Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Identikkah Bekas Luka Danu dengan Petunjuk Emas di Kuku Amalia Korban Pembunuhan di Subang?

Identikkah bekas luka Danu dengan petunjuk emas di kuku Amalia Mustika Ratu yang mennjadi korban pembunuhan ibu dan anak di Subang?

Editor: Iksan Fauzi
dwiky maulana/tribun jabar
Saksi kunci Danu (21) saat memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Senin (1/11/2021). Pengakuan Danu di channel Youtube berbuntut panjang. 

SURYA.co.id - Identikkah bekas luka Muhammad Ramdanu alias Danu dengan petunjuk emas di kuku Amalia Mustika Ratu yang mennjadi korban pembunuhan ibu dan anak di Subang?

Awal pekan ini, Danu kembali diperiksa oleh penyidik Polres Subang. Salah satu bahan pemeriksaan adalah mengenai bekas luka di tangan dan kaki Danu.

Namun, tidak ada penjelasan mengapa penyidik menanyakan bekas luka Danu tersebut. Apakah dikaitkan dengan temuan ahli forensik saat melakukan autopsi kedua pada 2 Oktober 2021 lalu?

Saat ini, sudah 115 hari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini berjalan. Namun, polisi belum menemukan siapa pelakunya. 

Pada Rabu (18/8/2021), ditemukan jasad Amalia Mustika Ratu dan ibunya, Tuti Suhartini di bagasi Alphard.

Mengenai bekas luka Danu itu, Achmad Taufan selaku pengacara mengatakan, bahwa kulit Danu sensitif.

"Danu itu sensitif, garuk-garuk sedikit udah luka," begitu ujar Achmad Taufan, pengacara Danu dan Yoris Raja Amanullah.

Baca juga: KESAKSIAN Jamaah Detik-detik Walikota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia Hendak Jadi Khatib Jumat

Pada Sabtu, 2 Oktober 2021, ahli forensik Mabes Polri dr Sumy Hastry Purwanti bersama tim melakukan autopsi ulang terhadap jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Hasilnya, tim foresik menemukan petunjuk emas di kuku Amalia.

Dari hasil autopsi pertama, Amalia merupakan korban yang melakukan perlawanan kepada pelaku.

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).

Sementara terkait puntung rokok, Danu memang kerap dikaitkan karena dalam salah satu puntung rokok yang ditemukan di rumah korban, ada DNA Danu.

Terkait hal ini, Danu melalui kuasa hukumnya mengaku tak khawatir dengan barang bukti puntung rokok tersebut.

Menurut Taufan, perkara puntung rokok bukan sesuatu yang krusial menjadi barang bukti.

Danu tes kejiwaan

Hanya Danu yang dites kejiwaannnya oleh polisi. Danu adalah saksi kunci yang merupakan keponakan korban pembunuhan kasus Subang.

Bagaimana dengan hasil tes kejiwaan Danu? Kuasa hukumnya mengaku belum menerimanya.

Setelah kemarin diperiksa di Ditreskrimum Polda Jabar, hari ini Danu kembali menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar.

Danu menjalani tes psikologi atau tes kejiwaan terkait kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.

Baca juga: TERUNGKAP 4 Amalan Pak Roh Pemilik Rumah Utuh Meski Diterjang Erupsi Gunung Semeru: Harusnya Hancur

Kasus pembunuhan ibu dan anak di subang ini merenggut nyawa Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu.

Dari seluruh saksi yang sudah diperiksa polisi terkait kasus Subang tersebut, menurut catatan Tribunjabar.id, hanya Danu yang harus menjalani tes kejiwaan.

Lalu mengapa Danu harus menjalani tes psikologi sementara saksi-saksi yang lain tidak?

Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan bahkan mengatakan kalau pemanggilan klienya untuk tes psikologi ini dilakukan secara tiba-tiba.

"Hari ini ada pemanggilan terkait tes psikologi untuk Danu," kata Achmad Taufan selaku kuasa hukum Danu saat dihubungi pada Selasa (7/12/2021.

Belum diketahui latar belakang apa yang mengharuskan Danu harus jalani tes kejiwaan.

Namun dalam pemeriksaan kali ini, Danu didampingi oleh orangtuanya.

"Memang orangtua Danu maupun keluarga tidak ikut di BAP, mereka hanya mendampingi saja," kata dia.

Danu disebut-sebut menjadi salah satu dari saksi kunci kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, yang ditemukan dalam mobil mewah Alpard.

Petunjuk emas

Kepada Tribunnews, dr Hastry mengungkap hasil autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Proses ini untuk memastikan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia yang ditemukan tewas terbunuh tanggal 18 Agustus 2021, pagi hari.

Dalam tayangan Podcast Tribunnews, dr Hastry mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas.

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).

Menurut dr Hastry, saat autopsi pertama jasad Tuti dan Amalia, yakni pada tanggal 18 Agustus 2021, ia tidak terlibat lantaran sedang bertugas di Jawa Tengah.

Meski begitu, dr Hastry sudah mengantongi hasil autopsi. Hasil autopsi ini akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.

"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik."

"Saya hanya melengkapi saja dan memastikan juga, kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.

Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.

"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.

"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya.

Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.

"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.

Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.

Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.

"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA.

Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry.

>>>> Update berita pembunuhan ibu dan anak di Subang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved