Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE Kasus Subang: Yosef, Danu dan Arigi Anak Mimin Dicecar Posisinya di Malam Pembunuhan, Kenapa?
Dari sejumlah saksi yang diperiksa, ada tiga yang dicecar soal aktivitasnya pada malam pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu
SURYA.CO.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai memasuki detik-detik akhir.
Dari sejumlah saksi yang diperiksa, ada tiga yang dicecar soal aktivitasnya pada malam pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Mereka adalah Yosef Hidayah, suami korban Tuti Suhartini atau ayah Amalia.
Lalu, Muhammad Ramdanu alias Danu, sepupu Tuti dan Arigi, anak Mimin Mintarsih atau anak tiri Yosef.
Pada 17 Agustus 2021 malam hari, malam sebelum kejadian, Yosef sempat ke rumah dan menemui Tuti dan Amalia.
Baca juga: Mimin Istri Muda Yosef Disumpah Jelang Penetapan Tersangka Kasus Subang, 2 Teman Anaknya Diperiksa
Tidak lama, dia pergi lagi ke rumah istri muda, Mimin.
Pagi harinya, 18 Agustus, dia kembali ke rumah untuk mengambil stik golf.
"Pak Yosef berada di rumah istri mudanya saat sehari sebelum kejadian. Pada pagi hari kejadian, pak Yosef pulang dulu ke rumah di Ciseuti karena mau bawa stik golf, saat itu beliau ada rencana golf," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef saat diwawancara pada Selasa 24 Agustus 2021.
Pertanyaan itu juga disampaikan penyidik Satreskrim Polres Subang saat memeriksa Yosef di Mapolres Subang, pada Senin (23/8/2021).
"Pengakuan Yosef itu didukung dengan bukti percakapan pesan di ponsel antara Yosef dengan caddy golf sekitar pukul 06.30 lebih bahwa dia janjian dengan caddy golf. Dia mau pulang dulu bawa stik golf yang disimpan di rumahnya di Ciseuti. Itu juga yang disampaikan dalam BAP," ucap Rohman Hidayat.
Saat datang ke rumah itulah, Yosef menemukan banyak kejanggalan berakhir dengan ditemukannya dua mayat orang yang disayanginya meninggal tak wajar.
Selain Yosef, saksi lain yang masih terjaga pada malam itu adalah Muhammad Ramdanu alias Danu.
Dalam kanal YouTube Ki Anom, pada malam sebelum kejadian, Danu sempat keluar rumah untuk membeli nasi goreng di sebuah warung dekat lokasi kejadian, Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.
Danu mengaku membeli nasi goreng di malam sebelum Tuti dan Amalia ditemukan meninggal di dalam bagasi mobil.
Di video itu, Danu mengaku pergi sekitar jam 3 namun warung nasi goreng itu tutup.
Namun, pernyataan ini akhirnya ditarik.
Danu melalui kuasa hukumnya mengaku tidur sepanjang malam.
Saksi ketiga yang dicecar soal aktivitasnya pada malam pembunuhan adalah Arigi, anak MImin MIntarsih atau anak tiri Yosef
Arigi yang diperiksa polisi pada Senin (29/11/2021) ditanya tentang kebiasaannya.
"Kebiasaan Abi selain main game, suka main badminton. Jadwalnya antara sore sampai habis Maghrib. SEtelah itu langsung pulang ke rumah," terang Deden Nasution, kuasa hukum Mimin saat diwawancara seusai pemeriksaan.
Lalu, dimana Arigi saat malam kejadian pembunuhan Tuti Suhartini?
Deden mengakui anak Mimin itu tidak berada di rumah di malam tanggal 17 Agustus 2021.
"Posisinya saat itu sedang di toko," katanya.
Deden meyakinkan keberadaan Arigi itu diperkuat keterangan temannya yang ikut diperiksa kemarin.
"Tadi ada saksi yang melihat bahwa arigi bersama temannya (disampaikan)," katanya.
Sementara itu, Ahmad Fadil, teman Arigi yang juga diperiksa mengakui kalau anak tiri Yosef itu bersamanya.
"Tanggal 17, lagi bareng sama saya, main game sama saya," akunya.
Arigi pun mengaku hal itu.
"Saya setiap hari ditempat kerja ya di toko. Kebetulan sama saksi dua, teman saya," katanya.
Apakah kesaksian ketiganya benar, hingga kini pihak penyidik masih mengkajinya.
Pemeriksaan Meluas ke Yayasan

Selain menggali aktivitas sejumlah saksi di malam pembunuhan, polisi juga mengaitkan kasus ini dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef.
Hal ini terungkap dari sejumlah saksi yang diperiksa di Maoolres Subang pada Selasa (30/11/2021).
Dua saksi yang diperiksa yakni Opik dan Kosasih. Kosasih sendiri merupakan pegawai SMK Bina Prestasi Nasional, sekolah swasta yang dikelola Yosef dan keluarganya.
Kosasih mengatakan, dalam pemeriksaan kali ini penyidik dari Polda Jabar layangkan sebanyak 15 pertanyaan.
"Paling 15 pertanyaan kalo enggak salah tuh yah," ucap Kosasih saat selesai diperiksa di Mapolres Subang, Selasa (30/11/2021).
Saat ditanya, materi yang diajukan penyidik kepada dirinya, ia hanya menjawab seputar aktivitas dari sekolah SMK Bina Prestasi Nasional itu sendiri.
"Kalo saya cuman ditanya terkait aktivitas di sekolah aja, gaada pertanyaan lain," katanya.
"Lebih jelasnya mungkin langsung ke polisi aja, maaf," ujarnya.
Namun, saat ditanya terkait dengan pemanggilan kali ini, saksi tersebut tidak berkenan untuk dimintai keterangan oleh awak media.
"Sudah yah kang maaf, saya buru-buru pengen keluar," ucap Opik yang hendak buru-buru meninggalkan Mapolres Subang.
Adapun saksi bernama Opik, masih warga Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Informasi dihimpun, Opik merupakan saksi yang berada di dekat TKP saat Danu saksi kunci menerobos garis polisi pada 19 Agustus 2021.
Sebelumnya, pada Rabu (18/8/2021), jasad Tuti dan Amalia ditemukan di bagasi Alphard.
Alphard berada di rumah mereka di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Dai Polda Jabar, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan, meski saat ini kasus tersebut sudah ditarik ke Polda, namun masih ada beberapa saksi yang menjalani pemeriksaan d Polres Subang.
"Lokasinya di Polres Subang, karena masih masyarakat yang domisili di sana, sehingga diserahkan penyidik Polres Subang meski saat ini kasusnya sudah ditarik ke sini," ujar Erdi, saat dihubungi Selasa (29/11/2021).
Hari ini, kata dia, bakal ada empat orang yang dimintai keterangan oleh penyidik Polres Subang.
"Empat orang saksi, dan itu akan diminta keterangan di Polres Subang," katanya.
Erdi tidak menjelaskan siapa saja nama-nama saksi yang akan dimintai keterangan berkaitan dengan perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang.
"Masyarakat umum saja, kita juga kembali lagi menyesuaikan kembali keterangan sebelumnya," katanya.
Menurut Erdi, saat ini pihaknya tengah fokus terhadap pemeriksaan saksi-saksi. Nantinya, kata dia, saksi-saksi itu akan dikerucutkan untuk didalami.
"Diharapkan dalam pemeriksaan yang serius ini kita mencari pengkerucutan siapa-siapa saja yang akan didalami, bukan kita tergesa-gesa menentukan tersangka, tapi kita fokus siapa saja yang akan diminta keterangan dalam kasus ini," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 105 HARI KASUS SUBANG, Pemeriksaan Saksi Meluas, Saksi Baru Dipanggil, Petunjuk Mengarah ke Yayasan?