Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
'DEMI ALLAH', Sumpah Danu setelah Disudutkan Pengacara Yosef dan Yoris, Berikut Update Kasus Subang
Sumpah Danu itu diucapkan setelah merasa disudutkan dengan pernyataan pengacara Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat, yang mengarahkan sosok di sketsa yang
SURYA.CO.ID, SUBANG - Merasa disudutkan dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang, Muhammad Ramdanu alias Danu bersumpah tidak terlibat kasus tersebut.
Sumpah Danu itu diucapkan setelah merasa disudutkan dengan pernyataan pengacara Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat, yang mengarahkan sosok di sketsa yang dirilis Polda Jabar kepadanya.
Sebelumnya, Rohman mengungkapkan bahwa pelaku kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang di antara 69 saksi yang sudah diperiksa pihak kepolisian.
"Saya berpendapat bahwa sketsa wajah terduga pelaku yang dirilis Polda Jabar ada saksi yang cocok dari saksi yang diperiksa berlarut-larut serta yang memberikan keterangan yang berubah-ubah," ucap Rohman kepada TribunJabar.id belum lama ini.
Menurut Rohman, ia berpendapat terkait dengan sketsa wajah terduga pelaku yang masih berada dilingkaran 69 saksi ini sesuai dengan fakta-fakta yang sudah lalui sejauh ini dari kasus tersebut.
Baca juga: TERBARU KASUS SUBANG Anak Mimin Disebut Mirip Sosok di Sketsa, Kuasa Hukum Sampaikan Bantahan Telak
"Jadi begini, saya berpendapat berdasarkan fakta-fakta yang ada kemudian saksi-saksi yang berada disekitar saya melihat identifikasi sketsa itu yang disampaikan oleh Polda saya meyakini itu sudah berhubungan dengan saksi-saksi," katanya.
Statemen Rohman ini langsung terarah ke Danu, mengingat selama ini Danu lah yang paling sering diperiksa dalam kasus ini.
Terkait hal ini, Danu pun langsung bersumpah.
"Itu seolah menyudutkan saya. Dewi Allah saya tidak melakukannya, demi Allah dan Rosulallah," katanya dalam pernyataan yang dirilis di channel youtube Freddy Sudaryanto Sport, Senin (3/12/2021).
Terkait hal ini, Danu menyerahkan sepenuhnya kepada Allah.
"Saya serahkan saja kepada Allah, biar Allah yang menentukan.
Dia berharap tim kuasa hukum yang dikomando Achman Taufan Soedirjo bisa terus mengawalnya karena dia merasa ketakutan setelah disudutkan.
"Terima kasih mendampingi danu smapai sejauh ini. Terus kawal danu sampai selesai ya pak. Danu juga merasa ketakutan mengenai kasus ini. Tiada pertolongan selain pak Taufan," katanya.
Achmad Taufan Soedirjo mengakui, Danu sempat down ketika Yoris mencabut kuasanya.
"Malamnya telpons saya mencurahkan isi hatinya. Dia menangis tersedu-sedu sama saya," katanya.
Menurut Taufan, kejadian Danu terpukul setelah Yoris mencabut kuasa bukan karena dia merasa kesepian, tapi dia merasa tidak enak kepada Taufan dan tim yang telah membantunya cuma-cuma.
"Ternyata Danu punya etika yang luar biasa.
Perasaan Danu pada saat kami kuasa hukum mearsa didzolimi, hati Danu tergerak.
Dia berkali-kali meminta maaf kepada saya.
Pada malam itu saya sampaikan ke Danu, ini kejadian biasa, tapi Allah yang mengatur," terang Taufan.
Menurut Taufan, dengan keluarnya Yoris, dia justru semakin bisa lebih konsentrasi mengawal Danu sampai kasusnya selesai.
"Bahkan kami akan emngawal Danu sampai menjadi sukses.
Saya kepengen Danu punya kemandirian dan punya kegiatan yang bisa membanggakan orangtua karena tekat hidup Danu luar biasa," ungkap Taufan.
Terkait pernyataan Rohman yang menyudutkan Danu, Taufan menyerukan untuk tidak membuat drama dalam kasus ini.
"Kang Rohman seaka-akan menuduh klien saya.
Polda sudah menyampaikan tentang sketsa dan mempunyai ciri-ciri.
Kalau Danu dari awal disinyalir melakukan hal ini, sangat mudah polda untuk menetapkan Danu sebagai tersangka, sangat mudah polda untuks segera menangkap Danu," urai Taufan.
Menurut Taufan, statemen Rohman itu bukan statemen seseorang yang memiliki kepribadian yang baik.
"Bukan steateamen seorang epngacara yang bisa menjaga situasi dan keprofesionalisme sebagai advokat. Karena status danu masih saksi," sindirnya.
Taufan pun mengingatkan kepada Yosef, Yoris dan tim kuasa hukumnya untuk bisa sama-sama kita menahan diri.
"Jangan sampai menyampaikan statenen yang emnuduh ke orang lain.
Saya tidak menudih pak yosef dan yoris. Kami hanya berpedoman keterangan dan bukti-bukti yang disampaikan ke kepolisian," tegasnya.
Disebut Mirip Anak Mimin

Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (29/12/2021) memang mengeluarkan sketsa wajah pelaku kasus Subang yang sebelumnya dibuat oleh Tim Inafis Bareskrim Polri.
Dalam sketsa yang dikeluarkan tersebut, terdapat gambar kepala seseorang dari sebelah kanan dan belakang namun tidak ada menampilkan wajah.
Awalnya, sketsa wajah itu disebut mirip Muhammad Ramdanu alias Danu.
Selama ini, Danu memang kerap dipojokkan terkait kasus meninggalnya Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini.
Danu menjadi tertuduh terutama karena mencabut pernyataannya soal membeli nasi goreng di malam pembunuhan serta kesaksiannya soal oknum Banpol yang memintanya membersihkan bak mandi di TKP.
Setelah Danu, publik menilai sketsa wajah pelaku kasus Subang itu juga mirip Arigi.
Selama ini Arigi memang jarang terekspos meski juga sempat diperiksa.
Ketika diperiksa, polisi di antaranya menanyakan soal kebiasaan sehari-hari Arigi.
Dalam pemeriksaan itu, polisi juga sudah mengambil gambar wajah anak Mimin Mintarsih tersebut.
Dikaitkan dengan sketsa wajah pelaku rajapati Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), pengacara Mimin, Rohman Hidayat tegas membantah putra dari Mimin mirip dengan sketsa wajah pelaku.
Sebab, jika polisi meyakini bahwa anak Mimin adalah pelaku perampasan nyawan ibu dan anak di kasus Subang, maka mereka tak perlu repot membuat sketsa wajah segala.
Karena wajah anak Mimin sudah dikenali dan pernah diperiksa polisi.
"Itu kan sudah diperiksa di Polres, fotonya sudah ada," kata Rohman di kanal YouTube Misteri Mbak Suci, Jumat (31/12/2021).
"Kalau memang benar itu sesuai dengan sketsa anaknya Bu Mimin, saya pikir itu bukan hal yang sulit buat Polda."
Rohman berpendapat apabila sosok yang ada di sketsa wajah benar anak Mimin, ia menilai tak perlu polisi merilis sketsa tersebut.
"Saya pikir tidak ada yang menyerupai dengan sketsa yang dirilis oleh polda kemarin," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Mimin diketahui kembali menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, Senin (29/11/2021).
Dalam pemeriksaannya, kebiasaan anak Mimin turut digali pihak kepolisian.
Pengacara Mimin, Deden Nasution menyebut ada tiga pertanyaan baru yang ditanyakan penyidik dari Polda Jawa Barat kepada Mimin.
"Serta ditanyakan kebiasaan anaknya Bu Mimin," katanya saat ditemui di lokasi, dikutip dari Tribun Jabar.
Sayangnya, ia tidak menjelaskan lebih lanjut anak Mimin yang mana yang ditanyakan oleh penyidik.
Ada dua anak Mimin yang ikut menjadi saksi kasus Subang.
Termasuk anak pertama Mimin bernama Arigi yang pernah disebut-sebut sebagai anggota geng motor, meski sudah dibantah.
Dalam pemeriksaan kali ini, kedua anak Mimin yang dimaksud juga ikut menjalani pemeriksaan.
Bahkan, penyidik juga menghadirkan dua teman dari Arigi.
Selain tentang kebiasaan anak Mimin, Deden juga menyebut ada dua pertanyaan lain yang merupakan hal baru untuk Mimin.
"Pertama di mana Pak Yosef parkirkan motor, kedua berapa jumlah jam dinding di rumah Bu Mimin," katanya.
Mimin sendiri menjalani pemeriksaan sekitar empat jam dan mendapat 40 pertanyaan.
Namun, kebanyakan adalah penegasan dari BAP sebelumnya.
"Total 40 pertanyaan yang ditanyakan ke Bu Mimin, sebelum di-BAP tentunya klien kami disumpah terlebih dahulu," katanya.
"Iya, mungkin tadi hanya penegasan-penegasan saja pertanyaannya," katanya.(*)
Ciri-ciri Pembunuh di Subang
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yani Sudarto, mengaku sudah membuat sketsa terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut, sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis Bareskrim," ujar Kombes Pol Yani Sudarto, di Polda Jabar dikutip dari TribunJabar, Rabu (29/12/2021).
Mulai dari pemeriksaan puluhan saksi, olah TKP olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali, kemudian autopsi dua kali.
"Pemeriksaan saksi-saksi total sudah 69 saksi,15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menetukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang, termasuk melakukan analisa CCTV.
"Analisa CCTV kurang lebih 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilo meter," katanya.
Sketsa tersebut dibuat dalam posisi menyamping dan membelakangi.
Dari samping, terduga pelaku itu terlihat wajah terduga pelaku memiliki dagu lancip dengan bentuk muka oval.
Berikut ini perincian identifikasi sketsa wajah pelaku :
Nama: Mr X
Jenis Kelamin: laki-laki
Usia: 30 tahun
Bentuk muka: Oval
Bentuk dagu: Lancip
Warna rambut: hitam
Hidung: lurus
Bentuk badan: sedang
Warna kulit: putih bersih
Informasi lain: Memakai kemeja kotak-kotak hitam garis putih. (Tribun Jabar/TribunBogor)
>>>> Update berita terbaru pembunuhan ibu dan anak di Subang