Berita Tulungagung

Dikabarkan Telan Rp 20 Miliar, Jembatan Penghubung Tulungagung-Kediri Akan Dibangun Lagi pada 2022

Pemkab Tulungagung mendukung pembangunan kembali jembatan ini, karena menjadi akses vital masyarakat di kedua wilayah di sisi Barat.

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
Warga Tulungagung-Kediri melintas di atas jembatan bailey pengganti Jembatan Jeli yang ambruk 2017 silam. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Empat tahun sejak terputus akibat diterjang banjir bandang, Jembatan Jeli atau Jembatan Ngadi yang menjadi penghubung wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri, kemungkinan dibangun lagi.

Informasinya, jembatan yang ambruk pada 2017 itu akan mulai dibangun pada 2022. Dan pembangunan jembatan itu akan dilakukan langsung oleh pemerintah pusat.

"Pembiayaannya langsung oleh pemerintah pusat. Kita hanya ketempatan saja," terang Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak, Minggu (12/12/2021).

Robinson mengaku tidak tahu pasti besaran anggaran yang dialokasikan. Namun dari informasi yang didapatnya, ada sekitar Rp 20 miliar. Robinson juga mengaku tidak tahu mulai kapan proyek pembangunan jembatan itu akan dimulai. "Bulan apa saya tidak tahu, tetapi yang pasti di tahun 2022," sambungnya.

Jembatan ini nantinya akan diserahkan ke Kabupaten Kediri. Sebab jembatan yang melintas di atas Kali Ngadi ini tercatat sebagai aset Kabupaten Kediri. Pemkab Tulungagung mendukung pembangunan kembali jembatan ini, karena menjadi akses vital masyarakat di kedua wilayah di sisi Barat.

Selain Jembatan Jeli atau Jembatan Ngadi, pembangunan Jembatan Ngujang 1 diperkirakan akan dimulai pada 2022 juga. Jembatan yang melintang di atas Sungai Brantas ini akan menjadi jembatan kembar.

Pembiayaannya juga dilakukan oleh pemerintah pusat. "Jembatan Ngujang 1, mudah-mudahan juga dibangun pada 2022," tandas Robinson.

Sisi Selatan jembatan penghubung Tulungagung dan Kediri itu berlokadi di wilayah Desa Jeli, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Karena itu warga Tulungagung menyebutnya dengan nama Jembatan Jeli.

Sedangkan sisi Barat jembatan adalah wilayah Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Karena itu warga Kediri menyebutnya sebagai Jembatan Ngadi. Jembatan ini ambruk pada Februari 2017 karena banjir bandang.

Selama empat tahun warga melintas di atas jembatan bailey yang dibangun di badan jembatan yang lama. Kedua ujung jembatan harus dijaga warga selama 24 jam karena hanya cukup untuk satu mobil.

Warga sangat berharap pemerintah kembali membangun jembatan permanen seperti sebelum ambruk. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved