KKB Papua
'TUGAS KALIAN BERAT', Wanti-wanti Pangdam untuk 112 Prajurit TNI yang Akan ke Daerah Rawan KKB Papua
"Tugas Kalian Berat", begitulah wanti-wanti yang diberikan Pangdam VI/Mlw kepada para prajuritnya yang akan berangkat ke daerah rawan KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - "Tugas Kalian Berat", begitulah wanti-wanti yang diberikan Panglima Kodam VI/Mlw kepada para prajuritnya yang akan berangkat ke daerah rawan KKB Papua.
Diketahui, beberapa wilayah di Papua tengah memanas akibat teror KKB Papua.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya dan Pegunungan Bintang khususnya, melakukan serangkaian aksi brutal.
Meski demikian, TNI tetap mengirimkan prajurit-prajuritnya untuk melakukan operasi teritorial di sana.
Kini giliran prajurit dari Kodam VI/Mulawarman yang akan diberangkatkan.
Baca juga: Berani Tembus Wilayah KKB Papua Purom Wenda, Jenderal Jebolan Kopassus ini Semangati Prajuritnya
Melansir dari tni.mil.id, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso melepas keberangkatan 112 Prajurit Kodam VI/Mlw yang tergabung dalam Satuan Tugas BKO Aparat Teritorial di Wilayah Kodam XVII/Cenderawasih Papua, dan Kodam XVIII /Kasuari Tahun 2021, di Aula Makodam VI/Mlw Balikpapan, Senin, 13 Desember 2021.
Ke 112 Prajurit Kodam VI/Mulawarman tersebut selanjutnya akan ditempatkan ke Koramil-Koramil jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam XVIII/Kasuari.
Pelepasan tersebut dihadiri Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan, Irdam VI/Mlw, Kapok Sahli Pangdam VI/Mlw dan seluruh pejabat Utama Kodam.
Dihadapan prajurit yang akan berangkat tugas, Pangdam menjelaskan bahwa Tugas Satgas Apter adalah Pembinaan Teritorial dalam rangka merebut hati rakyat.
"Jadi tugas kalian sangat berat dikaitkan situasi keamanan di Papua saat ini.
Saya yakin banyak sekali ujian ujian yang akan kalian hadapi" Ujar Pangdam.
KKB Papua di Yapen Kehilangan Anggota dan Markas Komandonya
Sementara itu, Kabar terbaru KKB Papua di Yapen baru saja kehilangan anggota dan markas komandonya.
Kronologinya berawal saat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melepaskan tembakan kepada aparat TNI-Polri yang sedang berpatroli.