Berita Lamongan
Ikan Conggah, Ikan Aneh yang Jadi Menu Super Istimewa di Pinggir Bengawan Solo Lamongan
Kini muncul lagi Kuliner Pinggir Bengawan Solo yang menyajikan konsep masakan ndeso dengan menu andalan kelan conggah atau udang galah air tawar
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Rudy Hartono
SURYA.co.id lLAMONGAN - Lamongan dikenal memiliki suguhan kuliner yang beragam, dan telah mengangkat nama Lamongan hingga dikenal semua orang, termasuk di luar daerah.
Kini muncul lagi Kuliner Pinggir Bengawan Solo yang menyajikan konsep masakan ndeso dengan menu andalan kelan conggah atau udang galah air tawar.
Masakan ini cukup menarik para pecinta dan penikmat kuliner, meski tempatnya tidak ditata eksklusif.
Pengelola hanya mengusung konsep masakan ndeso yang sekarang sulit ditemukan di kota.
Apalagi penyajianna memakai bejana yang terbuat dari tanah alias kendil. Pengunjung menikmatinya di alam terbuka bantaran sungai Bengawan Solo terpanjang di Jawa.
Suasana ndeso membuat tempat yang dikelola oleh BUMDes ini semakin menambah kenikmatan saat menyantap makanan.
Tempatnya ada di pinggir bengawan yang dikelola oleh Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah. Dan kini menjadi salah satu tujuan kuliner yang terkenal di Lamongan dan banyak diburu pecinta kuliner.
"Kuliner Pinggir Bengawan ini dikelola Pemdes dan baru beberapa bulan ini mulai dirintis, baru satu setengah bulan buka," kata Kepala Desa Jatirenggo, Tri Deasy Kusuma Ning Ayu saat berbincang dengan wartawan, Minggu (5/12/2021).
Meskipun baru beberapa bulan dirintis dan letaknya di pelosok yang jauh dari pusat kota Lamongan. Namun, lokasinya yang berada di tepi Bengawan Solo banyak didatangi pemburu kuliner baik lokal dan luar daerah.
Bahkan, pecinta kuliner luar pulau juga datang hanya ingin menikmati salah satu sajian dari Kuliner Pinggir Bengawan ini. "Kuliner Pinggir Bengawan ini hanya buka di akhir pekan saja, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu saja," ujar kades cantik itu.
Untuk memanjakan penggemar kuliner, lanjut Deasy, ada beberapa menu yang disajikan di lokasi kuliner yang baru ini, diantaranya kelan Conggah (sejenis udang gala besar yang hidup di air tawar), masakan ikan keting, bothok mangut, belut rica dan penyet, gurami dan lodeh kuthuk. Sebagai pelengkap, Kuliner Pinggir Bengawan juga berbagai minuman, yakni es dawet tradional, wedang kuwuh dan lain-lain. "Kuliner pinggir bengawan ini terinspirasi berbagai hal. Salah satunya ya bagaimana orang bisa mengenal desa kami meski di pelosok," jelasnya.
Deasy menuturkan, orang-orang yang datang ke Kuliner Pinggir Bengawan ini biasanya orang sudah jenuh dengan suasana perkotaan dan ingin mencari suasana baru. Mengambil tema 'ndeso', kuliner pinggir bengawan ini juga menawarkan suasana desa mulai dari menu masakan hingga tempat atau lokasinya yang menyuguhkan gubuk sebagai tempat makan. "Konsep kuliner ini kami perkenalkan dengan suasana ndesonya (desa), makanya menu masakan, gubuk pengunjung dan lokasinya kental sekali dengan nuansa desa," kata Deasy.
Kuliner Pinggir Bengawan ini, menurut Deasy, mampu menjadikan warga di desanya untuk lebih mandiri. Melalui kuliner ini, warganya ikut merasakan dampak positifnya karena juga ikut diberdayakan.
Disinggung terkait omzet, Deasy menyebut jika omset mereka lumayan besar dan mampu membantu warganya. "Dari hasil ini, bisa untuk membantu warga sekitar. Kami berdayakan warga pencari ikan dengan menampung hasil tangkapannya. Ada juga pemasukan dari lahan parkir," tambahnya.
Salah satu kuliner andalan di Kuliner Pinggir Bengawan ini adalah kelan conggah. Kelan conggah adalah varian sayur asam dengan kuah kuning dari kunyit dengan menu ikan conggah (udang galah besar air tawar) yang biasanya ditemukan di Bengawan Solo. Kelan Conggah ini mampu menarik banyak pecinta kuliner untuk menikmati kelezatannya.