WASPADA Situs Palsu Nonton Film Spider-Man: No Way Home Berisi Malware, Akibatnya Sangat Fatal
Masyarakat harus waspada dengan situs-situs yang mengklaim menayangkan bajakan film Spider-Man: No Way Home. Akibatnya fatal.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Antusias masyarakat untuk film Spider-Man: No Way Home memang begitu besar.
Banyak yang berbondong-bondong ke bioskop untuk menonton film besutan Marvel Studios yang dibintangi Tom Holland itu.
Namun, masyarakat juga harus waspada dengan situs-situs yang mengklaim menayangkan bajakan film Spider-Man: No Way Home.
Pasalnya, beberapa situs palsu nonton film Spider-Man: No Way Home ada yang berisi Malware dan berakibat sangat fatal.
Para peneliti dari perusahaan keamanan siber, Kaspersky, mengungkapkan ada sejumlah situs phising yang menggunakan Spider-Man: No Way Home sebagai umpan untuk mencari korban.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Waspada, "Spider-Man: No Way Home" Palsu Berisi Malware Bisa Menguras Dompet'.
Phising sendiri adalah sebuah upaya menjebak korban untuk mencuri informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, kata sandi, dan nomor kartu kredit.
Dengan teknik ini, pelaku bisa menguras isi dompet korbannya menggunakan informasi yang diperoleh tersebut.
Dalam sebuah tangkapan layar yang dibagikan Kaspersky, beberapa situs phising menyertakan sebuah gambar buatan penggemar (fan-art) yang menampilkan Spider-Man dari tiga alam semesta lengkap dengan tiga pemainnya, yaitu Tobey Maguire, Andrew Garfield, dan Tom Holland.
Situs tersebut juga menawarkan video cuplikan film (sneak peak) untuk Spider-Man: No Way Home.
Namun, video ini sebenarnya adalah teknik phising dan merupakan video berbahaya yang sudah ditanami malware.
Pasalnya, untuk bisa mengunduh video sneak peak tersebut, penggemar harus memberikan informasi perbankan miliknya.
Ketika video sneak peak diakses, video itu ternyata dipenuhi dengan malware berjenis adware dan trojan.
Virus trojan sendiri dapat memata-matai dan mencuri data sensitif di perangkat pengguna.