Bu Rani," bebernya.
Luh Rani yang menjabat Ketua Komisi IV DPRD sering ada kerjasama dengan Yonif Raider 900/SBW dalam berbagai pekerjaan dan tugas sebagai Forkopimda Buleleng.
"Tapi sebelumnya saya belum pernah ketemu. Komandan kompi saya laporan ke saya bahwa ada ketua komisi IV sering membantu di kompi.
Saya mengucapkan terima kasih. Saya belum tahu siapa Ketua Komisi IV. Saya telepon Bu Rani dan Bu Rani menyambut baik, bilang selamat datang Pak Danyon di Buleleng," ucapnya.
"Dari situ kemudian say hello lewat telepon. Setelah ketemuan di warung nasi padang itu semakin intens lalu janjian ketemuan jalan hingga kini memutuskan menikah," kata dia.
Teguh ditinggal mendiang istri yang meninggal dunia seusai melahirkan anak pertama mereka satu tahun silam.
Sebagaimana nama yang diberikan orangtuanya, ia selalu berusaha teguh menghadapi hidup.
"Saya sebelumnya sudah pernah menikah, 16 tahun menikah dikaruniai anak, istri hamil, anak saya lahir istri saya meninggal, Maret 2021 lalu.
Saya ada anak satu. Kalau Bu Rani juga menikah 4 tahun, janda 15 tahun yang lalu dikaruniai dua anak putra dan putri," ujarnya.
Letkol Teguh menjalin hubungan lebih intens pendekatan dengan Luh Rani sekitar 6 bulan dan langsung memantapkan hati untuk melamar menjadi istri.
"PDKT sekitar 6 bulan, langsung saya tembak. Tunangan, langsung menikah hari ini," ujarnya dengan senyum bahagia didampingi sang istri.
Teguh sejatinya belum ingin memikirkan soal jodoh karena anak masih balita, namun setelah Rani berkunjung dan bertemu kedua orangtuanya, Teguh mendapatkan gambaran dari kedua orangtua bahwa Rani orang yang tepat.
"Dulu dikasih gambaran orangtua. Orangtua bilang setelah bertemu dengan Rani main ke rumah bertemu anak.
Tadinya saya masih biasa saja. Orangtua saya yang menguatkan. Biasanya anak saya sulit sama orang, tapi sama Bu Rani anak saya ketemu langsung minta gendong. Kami kaget, kok langsung mau dekat sama orang," ujarnya.
Menurut orangtua Teguh, sosok Rani memiliki sikap yang baik, meskipun Teguh awalnya masih menahan diri, namun hatinya luluh mendengar sebuah pesan dari ibunya.
"Setelah bertemu dengan Bu Rani, ibu saya bercerita bahwa Rani sosok yang tepat dan baik. Dan yang bikin saya trenyuh adalah sebuah pesan ibu tentang anak saya.
Akhirnya saya berdoa, salat tahajud memohon petunjuk. Dan akhirnya memantapkan diri untuk menikahi Bu Rani," ucap perwira menengah TNI alumnus Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Merdeka Malang dan lulusan S2 di Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi itu.
Di tengah masa pandemi Covid-19 pernikahan dilangsungkan dengan mengedepankan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, mengenakan masker atau face shield secara benar, jaga jarak dan tidak ada kontak fisik.(*)