Berita Situbondo

TERUNGKAP Motif Pembunuhan Bidan Desa Situbondo, Suami Pengangguran Cemburu Buta sampai Gelap Mata

Haniseh (42), seorang bidan desa tewas bersimbah darah di tempat kerjanya, Polindes  di Desa Kettah, Kecamatan Suboh, Kamis (13/01/2022).

Penulis: Izi Hartono | Editor: Musahadah
kolase surya/izi hartono/net
Polindes  di Desa Kettah, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tempat bidan Anis dihabisi suaminya, Rabu (12/01/2022). Foto kanan: ilustrasi. 

Motif Pelaku

Anggota polisi saat mendatangi  di tempat kejadian perkara ( TKP) meninggalnya bidan Anis di Polindes  di Desa Kettah, Kecamatan Suboh, Situbondo
Anggota polisi saat mendatangi di tempat kejadian perkara ( TKP) meninggalnya bidan Anis di Polindes di Desa Kettah, Kecamatan Suboh, Situbondo (surya/izi hartono)

Informasi yang dihimpun surya.co.id, pembunuhan ini dilandasi cemburu pelaku terhadap korban yang bekerja sebagai bidan desa.

Kecemburuan itu semakin memuncak setelah pelaku  mengalami kecelakaan dan harus menjalani operasi kepala dua bulan lalu.

Rumah tangga keduanya tidak harmonis dan kerap cek-cok akibat ulah pelaku yang tidak bekerja.

Hal ini diakui Amal Jariyah, teman korban.

"Ya kalau setiap harinya selalu bertengkar," ujar Amal Jariah kepada Surya di kanfor Desa Ketah. Kamis, (13/01/2022).

Selama ini, kata waker kantor desa ini, korban sering curhat dengan perlakuan suaminya yang selalu curiga dan cemburu.

"Masak mau main ke rumah orang tuanya saja dibuntuti suaminya," kata Amal.

Tak hanya itu, akibat kelakuan suaminya korban merasa malu dan tidak enak dengan pada teman sejawat di Puskesmas.

"Tiap hari korban selalu curhat masalah suaminya, bahkan korban malu karena sering dibuntuti terus," jelasnya.

Ia menjelaskan, suami korban pernah menjalani operasi dibagian kepalanya akinat kecelakaan dua bulan yang lalu.

"Sejak itu suaminya sering cemburu dan membuti korban, baik itu ke Puskemas atau ke posyandu," ucapnya.

Sosok korban, lanjut Amal, selain orangnya ramah dan supel sama semua orang, dia ( korban, Red) juga komunikatif dengan perangkat desa.

"Orang baik dan tidak pernah marah," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ketah, Anik Yanuarita mengatakan, korban orang baik, namun suaminya memang tidak memiliki pekerjaan. Sehingga bidan Haniseh itu menjadi tulang punggung untuk keluarganya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved