KKB Papua

Sosok Marten Belau Tewas & Pemasok Amunisi Ditangkap, KKB Papua Intan Jaya Kehilangan Banyak Anggota

Seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua di Intan Jaya tewas setelah kontak senjata dengan Satgas Nemangkawi.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase/Istimewa
Anggota KKB Papua dan ilustrasi peluru. 2 oknum polisi jual peluru ke KKB Papua jadi tersangka. 

SURYA.co.id | INTAN JAYA - Seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua di Intan Jaya tewas setelah kontak senjata dengan Satgas Nemangkawi.

Dia adalah Marten Belau. Tewasnya Marten Belau semakin mengurangi personel KKB Papua yang akhir-akhir ini semakin beringas.

Sebelum Marten tewas, Satgas Nemangkawi juga menangkap pemasok senjata KKB Papua, yakni AU alias Alek (21 th).

Alek kerjasama dengan dua oknum polri yang memasok senjata dan amunisi kepada para separatis di Papua.

Tertangkapnya Alek dan tewasnya Marten Belau diprediksi akan mengurangi kekuatan KKB Papua.

Marten Belau ditembak mati oleh Satgas Nemangkawi di Kampung Pisiga, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Baku tembak antara anggota TNI-Polri tersebut terjadi pada Senin (6/12/2021) sekitar pukul 14.15 WIT. Setelah kejadian baku tembak itu, saat ini kondisi di wilayah tersebut relatif aman.

"Pascakontak tembak situasi di Kabupaten Intan Jaya aman dan kondusif," kata Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal, melalui keterangan resminya pada Senin (6/12/2021).

Kombes Ahmad Kamal mengungkapkan, identitas anggota KKB yang tewas itu bernama Marten Belau.

Ia merupakan anak buah dari pimpinan KKB Undius.

Kamal menjelaskan kronologi kontak tembak antara personel Satgas Nemangkawi dengan kelompok bersenjata itu berawal saat personel Satgas Nemangkawi menyelidiki keberadaan kelompok bersenjata.

Pada saat bersamaan, terjadi kontak tembak antara kedua belah pihak. Dalam kontak tembak itu Satgas Nemangkawi melumpuhkan satu orang anggota kelompok bersenjata, yang diketahui bernama Marten Belau.

Setelah kejadian itu, aparat keamanan terus berpatroli dan meningkatkan penjagaan di tempat-tempat rawan untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kembali melakukan aksinya.

Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif," ujar dia.

Ia juga mengingatkan kelompok-kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri. Sebab jika tidak maka aparat keamanan akan terus menindak tegas dan terukur para pelaku.

Pemasok amunisi ditangkap

Sementara itu, KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya lagi-lagi kehilangan anggotanya.

Kali ini, Satgas Nemangkawi berhasil meringkus anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya bernama AU alias Alek (21 th).

Ia merupakan anggota KKB Intan Jaya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Melansir dari ANTARA, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani, Sabtu petang, mengaku Alek ditangkap di Nabire, Jumat (3/12) dan saat ditangkap melawan maka anggota terpaksa melumpuhkannya.

Saat ditangkap Alek bersama rekannya DW (23 th), kata Faizal, seraya menambahkan Alek terkait kasus pembelian amunisi yang melibatkan anggota Polri.

Ketika ditanya terkait rekan Alek, yakni DW, penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terlibat atau tidak, kata Kombes Faizal.

Sebelumnya tanggal 27 Oktober, Satgas Nemangkawi menangkap dua anggota Polri di Nabire karena dugaan kasus jual amunisi ke KKB.

Kedua personel Polri yang ditangkap yakni Bripda AS dan Brigadir JS, keduanya saat ini masih ditahan di Mapolda Papua di Jayapura.Bripda AS bertugas di Polres Yapen sedangkan Brigadir JP di Polres Nabire.

Situasi Intan Jaya

Sementara itu, situasi Intan Jaya saat ini masih dijaga ketat Satgas Nemangkawi. TNI-Polri masih bersiaga melakukan pengamanan.

Pihak KKB Papua dari Organisasi Papua Merdeka atau OPM juga sedang gencar menyebar berita hoax terkait aksi teror tersebut.

Diketahui, terjadi baku tembak KKB Papua dan TNI-Polri pada Kamis (18/11) pukul 07.52 waktu setempat.

Penembakan teridentifikasi dilakukan KKB dari arah Tower Telkomsel ke arah Polsek Sugapa.

"Terjadi penembakan ke arah Polsek Sugapa oleh KKB, dari arah Tower Telkomsel sebanyak empat kali rentetan tembakan," ungkap Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, melansir dari ANTARA, Minggu (21/11/2021).

Selain itu ada penembakan dari arah belakang Bank BPD ditujukan ke arah Polsek Sugapa.

Satgas Nemangkawi lalu melakukan penelusuran menggunakan "drone", terlihat lima orang membawa tiga pucuk senjata api laras panjang berjalan dan berkumpul di rumah hijau dekat hanoi (rumah adat Papua) di bawah Tower Telkomsel Bilogai.

"Petugas lalu melakukan pemeriksaan ke rumah tersebut dan diamankan dua orang, OJ dan NT," kata Ramadhan.

Selain mengamankan dua pemuda tersebut, katanya, petugas mengamankan barang bukti berupa satu unit ponsel dan laptop.

Menurut Ramadhan, dua pemuda tersebut terlihat dalam pemantauan yang dilakukan menggunakan "drone".

Tapi setelah dilakukan pengamanan dan pelacakan, keduanya tidak terkait dengan KKB Papua.

"Tim Satgas Nemangkawi masih melakukan proses pengejaran pelaku dan kegiatan pengamanan wilayah.

Dalam peristiwa kotak tembak tersebut tidak ada korban jiwa," kata Ramadhan.

Ramadhan menambahkan usai kontak tembak, Satgas Operasi Nemangkawi dan jajaran TNI-Polri di wilayah Sugapa Papua masih memberlakukan siaga pengamanan di markas komando (mako), pengawasan kota, dan pengamanan objek vital, seperti perbankan dan Bandara Bilogai Sugapa.

Sementara itu, klaim adanya korban jiwa di pihak TNI/Polri disebarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom.

Ia mengatakan, dalam kontak senjatar tersebut, lima anggota TNI/Polri tertembak. Empat di antaranya disebutkan tewas.

Kontak senjata, kata dia, terjadi di pusat kota Kabupaten Intan Jaya. Menurutnya, wilayah tersebut merupakan lokasi kantor Polres Intan Jaya dan BPBD.

"Jenazah belum dievakuasi karena kami kuasai bandara Intan Jaya, dan pihak TPNPB KODAP VIII Intan Jaya belum ada yang korban," ucap Sebby.

Dia mengatakan penembakan itu dipimpin oleh Komandan Operasi TPNPB Kodap 8 Intan Jaya, Udinus Kogeya bersama dengan sejumlah pimpinan lain seperti Enos Tipagau, Lucky Matuan dan Sony Tabuni.

Adapun kawasan Intan Jaya dalam beberapa waktu lalu kembali bergejolak lantaran kerap terjadi kontak senjata antara aparat dengan KKB.

Polisi mencatat ada 5.859 orang yang mengungsi pasca kontak senjata pecah di kawasan Bandara Bilorai, Jumat (29/10/2021) lalu. (Kompas TV)

>>> Update berita kontak senjata TNI Polri vs KKB Papua

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved